Share

Bab 252

Dia menahan kekesalannya sambil mengambil obat. Dan ketika mengoleskannya di luka lelaki itu, Winda sengaja memelankan gerakannya agar Hengky tidak kesakitan.

Ketika matanya menatap bekas membiru di pundak lelaki itu, dia teringat dengan kejadian ketika Hengky menghalangi lemparan kaca saat di depan gedung. Setelah itu dia melihat bekas luka sisa kecelakaan serta luka bekas pukulan. Perasaan bersalah menyerang hati Winda tanpa ampun. Semua luka ini bisa ada di tubuh Hengky karena ulahnya.

Tangan dinginnya menyentuh luka-luka itu dengan sedikit bergetar. Dia menarik napas dalam-dalam dengan air mata yang mengembun. Ketika Winda hendak berbicara, Hengky menoleh sambil mengerutkan kening dan bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan?”

“Luka di punggungmu ….”

Dengan nada jengah dan tidak sabar lelaki itu berkata, “Kalau kamu masih nggak fokus, kamu keluar saja.”

Winda bergegas membungkam mulutnya dan langsung mengobati luka lelaki itu. Setelah selesai, Hengky mengambil satu lembar kemeja ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status