Share

Bab 249

Doni, si kepala pelayan, menatap Anton dengan gelisah, kebingungan apa dia harus pergi mengambil cambuk itu atau tidak.

Anton mengerutkan kening dan memandang Sekar, “Ma, aku sedang mendidik anakku. Bisa nggak Mama nggak usah ikut campur?”

Setelah mengatakan itu, dia menoleh ke arah Doni dan berkata, “Pak Doni, tolong ambilkan.”

Doni mengangguk dengan bersungguh-sungguh, lalu berbalik badan dan pergi mengambil cambuk.

Saking marahnya Sekar, dia menunjuk ke arah Winda dan mengumpat, “Kamulah yang menyebabkan semua hal ini!”

Winda tertegun. Apa hubungannya dengan dia?

Mendengar hal itu, ekspresi Anton berubah menjadi semakin dingin. Dia langsung berkata kepada Vivi yang duduk di sampingnya, “Bawa nenekmu naik ke atas untuk beristirahat.”

Vivi selalu takut pada pamannya yang satu ini, jadi dia segera berdiri dari sofa dan mengajak Sekar pergi.

“Nenek, aku bantu Nenek ….”

Sebelum dia selesai berbicara, Sekar sudah melepaskan tangannya dan berkata dengan wajah pucat, “Dia jadi seperti ini s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status