Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 156. Menunggu Tamu Penting

Share

156. Menunggu Tamu Penting

Lima perempuan berwajah cantik dan seksi mondar-mandir di sekitar pohon jengkol yang berbuah lebat.

Hutan di Bukit Penamburan adalah hutan yang memiliki kemiripan dengan hutan tropis di negeri manusia. Penduduk kadipaten sering mendaki bukit itu jika rindu pada dunia manusia.

Ubi manis, singkong mentega, petai, jengkol, dan duren montong banyak terdapat di hutan ini. Mereka tumbuh alami tanpa ada petani menanamnya.

"Prajurit lagi panen hasil hutan," kata pendekar tomboy. "Cukup untuk kebutuhan mereka satu pekan."

Sepintas terlihat aneh ada lima pendekar cantik berjaga di tengah hutan, mustahil menjaga jengkol yang sudah siap dipanen!

Dari wanginya aroma mulut mereka dapat dipastikan mereka bukan penggemar jengkol. Mereka adalah penjaga gerbang fatamorgana istana Curug Tujuh.

Mereka sedang menunggu tamu dari Utara. Tamu itu diperkirakan tiba siang ini, tokoh muda yang lagi naik daun di dunia perkelahian, tapi ia berkunjung ke istana Curug Tujuh bukan naik daun, naik kuda.

"Tingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status