Awalnya Martis berniat akan pulang ke rumahnya. Namun di perjalanan ia tiba-tiba saja berubah pikiran ingin pergi ke toko kue milik orang tuanya."Ah..., aku langsung ke toko kue Ayah saja. Sekalian membantu mereka berjualan," gumam Martis.***Beberapa puluh menit kemudian, ketika Martis berada di depan toko kue milik orang tuanya, Martis melihat ada yang aneh. Martis juga mendengar ada suara keributan di dalam toko kue orang tuanya.Brak!Ada suara meja yang hancur di dalam toko kue itu. Mendengar itu. Martis langsung bergegas masuk karena penasaran dengan apa yang terjadi di dalam toko kue itu."Apa kalian ingin melawan kami!? Hah!?" teriak seorang pria dewasa. Postur tubuhnya besar dan terlihat berotot."Ayah, Ibu!" teriak Martis.Martis langsung berlari dan mendekati kedua orang tuanya."Mau apa kalian semua!?" tanya Martis marah."Hahaha...! Anak kecil diam saja. Jangan mengganggu pekerjaan orang dewasa. Lebih baik enyahlah sebelum aku berubah pikiran," ucap pria itu."Tidak! Ak
"Boleh juga kau Bocah. Tapi jangan sombong dulu!" ucap pria itu. Nampaknya pria yang berkepala botak adalah pemimpin mereka. Mereka berjumlah sepuluh orang.Siuw...!Pria botak itu langsung menerjang ke arah Martis. Tentu saja usahanya itu akan sia-sia. Martis mengaktifkan kekuatan yang menambah kecepatan tubuhnya dari sistem.Tring!"Tugas dadakan! Kalahkan para Kelitih. Dan dapatkan hadiahnya!"Martis melihat lagi ternyata ada pemberitahuan lagi dari sistem.Martis mulai terbiasa dengan sistem."Semoga saja kali ini hadiahnya adalah uang, hehehe," gumam Martis.Martis masih meladeni para Kelitih. Martis bergerak ke sana kemari menghindari semua serangan para Kelitih itu. Untung saja Martis menggiring mereka keluar toko. Kalau tidak, toko kue milik Marten pasti akan berantakan karena pertarungan mereka ini.Marten masih mengamati dari jarak beberapa puluh meter. Marten juga penasaran sehebat apa kemampuan anak kesayangannya ini."Anakku hebat!" gumam Marten.Bugh!Bugh!Bugh!Martis
Sepuluh menit kemudian nampaknya pria botak berbadan besar itu mulai kelelahan. Dan dia juga kesal ketika mengetahui kalau Martis seperti tidak merasa lelah sedikitpun. Yang membuat pria botak itu tambah kesal lagi, padahal ia sempat beberapa kali mengenai pukulannya ke tubuh Martis, namun Martis biasa-biasa saja. Tidak mengalami luka sedikitpun. Sedangkan dia? Dia merasakan sakit berkali-kali pada tubuhnya ketika di pukul oleh Martis beberapa kali tadi. Padahal, pria botak itu sudah mengeluarkan semua kekuatannya. Terutama kekuatannya yaitu ketahanan tubuh. Baru kali ini juga ia menemukan lawan yang mampu menembus pertahanan tubuhnya."Ada apa?" tanya Martis sambil tersenyum.Melihat itu, amarah pria botak itu semakin bertambah. Seakan-akan Martis menganggapnya remeh. Bagaimana bisa anak seusia Martis bisa mengalahkannya? Begitulah pikir pria botak itu.Siuw...!Bugh!Bugh!Bugh!Mereka berdua kembali beradu pukulan. Karena sudah puluhan menit mereka bertarung, tentu saja banyak ener
Martis langsung bersiap akan menuju toko kue milik orang tuanya itu."Martis, biar Ayah saja yang ke sana. Kau tetaplah di sini saja," ucap Marten yang ingin mencegah Martis pergi. Marten khawatir akan terjadi sesuatu pada anak kesayangannya ini."Tidak Ayah! Mungkin tadi belum cukup untuk membuat mereka jera. Aku juga mau menunjukkan pada semua orang kalau aku ini bukanlah anak cacat! Aku memiliki kekuatan! Aku adalah yang terkuat!" jawab Martis.Karena melihat tekad yang kuat dari tatapan mata Martis, akhirnya Marten membiarkannya pergi. Marten juga percaya kalau Martis akan baik-baik saja. Yang tak disangka oleh Marten adalah, ketika ia melihat Marta justru Marta terlihat sangat percaya pada anaknya itu.Akhirnya Martis pergi menuju toko kue.***Martis akhirnya berlari ke toko kue milik keluarganya. Martis khawatir kalau ia sampai terlambat maka toko kue itu akan hancur.Tak lama kemudian Martis pun sampai di sana. Ketika sampai, Martis melihat ada banyak sekali Kelitih yang datan
Kemudian semua anak buah Anton maju dan menyerang Martis. Sedangkan Anton agak menjauh. Anton juga sebenarnya terkejut dengan kemampuan Martis tadi. Kecepatannya luar biasa. Sebab itu lah Anton akan melihat terlebih dahulu sebatas mana kemampuan Martis sebelum ia melawannya.Martis tadinya berniat ingin langsung menghajar Anton. Tapi ternyata Anton tidak bodoh. Anton sengaja menyuruh anak buahnya yang maju terlebih dahulu. Tadi Anton sempat diberitahukan oleh pria botak yang sudah babak belur dibuat Martis.Bugh!Bugh!Brak!Plak, plak, plak!Anton memperhatikan Martis yang sedang dikepung puluhan orang."Berarti benar. Anak ini kekuatannya tidaklah biasa. Aku harus berhati-hati. Gerakannya sangat cepat dan pukulannya pun terasa kuat," gumam Anton. Anton melihat tangannya yang agak lebam. Ada sedikit luka lebam di tangan Anton karena menahan serangan Martis yang barusan."Usianya masih sangatlah muda. Kalau aku bisa mengalahkannya, aku akan membujuknya menjadi bawahanku. Pasti aku bis
Bugh!Bugh!Bugh!Martis kembali menyerang dan berhasil menumbangkan satu lagi anak buah Anton yang tersisa."Sekarang giliran kau yang terakhir," ucap Martis. Martis menunjuk ke arah Anton.Entah kenapa, Anton sempat meneteskan keringat di dahinya. Tatapan Martis seperti memiliki tekanan yang kuat.Tapi Anton kembali tersadar. Ia yang awalnya ingin menjadikan Martis bawahannya, kini pikiran itu dibuang jauh-jauh dari otaknya. Yang Anton pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya dia mengalahkan Martis.Pertarungan Martis ini ternyata disaksikan banyak orang. Tentu saja semua yang menyaksikan sambil bersembunyi. Dan kebanyakan orang yang menyaksikan pertarungan itu adalah orang-orang yang sering menganggap remeh Martis. Akhirnya banyak gosip yang menyebar.Ada yang mengatakan kalau sebenarnya Martis itu hanya berpura-pura lemah. Ada juga yang mengatakan kalau kekuatan Martis baru terbangkitkan dan penyebab kekuatan Martis yang sekarang adalah efek dari kekuatan yang meledak karena tel
Kali ini Martis terlihat agak kesulitan mengindari serangan dari Anton.Nampaknya kekuatan elemen api Anton berbeda dari kekuatan elemen api yang biasanya. Bagaimana tidak? Martis sudah mencoba elemen tanah dan elemen besi untuk menghalau kekuatan api Anton. Akan tetapi, hasilnya tetap sama saja. Api itu mampu membakar tameng elemen tanah dan besi milik Martis.Anton juga sebenarnya terkejut ketika mengetahui Martis dapat menggunakan beberapa kekuatan elemen.Martis masih belum mendapatkan celah untuk menyerang balik Anton."Bagaimana ini? Kenapa dia tidak kelelahan setelah melakukan serangan bertubi-tubi seperti ini? Dan lagi, elemen apinya juga sangat berbeda," gumam Martis. Martis perlu memutar otaknya agar menemukan cara untuk mengalahkan Anton."Hergh...! Rasakan ini!" teriak Anton.Siuw...!Ber...!Blam...!Anton menambah kekuatan apinya. Ada bola api berukuran besar yang keluar dari mulutnya. Kemudian Anton menembakkannya ke arah Martis."Gawat! Kalau aku menghindar, maka bangu
Martis memukuli wajah Anton sampai wajah Anton menjadi babak belur.Beberapa menit kemudian Martis berhenti untuk menarik nafas sejenak.Ternyata Anton belum juga kalah. Anton masih bisa bangkit. Namun sayangnya, Martis tidak membiarkan Anton untuk memulihkan dirinya. Martis takut kalau Anton menggunakan pil aneh atau semacamnya lagi."Ternyata kau belum menyerah juga ya. Rasakan ini!" ucap Martis.Martis kembali maju dan memukul wajah Anton bertubi-tubi.Kali ini tubuh Anton kembali mendapat luka-luka. Martis rupanya menambah lagi kekuatannya. Bugh!Bugh!Bugh!Kali ini Martis tidak akan berhenti sampai Anton benar-benar kalah.***Martis memukuli Anton selama tiga puluh menit! Wow!Tentu saja itu akan menguras stamina Martis. Ditambah lagi, Martis menggunakan boost. Belum lagi Martis yang menggunakan cara menggabungkan beberapa kekuatan elemen.Setelah terengah-engah, Martis melihat jam tangan miliknya. Martis masih lega ternyata stamina yang ia miliki masih tersisa lima puluh pers