Share

129. Halusinasi Tingkat Tinggi

Cakra dan Ranggaslawi menuruni tangga batu dengan waspada. Tidak ada senjata rahasia terpasang di lantai, dinding, dan atap granit. Mereka tiba di dasar goa tanpa rintangan.

Goa itu adalah markas prajurit Curug Satu, terdiri dari satu ruangan luas untuk tidur menggeletak di lantai, dan beberapa kamar untuk panglima dan komandan pleton, tapi kelihatannya jarang dipakai. Ada satu ruangan kecil untuk gudang senjata.

Semua ruangan kosong. Tidak ada prajurit tersisa.

"Aku heran tidak ada tuak dan wanita," kata Ranggaslawi. "Bagaimana prajurit bertahan hidup di udara dingin tanpa dua kenikmatan itu?"

"Mereka adalah prajurit tak berharga, sekedar untuk tameng dalam menghadapi pasukan kerajaan," sahut Cakra. "Maka itu gusti ratu melarang untuk dibunuh."

Cakra dan Ranggaslawi keluar dari goa setelah memastikan tidak ada tawanan yang perlu diselamatkan.

"Goa ini kosong," kata Cakra kepada sahabatnya yang menunggu di luar. "Kita lanjutkan perjalanan."

"Iblis Cinta dan Ranggaslawe mana?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status