Share

Bab 72 Kabar Buruk dari Adik

Tak terasa sudah setahun aku berada di kota Madinah sebagai perawat. Pekerjaanku berjalan lancar, Ummi Maimunah terbilang sehat untuk ukuran perempuan sepuh seusianya. Nafsu makannya lumayan stabil, beliau juga rajin minum madu dan air zamzam untuk menjaga kesehatannya. Secara berkala dokter keluarga mengecek kesehatan beliau.

Lina juga sudah mulai kuliah di jurusan Manajemen Bisnis sesuai cita-citanya. Alhamdulillah guru BK nya berhasil membantu adikku mendapatkan beasiswa. Keadaan Lina yang dari keluarga kurang mampu dan berprestasi membuatnya mudah mendapatkan beasiswa. Warung Ibu juga katanya selalu ramai pembeli sehingga Ibu memiliki kesibukan yang membuatnya melupakan musibah yang menimpanya.

“Ibu tak ada waktu untuk menangis, Teh, pembeli datang silih berganti ke warung Ibu, apalagi saat Ibu menjual masakan.” Lina terkekeh.

Yusril, anakku kata Lina makin pintar, dia hampir menyelesaikan IQRO 1. “Kecerdasannya menurun dari Ibunya,” kata Lina membuatku tersenyum dikulum. Penjuala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status