Share

Bab 64

“Lala, kamu mimpi buruk lagi?”

Aku membuka mata dengan keringat bercucuran dan napas terengah-engah. Rasanya mimpi tadi begitu nyata, aku nyaris tenggelam saat berjalan di pantai. Ayu menyodorkan segelas air putih lalu memelukku tanpa bicara. Akhir-akhir ini aku sering mimpi buruk hingga mengigau. Entahlah, mungkin tekanan batinku kali ini terlalu kuat. Kalau tak ingat jarak yang membentang, rasanya saat ini juga ingin pulang kampung. Mencari ketenangan di pelukan Ibu sambil mendengar wejangannya.

“Kamu anak Ibu yang kuat. Kita punya Allah. Jangan menanggung beban sendirian, adukan semuanya pada Dia yang Maha Kuasa.” Terngiang selalu di telingaku kata-kata Ibu.

Musibah kebakaran yang menimpaku membuat hatiku merasa sangat lelah dan ingin berhenti berjuang. Jika kemarin aku bersemangat karena masih memiliki tempat tinggal keluarga meski sangat sederhana, sekarang keadaannya berbeda. Aku bukan hanya berjuang dari nol tapi justru malah kembali ke minus.

Logikaku mulai bermain, menyuruhk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status