Share

Bab 214

Yuna dengan ragu menundukkan pandangannya, seolah hendak menyembunyikan kegugupan yang tampak di matanya. Namun suaranya tetap tegas, "Pak Hengky, nggak usah bercanda. Saya beli foto itu mahal, lho. Nggak mungkin saya mau rugi, ‘kan?"

Hengky memandangnya dengan tatapan dingin, tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

Ketegangan yang kian memuncak membuat Yuna semakin gelisah. Dalam diam, tangannya mulai bergetar, berusaha untuk tetap tenang.

Hanya setelah beberapa detik berlalu, ketika mereka mendengar suara percakapan dari sebelah, Hengky akhirnya berkata, "Berapa harganya?"

Yuna tersenyum licik, "Pak Hengky sudah pasti tahu ‘kan apa yang saya mau?"

Hengky hanya mengejek, "Apa yang kamu mau, mungkin nggak akan pernah kamu dapat. Lebih baik pikirin saja berapa uang yang bisa kamu dapat dari foto itu."

Senyum manis Yuna tiba-tiba membeku. Dia memandang Hengky dengan penuh kekesalan. Dengan nada kecewa, Yuna berkata, "Saya cuma kagum sama Pak Hengky, memangnya salah? Hanya gara-gara itu kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status