Share

Bab 90. Seperti Mimpi

Fania tak menyangka jika seseorang yang di hadapannya kini benar-benar mirip dengan ibunya.

“I ... i-bu?” panggil Fania sekali lagi.

Wanita paruh baya itu mendekat menghampiri Fania yang terdiam kaku di tempat.

“Nak .... I-ni ibu,” ucap Elfina lirih. Air matanya luruh begitu deras.

Fania menggeleng pelan. Sungguh ini seperti mimpi, entah ini kenyataan atau tidak, ia merasa aneh dan bingung. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Fania masih terkejut akan semua ini.

Elfina memegang wajah Fania dengan pelan saat ia sudah berdiri di jarak yang dekat. Tangannya bergetar saat jemari menyentuh pipi putrinya yang basah oleh air mata.

“Maafkan Ibu, Nak. Maafkan, Ibu!” sesal Elfina yang langsung memeluk tubuh Fania.

“Pasti saat ini kamu benci sama Ibu. Kamu marah pun tidak apa, Nak. Memang Ibu yang salah, kamu menderita selama ini karena Ibu, Ibu ... Ibu sangat menyesal, Nak,” sambung Elfina mengungkapkan semua penyesalannya selama ini.

Sedangkan Fania, ia masih terdiam membisu dengan wajah yang bas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status