Share

125. Mata-mata

"Nah, sekarang kita bahas rencana kita," kata Cakra. "Aku ingin mengambil air di tujuh air terjun sambil membersihkan kotoran di sekitarnya. Kita mulai dari Curug Satu. Tapi ada yang ingin disampaikan terlebih dahulu. Aku tahu kalian tidak mengharapkan, tapi ibunda ratu memberi perbekalan padaku."

"Aku jadi merasa seperti Pendekar Pedang Buntet kalau begini," cetus Iblis Cinta. "Jadi pendekar bayaran."

"Dalam pendakian ini, aku tulus ingin membantu murid sahabatku," ujar Ranggaslawe. "Jadi perbekalan aku tolak."

"Semua pasti menolak kalau menuruti kata hati," tegas Cakra. "Nah, aku memutuskan kita semua jadi pendekar bayaran, cuma bayarannya murah karena kita pendekar murahan."

"Sepasang Pendekar Pedang Buntet jadi turun derajat kalau bayarannya murah!" canda Gagak Betina. "Sekali pengawalan saja seratus keping emas!"

"Karena aku pendekar murahan," balas Ranggaslawi. "Saudagar saja gampang tertipu."

Mereka tertawa. Cakra melambaikan tangan memanggil pemilik warung.

"Ada apa, gus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status