Share

Bab 15

Julian menduga bahwa Winnie mematikan ponselnya karena khawatir Julian akan membiarkannya kerja lembur.

'Winnie, kamu hebat sekali!' pikir Julian.

"Buatkan satu porsi pangsit telur," kata Julian.

Siti mengangguk sambil berkata, "Baik."

Julian berdiri dan naik ke kamarnya di lantai atas.

Kamarnya gelap gulita. Saat dia menyalakan lampu dinding, ruangan ini menjadi terang benderang.

Kamar ini didesain dengan paduan warna hitam, putih dan abu-abu, sehingga ruangan ini terkesan dingin. Ruangan ini terlihat agak suram dan dingin, yaitu gaya favorit Julian.

Produk perawatan kulit dan kosmetik di atas meja rias sudah menghilang, digantikan oleh sebuah cincin berlian yang berkilau.

Julian pergi mengambil cincin itu dan menyadari bahwa cincin itu adalah cincin berlian milik Winnie.

Dalam ingatan Julian, Winnie hanya pernah memakai cincin ini dua kali.

Pertama kalinya, pada hari pernikahan mereka. Julian tidak senang dengan pernikahan ini, jadi dia tidak mengadakan resepsi pernikahan untuk Winni
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status