Beranda / Romansa / Perjanjian Leluhur / 130. Rekayasa Tanpa Cela

Share

130. Rekayasa Tanpa Cela

"Istana Curug Satu terlihat dari kejauhan untuk menarik perhatian dan mengundang musuh datang untuk menjemput maut," kata Cakra. "Sebuah jebakan sempurna."

Penguasa Curug Satu sengaja memancing pasukan kadipaten untuk datang menyerbu ke istana, dan berakhir dengan terpanggang batu runcing yang bertebaran di dasar jurang dan memiliki kedalaman ratusan hasta.

Kekuatan apa yang mampu menciptakan rekayasa tanpa cela?

"Keadaan ini sudah cukup memberi gambaran kenapa beberapa tokoh istana hilang tanpa jejak."

"Jurang ini terlalu dalam untuk dituruni," komentar Iblis Cinta. "Aku tidak bisa mendarat di atas batu runcing tanpa cedera."

"Kita bisa mendarat di telaga," tukas Ranggaslawe.

"Apakah kau yakin di dalam air tidak ada jebakan?" balik Golok Santet. "Aku tidak takut mati, tapi tidak mau mati konyol."

"Lagi pula, istana Curug Satu belum tentu ada di dasar lembah," timpal Minarti. "Jadi buat apa kita cari mati?"

Cakra pikir ilmu Tapak Layang dapat mengatasi situasi ini, mendarat di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status