Share

Bab 19

"Nggak usah sok peduli deh!" ketus Hilya. Ia bertambah sebal sekarang, pada laki-laki yang sayangnya sudah menikahinya itu.

"Aku kan suamimu, Hil, peduli sama istri itu wajib," balas Zayyan. "Coba sekarang bilang, kenapa kamu nangis? Apa karena diare? Sakit ya perutnya? Sudah minum oralit belum? Atau mau aku pesankan obat?"

"Kepo banget jadi orang! Nggak perlu tau aku nangis kenapa. Aku juga nggak butuh obat. Aku butuhnya Mas Zayyan menjauh lagi dari aku, seperti sebelum kita menikah. Udah gitu aja," ujar Hilya.

Zayyan terdiam mendengar perkataan istri sirinya itu. Apakah kehadirannya mengganggu kehidupan Hilya? Tak bisakah hubungannya dengan gadis itu kembali membaik lagi seperti dulu, seperti saat Hilya masih kecil?

Dada Zayyan rasanya sesak. Perkataan Hilya tadi seakan mengusirnya dari kehidupan gadis itu.

"Ya sudah, maafkan aku, Hil, banyak salah sama kamu. Sekarang kamu tidur ya, sudah malam. Jangan nangis terus, nanti malah pusing."

Tak ada jawaban dari Hilya, membuat Zayy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status