Share

Bab 220. Semua Sudah Hancur

Nadia menghela nafas perlahan dan berkata sinis, "Kalau kamu mau berdebat denganku, maaf saja. Aku nggak punya waktu untuk mengurusi hal seperti ini."

Dia tak mau membahas sesuatu yang pada akhirnya hanya akan membuat mereka berdua berada dalam pertengkaran.

Tapi Monica justru menatapnya dengan sinis dan berkata, "Duduklah, ada sesuatu yang harus kukatakan padamu."

Nadia yang awalnya sudah bersiap untuk beranjak pergi seketika langsung menoleh kembali. Dia diam sejenak dan akhirnya kembali duduk dengan perasaan yang sedikit kesal.

Monica menghela napas perlahan. Tak pernah ada seorangpun yang berani melawan ataupun bersikap arogan di hadapannya. Bahkan saat pertama kali bertemu dengan Nadia, Monica masih berada di posisi yang tak bisa digeser sama sekali.

Tapi sekarang dia melihat ada banyak hal yang berbeda dan Nadia sendiri memang tak pantas disebut sebagai pelayan belaka karena memiliki paras yang cantik.

Penampilannya kini terawat dan dia terlihat jauh lebih menawan.

"Kapan kalian
Anggrek Bulan

Jujur, kali ini Author jadi sedikit simpati pada Monica

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status