Share

Bab 103

Hari ini, pria bermarga Darmadi itu sudah menggusarkan Ketua Heru. Dia telah membawa bencana untuk Dusun Darmadi.

Meskipun para bandit ini merasa gembira, mereka khawatir masih ada perangkap lain setelah melihat jebakan kuda barusan.

Keempat bandit bertugas untuk memeriksa jalan. Masing-masing memegang tongkat kayu untuk menggali tanah. Tidak berselang lama, semua jebakan kuda pun terungkap.

Di setiap tempat yang bisa dilewati kuda, pasti terdapat jebakan kuda yang tidak beraturan.

"Cuma jebakan kuda. Kaki kita lebih besar dari kaki kuda, kita nggak mungkin jatuh ke dalam lubang!" teriak Heru.

Begitu melihat semuanya adalah jebakan kuda, Heru pun menjadi makin marah. Jadi, dia buru-buru mendesak para bawahannya untuk melanjutkan perjalanan.

Heru sudah tidak sabar untuk bertemu Wira sekarang. Dia ingin menyiksa bocah ini sampai memohon ampun kepadanya.

Mendengar perkataan Heru, keempat bandit itu merasa cukup masuk akal. Mereka pun melempar tongkat kayu, lalu mulai berlari.

"Ah!" Seoran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiplie Pawitra
hahaha gugup sih soalnya pertama kalinya mantan bandit melawan kawan banditnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status