Share

Bab 251

“Kenapa masih diam saja? Ambil barangnya dan ikut aku naik,” ujar Hengky dengan suara dingin.

Winda mendongak dan menatap lelaki tanpa sempat menyimpan kembali sorot kecewanya. Hal tersebut tidak luput dari pandangannya Hengky.

Lelaki itu berkerut dan mengambil kotak obat, kemudian meletakkannya dalam pelukan Winda. dengan suara tidak sabar dia berkata, “Pegang, ikut aku naik.”

Winda memegang kotak obat dalam keadaan melongo dan sebelum tersadar, Hengky sudah melewati dia dan melangkah ke arah tangga. Seketika Winda menyadari kalau Hengky takut neneknya mempersulit dia, sehingga lelaki itu mencari alasan untuk membawanya pergi. Hatinya merasa bahagia dan dengan cepat Winda langsung mengikuti langkah lelaki itu naik.

Saat masuk ke kamar, Winda menutup pintu dengan perlahan. Dia berbalik dan mendapati Hengky yang tengah memunggungi dia sambil membuka kancing kemejanya. Bagian yang terluka mengeluarkan darah segar yang mengotori kemeja putihnya.

Wajah Winda memerah ketika mendapati luka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status