Share

Bab 202

“Pak Hengky nggak peduli sama Bu Winda mungkin karena dia peduli sama Bu Winda karena hari ini ketemu Jefri … Di hati Pak Hengky pasti ada Bu Winda,” hibur Santo.

Winda kikuk. Dia dengan setengah hati tersenyum.

“Mudah-mudahan saja,” jawabnya pelan.

Winda sudah tidak bisa membedakan apakah Hengky betul-betul tak peduli, atau terlalu peduli hingga membuatnya marah pada Winda sampai saat ini, atau … mungkin cemburu.

Raut wajah Winda seketika berubah.

“Bu Winda bayangin saja. Pas kecelakaan waktu itu, Pak Hengky benar-benar berencana merelakan nyawanya untuk menolong Ibu. Di kondisi seperti itu, Pak Hengky nggak ragu-ragu buat milih nabrak mobil itu. Masa Bu Winda masih nggak ngerti?”

Tanpa perintah Hengky, Santo tidak berani berbicara terlalu banyak. Namun, dia tak tahan ….

Santo mengubur kembali niatnya dalam hati, tidak berbicara lebih banyak. Dia mengangguk ke arah Winda, kemudian berkata, “Bu, sudah malam. Bu Winda istirahat saja. Saya pergi dulu.”

Setelah mengatakannya, Santo be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status