Share

Bab 225

Di dalam kereta kuda, Wira membuka matanya dan berkata, “Kalau kamu terus menatapku, aku akan minta bayaran lho!”

“Ah! Tuan, a ... aku ....” Dian yang ketahuan mengintip Wira langsung merasa malu dan kewalahan.

Wira pun berkata sambil tersenyum, “Aku cuma bercanda.”

Wanita di era ini sangat mudah tersipu. Digoda sedikit saja sudah langsung panik.

Dian berkata dengan malu, “Tuan, aku sudah kalah taruhan. Permintaan sulit apa yang kamu mau aku setujui?”

Wira merasa agak malu dan berkata, “Umm .... Permintaan itu agak sulit diutarakan. Soalnya, memang agak keterlaluan dan bertentangan dengan moral. Jadi, aku nggak akan memaksamu untuk setuju meskipun kamu kalah taruhan.”

Wajah Dian sudah semerah tomat. Dia menjawab, “Tu ... Tuan, boleh nggak kita tunggu sampai kembali ke kota? Di ... di sini kurang nyaman!”

Wira mengatakan permintaan itu sulit diutarakan, keterlaluan, dan bertentangan dengan moral. Selain tidur bersama, ada hal lain apa lagi? Dian tidak menyangka ternyata Wira adalah oran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status