Share

Bab 70 Gule Kepala Ikan

Hari ini matahari kota Madinah bersinar cerah. Hangat tidak terlalu panas. Membuat hati penghuninya ikut cerah. Kulihat Ummi Maimunah ditemani putri tercinta tengah duduk di ruang keluarga. Di depan mereka televisi layar datar super besar tengah menayangkan kajian langsung kuliah dluha dari masjid Nabawi. Menonton televisi tak lengkap tanpa ditemani camilan, kali ini Ayu sahabatku yang jago masak itu menyajikan Um Ali. Makanan yang dipanggang mirip pudding dengan wangi rempah khas Timur Tengah. Minumnya susu kambing hangat nan lezat.

“Hei, senyum-senyum sendiri. Hati-hati lho!” Gadis Jawa bertubuh tinggi langsing itu mengagetkanku yang tengah mengintip kedua majikan.

“Aku itu suka berkhayal masa tuaku akan seperti Ummi Maimunah. Tak perlu memikirkan lagi mencari nafkah, sehari-harinya hanya melakukan ibadah dan bersantai. Nikmat sekali kelihatannya.”

Aku berkata sambil menerawang. Membandingkan kehidupan majikanku yang serba menyenangkan dengan Ibuku yang serba kesusahan. Di usia senj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status