Share

Bab 230

Penulis: Arif
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-25 15:43:25
Johan berkata sambil tersenyum, “Ini semua berkat bantuan Tuan Sanur!”

Kedua orang itu pun tertawa sombong.

“Tuan Sanur, gawat!” Seorang pengawal berlari masuk dengan terburu-buru dan melapor, “Kepala petugas patroli sedang membawa sekelompok orang untuk datang menangkap Pak Johan atas percobaan pembunuhan. Dari 12 pembunuh bayaran, 8 orang sudah mati, 1 orang tertangkap, dan 1 lagi berhasil melarikan diri. Yang tertangkap itu pemimpinnya. Dia sudah mengaku siapa dalangnya sehingga pengadilan punya bukti dan saksi.”

“Mereka mau menangkap Pak Johan untuk diadili, juga meminta Tuan Sanur untuk ikut pergi ke pengadilan agar bisa diinterogasi. Mereka bilang Tuan Sanur mungkin juga adalah dalangnya.”

Prang! Tubuh Sanur yang gemuk pun gemetar hebat. Cangkir teh yang digenggamnya jatuh ke lantai dan hancur berkeping-keping.

Bruk! Johan terjatuh ke lantai dengan wajah pucat dan bergumam, “Nggak mungkin! Mana mungkin? Aku sudah menyelidiki mereka dengan teliti. Dari 11 orang yang dibawa bocah i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 231

    Sanur berteriak, “Ada masalah apa lagi?”Ada masalah apa lagi yang lebih besar daripada percobaan pembunuhan yang gagal dan pemberontakan penduduk Desa Fica?Pengawal itu berbisik, “Ada pengumuman yang sudah tersebar di seluruh kota. Isinya, Keluarga Yumandi membeli kupon garam dan kutipan garam dengan harga masing-masing 5 gabak, juga garam dengan harga 4 gabak. Totalnya hanya 14 gabak, tapi kita malah menjualnya dengan harga 35 gabak dan mengambil keuntungan 21 gabak per setengah kilogram!”“Siapa yang menempel pengumuman itu? Ini pasti ulah si Wira!” Sanur bertanya dengan marah, “Memangnya kenapa kalau Keluarga Yumandi mengambil keuntungan 21 gabak per setengah kilogram? Dia kira dengan memprovokasi rakyat, dia bisa menggoyahkan kedudukan Keluarga Yumandi?”Selain membeli garam, kutipan garam, dan kupon garam, Keluarga Yumandi masih perlu menyogok pejabat dan distributor juga perlu mendapatkan keuntungan. Dari 21 gabak itu, Keluarga Yumandi hanya mendapatkan keuntungan bersih 10 gab

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 232

    Pengemis di kota ini tak terhitung jumlahnya. Begitu mendengar bisa menagih utang leluhur mereka dari Keluarga Yumandi, semua orang pun ingin mencobanya.Saat ini, Sanur sangat menyesal karena sudah membantu Keluarga Silali untuk mempersulit Wira.“Tuan Sanur!” Pengawal itu langsung berteriak dengan panik, “Pelayan, Tuan Sanur memuntahkan darah gara-gara terlalu emosi. Cepat suruh dokter kemari!”Sebelum orang dari Keluarga Yumandi sempat keluar rumah, sekelompok pengemis sudah memblokir gerbang Kediaman Yumandi.“Di rumahku ada 20 orang, utang Keluarga Yumandi selama 100 tahun seharusnya 200 ribu gabak. Tapi, kalian nggak usah bayar sebanyak itu. Asal kalian membayarku 20 ribu gabak, aku akan pergi!”“Keluarga leluhurku 30 orang .... Berikan saja aku 30 ribu gabak!”“Keluarga Yumandi, kasih aku 10 ribu gabak! Kalau nggak, aku nggak akan pergi!”...Di Kediaman Gumilar.“Bajingan! Aku menyuruhmu mendukung Wahyudi, bukan membantunya mencari penulis untuk menuliskan pengumuman ini dan me

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 233

    Pengumuman itu terbagi atas tiga bagian.[ Pedagang adalah penyebab kerugian. Itulah sebabnya orang terdahulu mengatakan pedagang adalah orang yang paling hina. Pedagang mengabaikan moral demi mendapatkan keuntungan pribadi dan sangat serakah.][ Fica yang berjarak 50 kilometer dari Kota Pusat Pemerintahan adalah tempat produksi garam, tetapi mereka harus membeli garam dengan harga 35 gabak per setengah kilogram. Padahal, jika menjumlahkan harga garam yang dijual pekerja di tambak garam dengan harga kupon garam dan kutipan garam, totalnya hanya 14 gabak. Keuntungan 21 gabak itu disimpan oleh Keluarga Yumandi sendiri .... ][ Setiap tahun, Fica memproduksi 15 juta kilogram garam. Dengan keuntungan 21 gabak per setengah kilogram, Keluarga Yumandi sudah menghasilkan 630 juta setiap tahunnya. Sampai sekarang, Keluarga Yumandi sudah memonopoli industri garam selama 100 tahun. Jadi, total keuntungan yang mereka dapatkan mencapai 63 miliar .... ][ Saat negara kekurangan uang, pemerintah seha

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 234

    Rumah di sisi selatan Jalan Wubi di kota bagian barat adalah rumah besar yang luasnya sekitar 2.000 meter persegi. Di depan rumah ketiga, ada dua orang prajurit bersenjatakan tombak yang sedang berdiri dengan tegak dan waspada.Andi menenteng sebuah tas, lalu berhenti di depan rumah ketiga itu. Saat melihat kedua prajurit yang berdiri di sana, dia pun berkata, “Bisma, Cahyo, tolong beritahu Panglima Muda aku ingin menemuinya untuk membicarakan sesuatu!”Bisma menjawab dengan dingin, “Andi, pergilah. Panglima Muda nggak akan menemuimu. Sebagai pengawal pribadi Panglima Dirga, kamu malah menjadi pembunuh bayaran. Kamu sudah mempermalukan Panglima Dirga dan anggota Pasukan Zirah Hitam!”Ekspresi Andi langsung menjadi muram. Dia menjawab, “Aku tahu aku sudah mempermalukan Panglima Dirga dan anggota Pasukan Zirah Hitam, juga nggak layak bertemu dengan Panglima Muda. Tapi, tolong beri tahu Panglima Muda aku sudah bertemu dengan kedua putra Kak Hasan. Mereka menguasai teknik bela diri dan sed

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 235

    Setelah tiba di dekat Kediaman Yumandi, Banyu langsung berteriak dengan murka, “Buka jalannya! Lukai saja mereka, tapi jangan sampai ada yang terbunuh!”Di depan Kediaman Yumandi, sekelompok besar pengemis, gelandangan, dan preman tidak berhenti berteriak. Mereka semua meminta Keluarga Yumandi mengembalikan uang mereka. Ada yang meminta 100 ribu gabak, tetapi sebagian besar meminta 10 ribu gabak.Delapan pengawal itu menghunuskan pedang mereka, lalu menerjang ke arah sekelompok orang itu.“Ah! Keluarga Yumandi mau membunuh kita! Cepat lari!”“Orang dari Keluarga Yumandi sudah gila! Sudah nggak kasih uang, malah mau membunuh orang!”Mendengar ada yang berteriak kesakitan, sekelompok orang pun berpencar. Mereka pada dasarnya adalah gelandangan, pengemis, dan orang miskin. Jadi, tidak ada seorang pun yang bernyali. Begitu melihat ada yang kabur, semua orang pun ketakutan dan ikut melarikan diri.Dalam sekejap, gerbang depan Kediaman Yumandi yang tadinya dipenuhi ratusan orang pun menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 236

    Danu mengendarai sebuah kereta kuda sederhana, sedangkan Doddy dan yang lain menunggang kuda dan mengikuti dari samping.Wira sedang tidur di dalam kereta kuda. Sementara itu, Dian yang menyamar menjadi pelayan laki-laki tidak berhenti melirik Wira lagi.Dian benar-benar tidak mengerti kenapa Wira berani menyentuh fondasi Keluarga Yumandi dengan hanya mengandalkan kekuatannya sendiri. Wira mengunjungi 18 dusun di Fica dalam waktu semalam untuk membujuk para penduduk dan pemilik tambak garam. Dia juga menyuruh mereka untuk tidak menjual garam kepada Keluarga Yumandi apabila Keluarga Yumandi menolak untuk membeli garam dengan harga delapan gabak. Selain itu, reaksi dari pengumuman di kota pusat pemerintahan juga sangat mengejutkan Dian. Dia tidak menyangka cara seperti itu juga bisa digunakan untuk menyerang musuh.Saat ini, Dian sudah menjadi seperti Danu, Doddy, dan orang-orang lainnya dari Dusun Darmadi. Dia percaya Wira bisa melakukan apa pun yang diinginkannya. Bagaimanapun juga, W

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 237

    Setelah masuk ke Gedung Asosiasi Puisi Naga, ada sebuah panggung segi delapan di tengah-tengah ruangan. Di sana, terletak tungku tembaga yang diukir dengan kata “Karya Besar Leluhur Agung”. Di bawah tungku, ada tiga tingkat tangga yang lebar. Di tingkat tertinggi, terdapat perlengkapan teh, meja kopi, dan bantal duduk berwarna kuning yang disediakan khusus untuk anggota keluarga kerajaan. Di tingkat tengah, ada peralatan yang hampir serupa, tetapi kualitasnya sedikit lebih buruk. Semua itu disediakan untuk juri. Di tingkat bawah, terdapat perlengkapan teh berwarna putih polos yang disediakan khusus untuk sarjana kerajaan. Di sisi lain, para sarjana provinsi tidak mendapatkan apa-apa selain bantal duduk. Ini adalah perbedaan tingkatan kelas sosial yang sudah menyebar ke setiap celah kehidupan.Wira sudah menemukan tempat duduknya. Meskipun berada di tingkat kedua, posisinya ada di sudut. Berhubung masih belum ada yang menempati tempat duduk, Wira juga tidak terburu-buru untuk masuk. D

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-25
  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 238

    Orang itu adalah Prefektur Kota Pusat Pemerintahan Jagabu, Sinardi Jaya. Dia termasuk pejabat tingkat keempat bawah.Ada banyak sarjana provinsi yang menghampiri Sinardi untuk memberi hormat. Sinardi pun mengangguk sambil tersenyum ramah. Dia sama sekali tidak terlihat sombong. Banyu juga menjadi lebih santai. Dia sudah memberi sogokan sebesar lima juta gabak kepada Sinardi. Saat kompetisi dimulai, Sinardi akan membantunya.Tap, tap, tap ....Tiba-tiba, terdengar derap kaki kuda yang cepat. Kemudian, sekelompok orang berkuda mendekat dengan cepat. Di paling depan, ada seorang pemuda yang berpakaian mewah. Di belakang pemuda itu, ada sekelompok prajurit berkuda yang mengenakan zirah.“Komandan Chandika sudah tiba!” Sebelum kelompok prajurit berkuda itu tiba di depan pintu, pengawal penjaga pintu sudah melaporkan kedatangan mereka.Pada detik berikutnya, Sinardi dan Farhan buru-buru turun dari panggung untuk menyambutnya. Ada banyak sarjana provinsi yang juga mengikuti mereka. Bahkan Ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-30

Bab terbaru

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2842

    Sekarang Leli tiba-tiba mengirim surat, Wira merasa agak terkejut. Apakah terjadi sesuatu di Kerajaan Nuala? Jika benar begitu, dia tidak mungkin mengirim surat.Wira menggelengkan kepala dan membuka surat itu, mungkin dia sudah berpikir terlalu berlebihan. Namun, begitu membaca isi surat itu, wajahnya langsung menjadi pucat dan tangannya mulai bergetar."Tuan, ada apa?" tanya kedua pengawal yang segera maju untuk memapah Wira.Wira langsung menyimpan surat itu di sakunya, lalu menggertakkan giginya dan berkata dengan suara yang agak bergetar, "Kalian berdua pergi ke dua arah. Yang satu pergi ke Gedung Nomor Satu dan harus segera membawa Dokter Arifin ke sini.""Satunya lagi pergi hubungi Danu, Agha, dan yang lainnya untuk segera berkumpul di aula utama. Meskipun mereka sedang sibuk, suruh mereka tinggalkan urusan penting itu dulu. Bilang ini perintahku."Isi surat itu membuat Wira sangat terkejut. Meskipun hanya beberapa kata singkat, hatinya langsung tergerak. "Nyawa Nona Lucy teranc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2841

    "Sepertinya suamiku ini memang sangat disukai. Selama kamu sudah membuat keputusan dan nggak gegabah saja. Apa pun yang kamu ingin lakukan, aku pasti akan tetap menemanimu," kata Karina yang segera mendukung. Menurutnya, ini juga termasuk sebuah jalan keluar, setidaknya bisa memecahkan situasi mereka saat ini.Senia sudah bukan dirinya yang dahulu lagi. Dia yang sekarang penuh dengan ambisi, bahkan menjadikan guru agung sebagai orang kepercayaannya. Semua keputusannya harus didiskusikan dengan guru agung dan inilah yang paling menakutkan.Sejak awal, guru agung ini memang memiliki niat buruk dan sudah menciptakan begitu banyak hak yang jahat. Orang seperti ini tidak seharusnya berada di wilayah tandus di utara, jelas akan membawa bencana besar bagi wilayah ini.Namun, Karina hanya seorang wanita, tidak memiliki kekuatan untuk mengubah situasi saat ini. Lebih baik dia mengubah keadaan di wilayah tandus di utara, mungkin dengan begini dunia ini juga bisa kembali stabil. Tidak ada yang in

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2840

    Kresna menyadari bukan hanya ingin memanfaatkannya untuk membunuh orang dan membuatnya bertentangan dengan Wira, Senia juga berencana untuk menyingkirkannya dan merebut kekuasaannya. Benar-benar satu langkah yang membawa banyak keuntungan. Mengapa dia tidak menyadari kecerdikan Senia sebelumnya? Kelihatannya, dia benar-benar sudah meremehkan Senia.Karina berkata, "Aku tahu Raja nggak bisa menahan amarah ini dan juga membenci kejahatan. Tapi, Raja juga harus memikirkan keluarga kita. Lebih baik hidup menderita daripada mati sia-sia. Kita nggak membunuh seluruh keluarga kita hanya demi kepentingan pribadi.""Kamu sudah memimpin pasukan selama bertahun-tahun, aku rasa kamu lebih tahu ini dari siapa pun bahwa seratus ribu pasukan ini nggak akan bisa mengancam Senia ataupun membuat Senia takut padamu.""Ini mungkin adalah hasil yang diinginkan Senia. Begitu kamu benar-benar memberontak, semua hasil jerih payahmu termasuk tanah, para rakyat, dan pasukan kita semuanya akan jatuh ke tangan Se

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2839

    "Raja, kamu mungkin masih nggak tahu situasi sekarang. Sebagian besar pasukanmu sudah ditarik, yang berarti sekarang pasukanmu nggak sampai tiga ratus ribu lagi. Hanya tersisa sekitar seratus ribuan saja ...," lanjut Karina.Kata-kata Karina langsung membuat Kresna terkejut, lalu matanya membelalak dan berkata, "Mana mungkin! Semua token militernya masih ada di tanganku dan para bawahanku itu juga hanya patuh pada perintahku. Meskipun Senia sangat hebat, para jenderal di bawah komandoku juga nggak akan terpengaruh. Jadi, jumlah pasukanku harusnya nggak berkurang. Kamu sedang menipuku ya?"Sebenarnya, Kresna juga tahu Karina tidak mungkin menipunya. Hubungan mereka sangat dekat dan saling memercayai. Meskipun sebelumnya situasinya sangat berbahaya, Karina juga rela tetap berada di sisinya dan menghadapi hidup atau mati bersamanya. Bahkan sampai sekarang pun demikian.Kresna percaya Karina tidak akan sengaja menjauh darinya dalam situasi berbahaya seperti ini, apalagi mengatakan kata-kat

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2838

    Di mata semua orang, Doly sudah menjadi pengkhianat yang tidak termaafkan. Keadaannya bisa terpuruk seperti sekarang, dia mereka benar-benar menyedihkan dan menggelikan."Tuan Wira, aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat dulu. Tubuhku masih terluka, jadi harap Tuan Wira bisa memakluminya," kata Doly. Melihat Wira menganggukkan kepala, dia pun pergi.Pada saat yang bersamaan, Wira juga bergegas kembali ke kamarnya. Semua urusan sudah hampir selesai, sekarang dia benar-benar perlu beristirahat. Dia sudah tidak tidur selama satu hari satu malam dan sekarang dia merasa sangat lelah.Setibanya di kamar, Wira langsung tertidur. Selain itu, dia juga sudah memerintahkan pengawal yang berjaga di luar untuk tidak membangunkannya jika tidak ada hal yang mendesak. Masalah di wilayah tandus di utara dan bencana banjir sudah selesai diatasi, dia akhirnya bisa tidur dengan nyenyak.....Di Kerajaan Agrel.Setelah perjalanan selama beberapa hari, Senia dan rombongannya akhirnya sudah kembali k

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2837

    "Untuk sementara ini nggak perlu," kata Wira sambil melambaikan tangan pada Doly.Doly berkata dengan tegas, "Orang itu sangat keras kepala, mungkin hanya Dokter Arifin yang punya kemampuan untuk membuatnya berbicara. Sekarang kita harus segera mencari cara untuk menghadapi makhluk beracun itu sebelum Senia kembali ke wilayah tandus di utara dan mengembangkan lebih banyak makhluk beracun. Ini akan menjadi bencana bagi rakyat.""Aku tahu Tuan Wira selalu mengutamakan kebaikan dan kesejahteraan rakyat, kamu pasti nggak ingin melihat hal itu terjadi, 'kan? Saat itu aku juga melawan Senia karena hal ini dan akhirnya aku terancam mati. Kalau nggak ada bantuan Tuan Wira, mungkin sekarang aku sudah mati."Dia ingin segera mengetahui kebenarannya bukan karena dendam pribadi. Meskipun suatu hari nanti Senia kalah dan berdiri di hadapannya, dia juga tidak akan sanggup membunuh Senia. Bagaimanapun juga, dia tidak pernah menganggap Senia sebagai musuhnya. Mungkin semua ini hanya karena perbedaan p

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2836

    Wira menunggu respons dari Nayara. Namun, Nayara menggertakkan giginya dengan erat dan tetap tidak berbicara, seolah-olah tidak mendengar apa-apa. Dari keringat dingin di keningnya, dia bisa melihat Nayara sebenarnya juga sangat bingung dan jelas ketakutan. Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sebenarnya sedang dipertimbangkan Nayara."Biarkan dia memikirkannya dengan baik dulu, beri dia sedikit waktu lagi. Lagi pula, sekarang kita juga nggak terburu-buru. Meskipun dia memberi tahu kita rahasia dari makhluk beracun itu, kita juga nggak bisa langsung menemukan cara untuk menghadapinya. Harapan kita masih tergantung pada Lucy," kata Wira.Mengenal diri dan lawan adalah kunci kemenangan. Bukan hanya bisa menciptakan racun, guru agung ini juga bisa mengendalikan situasinya. Wira dan yang lainnya juga menyaksikan langsung kejadian itu dan memang sangat menakutkan.Meskipun bisa mengatasi makhluk beracun itu, mereka juga tidak bisa menekan kekuatan guru besar ini. Jika guru besar ini munc

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2835

    "Kenapa?" tanya Wira.Nayara tidak berbicara lagi, hanya duduk diam di tempatnya dan ekspresi tetap terlihat memohon untuk mati.Doly berjalan ke depan Nayara dan mendengus, lalu berkata dengan tenang, "Karena tubuhmu sudah diracuni seseorang. Jadi, kalau kamu mengatakan sesuatu pada Tuan Wira, mungkin kamu akan sangat menderita. Kamu juga takut dengan rasa sakit itu, jadi kamu memilih cara ini untuk mengakhiri hidupmu. Benar, 'kan?"Nayara mendongak dan melirik Doly, tetapi tetap tidak mengatakan apa pun.Namun, Wira bisa melihat tatapan Nayara yang membuktikan perkataan Doly memang benar dan mungkin itu memang kenyataan yang sebenarnya.Wira pun melanjutkan, "Kamu sebenarnya boleh memercayaiku. Aku nggak peduli apa pun yang kamu sembunyikan di dalam hatimu. Kalau memang seperti yang dikatakan Doly, aku bisa mencari orang untuk menyembuhkan racun itu. Nggak butuh waktu lama, kamu juga akan sembuh total."Nayara menggelengkan kepala dan bergumam, "Nggak ada gunanya. Nggak ada orang yan

  • Perjalanan Dimensi Waktu Sang Genius   Bab 2834

    Nayara memang sudah bersekongkol dengan Senia dan saat itu orang yang bertugas untuk menemuinya adalah Doly, sehingga dia mungkin melupakan wajah Doly.Namun, sekarang Senia sudah meninggalkan Provinsi Yonggu dan berselisih dengan Wira. Wira bahkan sudah bersiap mengejar dan membunuh Senia. Nayara berpikir jika Doly berada di pihak yang sama dengan Senia, Doly pasti sudah pergi juga dan saat ini tidak akan muncul di kamarnya.Doly tidak menghiraukan perkataan Nayara, hanya menatap Nayara dengan dingin. Bahkan dia sendiri pun merasa jijik dengan orang licik seperti Nayara. Setidaknya, dia tidak akan pernah mengkhianati tuannya, apalagi melakukan perbuatan keji seperti ini.Nayara jelas tahu orang di depannya adalah musuh bebuyutannya. Namun, demi keuntungannya sendiri, dia tetap tega bekerja sama dengan pihak musuh. Doly bertanya-tanya mengapa ada orang yang sekeji ini di dunia. Orang seperti ini pantas dibunuh oleh siapa pun.Wira kembali menatap Nayara dan berkata dengan tenang, "Seka

DMCA.com Protection Status