Share

174. Kibasan Tangan Elmaut

"Kami mohon diri saja, Mahabodhi! Maafkan aku yang telah lancang ikut campur dalam pertarungan kalian tadi!" kata Rawindra sambil memberi salam hormat.

Mahabodhi menyadari kalau Rawindra telah menolongnya tapi keangkuhannya membuat dia tidaak begitu menanggapi permintaan maaf dari Pendekar Tangan Satu ini.

Kalista yang menyayangkan sikap dari Mahabodhi, akhirnya setuju juga dengan keinginan Rawindra untuk pergi dari Lembah Kahyangan.

"Aku juga pamit, Mahabodhi! Kapan-kapan aku akan berkunjung ke sini bersama ayah!" seru Kalista.

Mahabodh seperti tidak mengacuhkan mereka berdua. Tidak ada jawaban apapun darinya.

Rawindra memberi isyarat kepada Kalista untuk tidak menegur Mahabodhi lagi agar mereka bisa segera pergi dari Lembah Kahyangan.

Saat keduanya hendak melangkah lebih jauh lagi, Mahabodi menadadk menegur mereka.

"TUNGGU!" serunya dengan lantang.

Rawindra khawatir kalau pertolongannya tadi membuat Mahabodhi malu dan marah besar terhadap diinya. kemungkinan besar kemarahan Mahabod
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status