Share

04. Percaya diri

Author: Rendi OP
last update Last Updated: 2023-01-13 10:11:06

Martis saat ini berada di sebuah gang yang nampak cukup sepi. Ternyata, ada Adi dan teman-temannya yang sudah memblokir jalannya.

"Ternyata ada pencuri teman-teman. Ini..., ini dia pencurinya yang ada di hadapan kita," ucap Jajat.

"Biasanya kalau ada pencuri, maka pencuri harus ditangkap. Dan juga..., harus dipukuli terlebih dahulu sebelum diserahkan ke pihak keamanan. Benar tidak, teman-teman?" seru Adi.

"Benar sekali. Hahaha...!" jawab Febri.

"Aku sangat bersedia melakukannya," sahut Didit.

"Pencuri? Apa kalian mengatakan kalau aku adalah pencuri? Apa yang telah aku curi? Apakah ini?" ucap Martis. Martis menunjukkan pergelangan tangannya. Dan di pergelangan tangan Martis terdapat sebuah jam tangan. Jam tangan hadiah pertama dari sistem. Dan memang jam tangan itu berkilauan terlihat sangatlah mewah.

"Wah wah wah..., ternyata kau benar-benar pencuri ya Martis? Katakan pada kami, dari mana kau mencuri jam tangan mewah itu?" ucap Adi.

"Benar, dari mana kau mencurinya? Apakah hanya kartu dan jam tangan itu yang kau dapatkan ketika mencuri?" tanya Jajat.

Mata mereka berbinar saat melihat jam tangan milik Martis itu.

"Dari mana ya? Ah..., iya. Aku ingat. Ini jatuh dari langit. Dan kebetulan, jatuhnya tepat di hadapanku. Yah..., jadi..., aku ambil deh. Hehehe," jawab Martis.

"Sialan! Kau memang anak cacat yang suka membual!" ucap Adi. Kemudian Adi maju menyerang Martis. Adi juga sudah berniat akan merampas jam tangan mewah milik Martis itu.

Set, set, set!

Namun yang terjadi adalah Adi hanya memukul angin saja. Padahal biasanya Martis sudah terluka jika dipukul seperti ini.

"Kau memukul apa?" tanya Martis. Martis pun menyeringai.

"Sialan! Kenapa dia bisa menghindar?" ucap Adi.

Set, set, set!

Adi kembali memukul Martis. Namun masih sama seperti tadi. Martis bisa menghindarinya dengan mudah.

"Kenapa dia bisa menghindar?" tanya Jajat.

"Kalau begitu ayo kita serang saja bersama. Hanya anak cacat miskin seperti ini saja, sudah sering kita pukuli bukan?" ujar Didit.

"Kau benar, ayo!" ucap Febri.

Set, set, set!

Bugh! Bugh! Bugh!

Namun bukannya Martis yang terpukul, tapi malah mereka berempat lah yang saling bertabrakan.

"Aduh..., sial!" teriak Adi.

"Argh...! Ke mana dia?" tanya Jajat.

"Aku di sini," jawab Martis.

Set, set, set!

Mereka kembali menerjang tubuh Martis. Sudah berkali-kali mereka melakukannya tapi tidak juga bisa melukai Martis.

"Kalau begitu, apa boleh buat. Gunakan kemampuan kita saja," ucap Adi.

"Baiklah," jawab Jajat.

Siuw, siuw, siuw!

Bur...!

Adi menyemburkan api dari mulutnya ke arah Martis.

Setelah itu Adi dan teman-temannya terkejut karena Martis bisa menggunakan kekuatan perisai tubuh.

"Hehehe," ucap Martis. Ia menyeringai kembali.

"Sialan! Biarkan aku saja!" ucap Jajat.

Siuw, siuw, siuw!

Bam!

Beberapa detik kemudian debu yang mengepul hilang. Jajat melemparkan kekuatan tanah miliknya ke arah Martis. Namun hasilnya sama saja. Perisai tubuh milik Martis tidak tergores sedikitpun!

"Hehehe," ucap Martis lagi sambil menyeringai.

"Rasakan ini!" ucap Didit.

Bur...!

Cras...!

Didit menembakkan kekuatan air dari mulutnya. Dan tubuh Martis masih tetap berdiri dengan kokoh.

"Giliranku!" ucap Febri.

Brush...!

Siuw...!

Bam!

Febri menembakkan kekuatan angin miliknya. Dan hasilnya masih saja sama. Tubuh Martis tidak terpengaruh sedikitpun.

"Ada apa ini? Kenapa dia bisa menahan semua serangan kita?" ujar Adi.

"Entahlah. Bagaimana kalau kita serang saja bersamaan?" ucap Jajat.

"Benar juga, ayo!" jawab Didit.

Siuw...!

Brush!

Bugh!

Bur...!

Martis sempat merasa ragu. Karena serangan kali ini adalah serangan kombinasi. Pasti jauh lebih kuat. Tapi akhirnya Martis kembali tenang saat membaca informasi tentang perisai miliknya itu. Ternyata itu adalah perisai penetral. Semua jenis kekuatan akan netral alias lenyap ketika menyentuh perisai yang ada di tubuh Martis tersebut.

Martis memejamkan matanya dan percaya dengan sistem yang akan melindunginya.

Tring!

"Tugas dadakan! Kalahkan anak-anak nakal dan dapatkan hadiahnya!"

Martis mendengar suara sistem di telinganya.

"Eh...? Ada juga hal seperti ini? Tugas dadakan? Wah..., berarti aku dapat menghasilkan uang lagi dong? Hehehe..., baiklah kalau begitu." gumam Martis.

Dalam beberapa belas menit ini, Adi dan teman-temannya terus menggempur Martis dengan kekuatan mereka yang telah bangkit masing-masing.

Namun sampai mereka kelelahan pun tetap saja tidak mampu menembus perisai milik Martis.

"Sebenarnya seberapa kuat pertahan tubuhnya itu? Huh, huh, huh...," ucap Adi yang sudah terengah-engah.

"Entahlah. Aku merasa lelah. Kita harus menunggu Markus datang. Sial, kenapa Markus lama sekali?" ucap Jajat menggerutu.

Markus sedang antri untuk mengambil uang dari kartu uang.

"Kenapa? Ada apa dengan kalian? Kok sudah berhenti? Ini, ambil...," ucap Martis. Martis justru melemparkan sebotol air minum ke arah Adi. Dan karena memang lelah dan merasa haus, Adi menerimanya dengan senang hati. Sebotol air itu langsung diteguk habis oleh Adi.

"Adi, kenapa langsung kau minum? Bagaimana kalau air itu ada racunnya?" ucap Didit.

"Benar, Adi. Kalau ada racunnya, kau bisa saja mati!" imbuh Jajat.

"Mereka benar," ucap Febri menambahi.

"Apa aku akan mati?" Gumam Adi.

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tyas
mulai seru nih
goodnovel comment avatar
Wahyudi Hasbul
ceritanya seru bangak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pengendali Sistem Terkuat   05. Babak belur

    Adi membelalakkan matanya ketika teman-temannya mengatakan kalau air yang diberikan oleh Martis ada racunnya."I-itu..., itu..., A-aku...," ucap Adi bingung."Hey, tenang saja. Aku tidak sepicik kalian," jawab Martis."Sialan kau! Aku akan membuatmu babak belur lagi hari ini!" teriak Jajat. Kemudian Jajat kembali akan menyerang Martis.Namun yang terjadi, Martis lah yang melesat dengan cepat ke arah Jajat. Dan Martis memukul bagian dada Jajat.Bugh!Bam!"Argh...!" teriak Jajat. Tubuh Jajat pun terpental dan menghantam tembok pagar yang ada di gang itu."Selanjutnya kalian," ujar Martis.Pergerakan Martis sangatlah cepat.Bugh!Bugh!Bugh!Martis melakukan hal yang sama kepada Adi, Didit, dan juga Febri. Tubuh mereka bertiga terpental dan menghantam tembok pagar."Ke-kenapa dia bisa melakukan ini?" tanya Jajat. Jajat memegangi dadanya yang terasa sesak.Kemudian keempat orang itu mencoba bangkit. Namun sebelum bangkit, lagi-lagi dengan sangat cepat Martis bergerak menyerang mereka.Bu

    Last Updated : 2023-01-13
  • Pengendali Sistem Terkuat   06. Bertemu Mia

    Martis mendekati tubuh Markus yang sudah tidak berdaya. Markus hanya bisa menatap kesal ke arah Martis."Kau sudah lihat bukan? Aku tidaklah cacat! Aku adalah yang terkuat!" ucap Martis. Ia berjongkok di hadapan Markus."Ka-kau..., ka-kau...," ucap Markus. Bahkan untuk berbicara saja Markus sudah merasa kesulitan. Dadanya juga terasa sesak dan juga nyeri. Dan seumur hidup, baru kali ini Markus merasakan sakit di sekujur tubuhnya karena dihajar habis-habisan oleh Martis."Sudahlah, aku ampuni kalian. Ini adalah peringatan untuk kalian. Kedepannya, jangan mencoba untuk menggangguku lagi. Apa kau mengerti?" ucap Martis.Pluk, pluk, pluk.Martis menepuk-nepuk wajah Markus. Markus tidak mampu berkata apa-apa."Baiklah, aku masih memiliki banyak urusan. Oh iya, satu lagi. Untuk kalian, aku beritahu kalian kalau aku bukanlah pencuri. Bukankah justru kalian yang pantas disebut sebagai pencuri? Kalian menginginkan ini bukan?" ucap Martis. Ia memperlihatkan kembali jam tangan spesial miliknya.

    Last Updated : 2023-01-13
  • Pengendali Sistem Terkuat   07. Tugas dadakan lagi?

    Pluk!Martis melemparkan kartu yang ia miliki di depan Mia."Mia, pegang ini. Nanti aku akan membayarnya dengan ini. Kalau tidak, ayo kita cek dulu isi saldonya," ujar Martis."Tidak perlu. Aku percaya padamu, Martis," jawab Mia sambil tersenyum manis."Tidak, maksudku jangan sampai belanjaanku melebihi isi yang ada di sana, hehehe," ucap Martis."Oh benar juga. Baiklah, gunakan ini."Mia dan Martis mengecek isi uang yang ada di kartu milik Martis itu. Mia sempat terkejut karena isinya ada puluhan juta."Baiklah, ayo Martis. Aku akan tunjukkan padamu pakaian yang cocok untuk Bibi dan Paman. Oh iya, apa kau tidak sekalian membeli pakaian untukmu sendiri? Di sini tersedia pakaian untuk segala usia kok," ucap Mia."Boleh juga. Dan nanti, bantu aku memilihnya ya, Mia?" ucap Martis. Entah kenapa, wajah Mia merah merona."Ba-baiklah Martis," jawab Mia."Dan kalau memang uangnya cukup, bagaimana kalau sekalian membelikan untukmu juga? Apa kau mau, Mia?" tanya Martis.Deg, deg, deg!Jantung M

    Last Updated : 2023-01-14
  • Pengendali Sistem Terkuat   08. Dikepung?

    Keempat orang itu berusaha memukul Martis. Namun kenyataannya, kecepatan Martis bergerak sangatlah cepat."Aku di sini, hehe," ucap Martis.Siuw!Bugh!Martis malah terlihat seperti bermain-main dengan empat orang itu. Memang inilah yang Martis inginkan. Ia sengaja menguras tenaga keempat orang itu dengan cara menghindar ke sana kemari."Ada apa dengan kalian? Ayo, pukul aku!" ucap Martis lagi.Setelah beberapa puluh menit kemudian, keempat orang itu akhirnya merasa lelah."Wah..., sekarang giliranku!" ucap Martis.Siuw...!Bugh!Bugh!Bugh!Martis bergerak maju menuju pria pertama. Martis memukul dada bagian depan pria berbadan besar itu.Bugh!Brak!"Argh...!" teriak pria itu. Tubuhnya terpental beberapa meter.Sut, sut, sut...!Bugh!Bugh!Bugh!Martis juga memukul yang lainnya tepat di bagian dada mereka. Dan mereka juga terpental beberapa meter."Cih! Aku meremehkannya! Teman-teman, Anak itu katanya cacat kan? Tapi kena-"Bugh!Bugh!Bugh!Belum sempat selesai berkata, pria itu k

    Last Updated : 2023-01-14
  • Pengendali Sistem Terkuat   09. Dipermalukan

    "Kurang ajar kau!" teriak Argus.Dert..., dert, dert...!Akhirnya Argus menggunakan kekuatan petir miliknya.Slash...!Jedar!Martis menghindari serangan listrik milik Argus.Jedar!Jedar!Jedar!Nampaknya karena kesal, Argus tidak memberikan jeda kepada Martis. Argus menyerang Martis bertubi-tubi.Bugh!Akhirnya Argus menemukan celah pada pertahan Martis. Kartika Martis menghindari serangan listrik milik Argus, Argus dengan cepat melesat dan memukul tubuh Martis.Untungnya Martis sempat menggunakan teknik penguat tubuh.Dert..., dert..., dert!Yang membuat Martis terkejut, ternyata Martis bisa menggunakan elemen jenis listrik sama seperti Argus."Tidak mungkin! Kenapa dia bisa menggunakan listrik juga? Bukankah elemennya tadi api?" gumam Argus.Jedar!Argus menghindari serangan Martis. Sekarang keadaan malah berbalik. Justru Argus lah yang terus menghindar dari serangan Martis!"Itu dia," gumam Martis. Martis menggunakan cara yang Argus gunakan untuk menyerangnya tadi.Bugh!Boom!Ta

    Last Updated : 2023-01-14
  • Pengendali Sistem Terkuat   10. Diganggu lagi

    Awalnya Martis berniat akan pulang ke rumahnya. Namun di perjalanan ia tiba-tiba saja berubah pikiran ingin pergi ke toko kue milik orang tuanya."Ah..., aku langsung ke toko kue Ayah saja. Sekalian membantu mereka berjualan," gumam Martis.***Beberapa puluh menit kemudian, ketika Martis berada di depan toko kue milik orang tuanya, Martis melihat ada yang aneh. Martis juga mendengar ada suara keributan di dalam toko kue orang tuanya.Brak!Ada suara meja yang hancur di dalam toko kue itu. Mendengar itu. Martis langsung bergegas masuk karena penasaran dengan apa yang terjadi di dalam toko kue itu."Apa kalian ingin melawan kami!? Hah!?" teriak seorang pria dewasa. Postur tubuhnya besar dan terlihat berotot."Ayah, Ibu!" teriak Martis.Martis langsung berlari dan mendekati kedua orang tuanya."Mau apa kalian semua!?" tanya Martis marah."Hahaha...! Anak kecil diam saja. Jangan mengganggu pekerjaan orang dewasa. Lebih baik enyahlah sebelum aku berubah pikiran," ucap pria itu."Tidak! Ak

    Last Updated : 2023-01-15
  • Pengendali Sistem Terkuat   11. Melawan Kelitih

    "Boleh juga kau Bocah. Tapi jangan sombong dulu!" ucap pria itu. Nampaknya pria yang berkepala botak adalah pemimpin mereka. Mereka berjumlah sepuluh orang.Siuw...!Pria botak itu langsung menerjang ke arah Martis. Tentu saja usahanya itu akan sia-sia. Martis mengaktifkan kekuatan yang menambah kecepatan tubuhnya dari sistem.Tring!"Tugas dadakan! Kalahkan para Kelitih. Dan dapatkan hadiahnya!"Martis melihat lagi ternyata ada pemberitahuan lagi dari sistem.Martis mulai terbiasa dengan sistem."Semoga saja kali ini hadiahnya adalah uang, hehehe," gumam Martis.Martis masih meladeni para Kelitih. Martis bergerak ke sana kemari menghindari semua serangan para Kelitih itu. Untung saja Martis menggiring mereka keluar toko. Kalau tidak, toko kue milik Marten pasti akan berantakan karena pertarungan mereka ini.Marten masih mengamati dari jarak beberapa puluh meter. Marten juga penasaran sehebat apa kemampuan anak kesayangannya ini."Anakku hebat!" gumam Marten.Bugh!Bugh!Bugh!Martis

    Last Updated : 2023-01-15
  • Pengendali Sistem Terkuat   12. Belum jera

    Sepuluh menit kemudian nampaknya pria botak berbadan besar itu mulai kelelahan. Dan dia juga kesal ketika mengetahui kalau Martis seperti tidak merasa lelah sedikitpun. Yang membuat pria botak itu tambah kesal lagi, padahal ia sempat beberapa kali mengenai pukulannya ke tubuh Martis, namun Martis biasa-biasa saja. Tidak mengalami luka sedikitpun. Sedangkan dia? Dia merasakan sakit berkali-kali pada tubuhnya ketika di pukul oleh Martis beberapa kali tadi. Padahal, pria botak itu sudah mengeluarkan semua kekuatannya. Terutama kekuatannya yaitu ketahanan tubuh. Baru kali ini juga ia menemukan lawan yang mampu menembus pertahanan tubuhnya."Ada apa?" tanya Martis sambil tersenyum.Melihat itu, amarah pria botak itu semakin bertambah. Seakan-akan Martis menganggapnya remeh. Bagaimana bisa anak seusia Martis bisa mengalahkannya? Begitulah pikir pria botak itu.Siuw...!Bugh!Bugh!Bugh!Mereka berdua kembali beradu pukulan. Karena sudah puluhan menit mereka bertarung, tentu saja banyak ener

    Last Updated : 2023-01-16

Latest chapter

  • Pengendali Sistem Terkuat   904. Gara-gara makan siang

    Rupanya, Raja Kegelapan telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi Martis. Saat ini ia memutuskan bahwa dia dan anaknya masih harus berada di dalam gunung berapi tempat mereka berada saat ini untuk sementara waktu. Nampaknya Raja Kegelapan kali ini lebih waspada dalam menghadapi Martis. Dia telah kehilangan Black Rose karena kala itu telah meremehkan Martis. Padahal ia berpikir bahwa Black Rose akan dapat mengalahkan Martis dengan mudah. Namun kenyataannya, justru sebaliknya. Kekalahan Black Rose sangat membuatnya rugi besar. Sebab, Black Rose beserta semua pengikutnya telah diberantas habis oleh Martis sampai tak tersisa satupun. Sementara Raja Kegelapan masih bersembunyi di dalam gunung berapi, beberapa Minggu kemudian Martis dan yang lainnya kini telah kembali pulih. Dan ternyata, Martis tengah berusaha memisahkan aura kegelapan yang tersisa dalam tubuh Phynoglip. Namun usahanya belum membuahkan hasil. Memang benar, dalam beberapa hari ini ia telah berhasil membuang sebagian

  • Pengendali Sistem Terkuat   903. Hari kebangkitan

    Raja Kegelapan sangat marah karena merasakan hawa keberadaan Black Rose yang terhubung dengan jiwanya kini telah menghilang."Black Rose...? Ti-tidak...!" Raja Kegelapan berteriak histeris di dalam ruangan persembunyiannya."Tidak akan aku maafkan! Black Rose mati dikalahkan oleh manusia bernama Martis itu! Aku tidak boleh bersantai-santai. Yah..., aku akan membalaskan semua yang telah dilakukan oleh Martis! Terutama atas kematian Black Rose!" Raja Kegelapan kemudian bangkit dari tempatnya. Kali ini amarahnya benar-benar berada di puncaknya. Hal yang membuat ia sangat marah tentu saja atas kematian Black Rose, wanita yang sangat dicintainya.Kemudian Raja Kegelapan pergi ke suatu tempat. Tempat itu adalah gunung berapi yang ada di ujung wilayah barat. Gunung berapi ini adalah tempat di mana Raja Kegelapan pernah berlatih bersama Black Rose.Dan rupanya, di gunung berapi ini juga Black Rose pernah menyimpan benih. Benih itu adalah hasil dari perkawinan mereka berdua. Dan selama ini, be

  • Pengendali Sistem Terkuat   902. Persaingan ketat

    Dan akhirnya, Martis tumbang juga. Setelah energi dan stamina terkuras habis, waktu kembali normal. Dan mereka tetap berada di tempat terakhir kalinya. Gedebugh...! Tubuh Martis yang terkulai lemas akhirnya terkapar di lantai. Karena mendengar ada suara aneh, Emily yang ada di atas ranjang menoleh ke arah sumber suara. Dan ia melihat di sana ada tubuh Martis yang tergeletak di lantai tak sadarkan diri. "Tu-tuan Martis...?" ucap Emily yang kemudian ia turun dari ranjang dan segera memeriksa keadaan Martis. Ia sudah ingat dengan apa yang terjadi. "Martis...? Wah, iya, aku harus membantunya." Begitu pula dengan Phynoglip yang baru sadar dan ingat semaunya. Ia bergegas membantu Emily untuk mengangkat tubuh Martis ke atas ranjang. "Hey, tubuhku masih terluka, tapi aku bisa kok, menjaga Martis agar tetap stabil. Aku akan berbaring di sampingnya sampai ia kembali pulih. Aku tidak keberatan berbagi energi dengan dirinya. Aku bisa melakukan teknik Transfer Energi melalui genggaman

  • Pengendali Sistem Terkuat   901. Teknik Pemutar Waktu

    Akhirnya Martis menunda untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya.Dan pada esok paginya, barulah Martis kembali menemui mereka berdua di kamar yang sama."Kalian sudah membaik?" sapa Martis seraya mengambil kursi untuk duduk di dekat ranjang yang mereka berdua gunakan untuk tidur."Menurutmu?" Phynoglip menjawab, namun malah balik bertanya."Kalau aku, sudah merasa lebih baik dari kemarin. Rasa pusing di kepala sudah hilang. Kalau kemarin, saat melirik saja kepala langsung terasa pusing." Namun tidak dengan Emily, ia menjawab dan menjalankan keadaannya dengan apa yang ia rasakan saat ini."Baiklah, syukur kalau memang kau merasa lebih baik. Nah sekarang, aku ingin mengatakan sesuatu pada kalian berdua," ungkap Martis menjelaskan maksud dan tujuannya hari ini datang pada mereka berdua.Martis mengatakan bahwa dia telah memiliki sebuah teknik yang dapat memutar waktu. Namun ada resiko yang sangat besar, yaitu kehabisan stamina dan energi setelah berhasil menggunakan teknik itu. Kon

  • Pengendali Sistem Terkuat   900. Konsekuensi Teknik baru

    Setelah itu, Martis membereskan kekacauan yang terjadi di dalam rumahnya pagi ini. Setelah ia selesai dengan pekerjaannya, ia kembali melihat keadaan Emily dan Phynoglip yang ada di kamarnya. "Apa yang terjadi pada kalian berdua?" Martis masih sangat penasaran dibuatnya. Hingga langit nampak gelap hari ini, akhirnya sekitar jam tujuh malam mereka secara serempak kembali siuman. Saat siuman, mereka berdua kaget. "Kenapa kamu di sini?! Apa yang..., adu-duh, duh...!" seru Emily yang bersuara pertama kali. Namun nampaknya saat ia bergerak, sekujur badannya terasa sakit. Terutama di bagian kepala. "Harusnya, aku yang bertanya padamu." Phynoglip yang menimpali ucapan Emily pun kemudian memegangi kepalanya yang masih terasa sedikit nyeri. Martis yang melihat tingkah laku keduanya memilih untuk diam sesaat. Setelah beberapa detik kemudian barulah ia membuka mulutnya. "Kalian berdua...," ujar Martis, yang kemudian perhatian keduanya menoleh ke arahnya. "Martis?" tanya Phynoglip. "

  • Pengendali Sistem Terkuat   899. Pagi yang berisik

    Nampaknya malam ini Martis yang tidurnya akan terasa tidak nyaman. 'Ah, apakah ini efek karena sudah lama tak bertemu dengan Istriku? Rasanya aku ingin sekali meremas dua benda kenyal ini. Tapi...,' gumam Martis dalam hati. Ia jadi serba salah. Tapi akhirnya ketika waktu semakin larut, Martis bisa tidur juga. Esok paginya..., "Hoam...! Nyam, nyam, nyam, nyam..., nyam...!" Phynoglip meregangkan kedua tangannya sambil menguap saat baru saja terbangun dari tidurnya pagi ini. Sepertinya ia masih merasa kalau waktu tidurnya kurang banyak. Martis yang merasakan adanya pergerakan di tempat tidurnya, akhirnya ikut terbangun. Ketika ia terbangun, kedua matanya terasa perih. Ia merasa kalau tidurnya masih kurang. Martis yang baru bangun itu, matanya menyipit, ia mencoba memperjelas penglihatan yang ada di depannya. Dan saat Martis membuka kedua matanya dengan lebar, ia melihat ada pemandangan yang sangat indah di pagi hari ini. Yah, benar! Ternyata ketika Martis mengangkat tubuhnya sete

  • Pengendali Sistem Terkuat   898. Benda pusaka Martis

    Setelah itu, Martis membawa Phynoglip yang tubuhnya adalah Black Rose.Setibanya di sana, Emily terkejut karena mengetahui Martis ternyata pulang malah membawa saingan baginya."Emily, tolong bantu dia membersihkan dirinya. Setelah itu, biarkan dia istirahat. Nah, jika ada yang ingin dibicarakan, besok siang saja. Aku lelah...," jelas Martis kepada Emily yang kemudian langsung masuk kamarnya.Emily tidak bnyak bicara dan melakukan apa yang Martis perintahkan.Dan esok harinya, barulah mereka bertiga berkumpul saat sarapan pagi. Nah, setelah usai sarapan, barulah Emily bertanya kepada Martis. "Oh, iya, Tuan Martis, kami belum saling kenal. Nam—" Belum sempat Emily selesai bicara, sudah dipotong duluan oleh Phynoglip."Namaku Phynoglip." Nada yang kaluar terasa dingin, dia juga memasang wajah datar.Martis sengaja tidak menegurnya. Ia membiarkan sikap Phynoglip yang baru saja dianggap tidak sopan oleh Emily."Phynoglip, dia adalah Emily," ujar Martis.Emily merasa kesal diperlakukan sep

  • Pengendali Sistem Terkuat   897. Tubuh Black Rose

    Betapa terkejutnya Martis saat ia membaca pemberitahuan di layar utama sistem miliknya. "Hah?! Apa ini?!" Sebelumnya Martis belum sadar, namun ia merasakan ada bagian tubuh Black Rose yang ia tating itu tengah bergerak. Dengan awalnya ada pergerakan di bagian tangan kanan, lalu tangan kiri. Kemudian bagian leher, kepala hingga tubuh Black Rose tadi nampak kejang-kejang. Martis yang tadi masih mentating tubuh Black Rose, ia segera menjatuhkannya. "Wah...? Dia bergerak lagi?" Martis mengucek kedua matanya untuk memastikan bahwa apa yang ia lihat itu adalah kenyataan. Setelah sekian menit tubuh Black Rose itu kejang-kejang, akhirnya berhenti juga. Dan setelah berhenti, kedua matanya terbuka. Kedua mata itu berkedip-kedip beberapa kali. Lalu akhirnya tubuh Black Rose itu bangkit dan celingukan. Martis yang ada di dekatnya sengaja hanya diam saja. Ia ingin tahu, apa yang sebenarnya terjadi. Dan pada akhirnya, tubuh Black Rose tadi nampak melakukan peregangan-peregangan tub

  • Pengendali Sistem Terkuat   896. Black Rose yang malang

    Ternyata sepatu yang Martis lempar tadi bukan benar-benar mengarah kepada Black Rose. Akan tetapi, lemparan sepatu Martis tadi melewati Black Rose dan sampai ke barisan ribuan Hawa Vampire yang ada di belakang Black Rose. Dan ternyata, sepatu tadi itu adalah sebuah bom yang telah Martis siapkan. Bom itu bukan bom biasa. Ketika meledak, akan menciptakan satu pusaran Black Hole. Duar...! Duar...! Boom...! Suara ledakan demi ledakan akhirnya terdengar semakin keras. Hingga akhirnya terbentuklah satu Black Hole yang sangat besar. Dan Black Hole yang ukurannya sangat besar itu langsung menyedot tubuh semua Hawa Vampire yang jumlahnya entah ada berapa puluh ribu itu dengan cepat. Suasana yang tadinya hening, kini kembali menjadi bising. Dan kebisingan itu semuanya adalah suara jeritan. "Ratu..., tolong kami...!" "Ah...! Tidak...!" "Apa-apaan ini?! Ah...!" Mereka semua berteriak dan tak berdaya menghadapi kuatnya daya hisap dari Black Hole yang Martis ciptakan. Sedangkan B

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status