Share

Bab 29

"Syaratnya, kamu pijitin aku, Hil. Badanku sakit semua," bisik Zayyan di dekat telinga Hilya.

Posisi yang terlalu dekat itu membuat Hilya tak nyaman, hingga ia menepis tangan Zayyan yang melingkar di pinggangnya.

Hilya juga seketika bernapas lega karena Zayyan tidak menuntut syarat yang aneh-aneh. Meminta haknya sebagai suami misalnya. Hilya tidak akan mampu menuruti yang satu itu, karena prinsipnya adalah memberikan mahkota kehormatan hanya pada suami yang dicintainya.

"Oke, mana yang mau dipijitin?" tanya Hilya, setelah berhasil meredakan rasa panas yang tadi menjalari pipinya, dan mungkin saja tadi pipinya sudah terlihat seperti tomat, andai Hilya bisa melihatnya sendiri.

"Punggungku, Hil." Zayyan kemudian mengubah posisi tubuhnya menjadi tengkurap. "Sebenarnya pengen diinjak-injak kamu, Hil, punggungnya, seperti waktu kamu kecil dulu yang sering nginjak-nginjak punggung papa kalau disuruh. Tapi, aku takut tidak kuat, karena kamu kan sekarang sudah besar."

Hilya tak membalas,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status