Share

Bab 219

“Dia cuma seorang anak bau kencur dari desa. Apa yang bisa dilakukannya untuk menyusahkan Keluarga Yumandi?” Sanur bertanya dengan meremehkan, “Memangnya ada pemilik tambak garam yang berani menjual garam untuknya?”

“Nggak!” Johan menjawab dengan hati-hati, “Di hari pertama bocah itu sampai di Fica, dia hendak membeli garam dengan harga 2-3 kali lipat lebih tinggi dari harga pasaran. Di hari kedua, meskipun sudah pergi ke Dusun Lofita, dia masih menyuruh orang untuk membeli garam di desa dan menawarkan harga yang 3-4 kali lipat lebih tinggi. Di hari ketiga, dia menawarkan harga setinggi 6-7 kali lipat. Hari ini sudah hari keempat, dia menawarkan harga yang 10 kali lipat lebih tinggi!”

“Bangsat!” Sanur menggebrak meja dan memaki dengan marah, “Apa sebenarnya yang mau dilakukan anak desa itu! Apa dia mau menggoyahkan fondasi Keluarga Yumandi? Bernyali sekali dia! Bagaimana reaksi para pemilik tambak garam dan pekerja mereka?”

Jangankan sepuluh kali lipat, mereka bahkan sudah tergiur saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status