Share

Bab 248

Hengky berkata dengan nada dingin, “Nggak usah banyak tanya. Lakukan saja apa yang aku perintahkan.”

Winda menatapnya selama beberapa detik, lalu mengangguk pelan.

Namun, dia menggerutu dalam hati.

Dari semua anggota keluarga Pranoto, hanya ayah Hengky, Anton, yang paling baik padanya. Karena ada Anton, suasana makan malam hari ini pasti akan jauh lebih menyenangkan. Winda tidak mengerti mengapa Hengky memasang raut muka seperti itu.

Namun, kalaupun dia menanyakannya, kalau Hengky-nya tidak mau memberitahunya apa-apa, dia tidak akan bisa mendapatkan informasi apa pun. Jadi, lebih baik dia tidak usah mencari masalah.

Begitu memasuki pintu, Winda melihat orang-orang dari keluarga Pranoto sedang duduk-duduk di sofa. Ekspresi semuanya tampak serius dan muram. Bahkan, suasana di ruangan itu juga jadi berbeda.

Jantung Winda berdebar kencang. Jangan-jangan ada yang terjadi? Apa karena trending topic itu?

Dia menarik napas dalam-dalam, berjalan di samping Hengky dan menyapa mereka semua satu p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status