LOGIN21+ "Shanum …" Ozkhan melepas jas seraya menatap Shanum dengan tatapan berbeda. "Apa kamu masih membutuhkan bantuan saya?" Shanum mengerjap lambat ketika tahu-tahu Ozkhan sudah berdiri di hadapan dan merengkuh pinggangnya. Pikirannya sudah tak terkendali karena pengaruh obat tersebut. "Maaf Shanum, kalau saya sudah kurang ajar. Tapi, menurut saya, ini tidak ada salahnya. Kita bisa merahasiakan hal ini. Kamu butuh saya, dan saya juga butuh kamu." Shanum mendongak lalu menelan ludah. Dia tak pernah membayangkan kejadian malam itu akan menyeretnya pada hasrat terlarang dengan Ozkhan—sang atasan. Lantas, apakah hubungan terlarang itu akan berjalan sebagaimana mestinya, atau justru akan membawanya pada suatu kenyataan yang menyakitkan?
View MoreSekembalinya dari sesi terapi, raut Shanum terlihat berbeda. Sorot kekhawatiran tak lagi nampak di sepasang bola matanya yang bulat. Beban di pundak seolah ikut pergi bersama dengan kegamangan yang sejak beberapa hari ini menggelayut di hati. Shanum kini telah begitu yakin dengan keputusan dan pilihannya. Semua yang telah dia lalui bersama dengan Ozkhan selama ini tidak akan berakhir sia-sia. Shanum mungkin salah satu dari sekian banyak wanita di dunia ini yang beruntung. Dicintai dan sangat dilindungi merupakan hal yang sangat berarti baginya. Ozkhan tidak pernah ragu maupun goyah untuk selalu berada di sisinya. Berkat Sherin, Shanum kini menyadari betapa dia begitu mengandalkan Ozkhan dalam hidupnya. Tanpa Ozkhan, Shanum bukan siapa-siapa. Tanpa lelaki itu, hidup Shanum kemungkinan sudah berantakan dan hancur. Karena suasana hatinya sedang senang, Shanum ingin membuatkan sesuatu di hari spesial Ozkhan. Di perjalanan tadi, dia sempat mampir ke swalayan untuk membeli bahan-ba
Shanum menarik panjang napasnya setelah berhasil meluapkan isi hatinya pada Sherin. Wanita itu terlihat sedih, seakan kebaikan Ozkhan selama ini padanya sangat membebani. Bukannya dia tidak bersyukur atas segala cinta dan perhatian yang dilimpahkan oleh Ozkhan. "Apa sebaiknya aku pergi saja dari hidupnya?" Suara itu terdengar sangat putus asa, sehingga Shanum melontarkan kalimat yang tidak seharusnya. Dia menunduk, menekuri keputusan yang tiba-tiba muncul di kepala. "Kalau kamu pergi menjauh darinya, yang ada hatimu makin tersiksa, Shanum," kata Sherin mengutarakan pendapatnya. Terlihat jelas, jika saat ini Shanum sedang bingung dengan perasaannya sendiri. "Aku yakin, kamu tidak benar-benar ingin pergi darinya. Karena kamu sangat mencintainya, Shanum. Kamu tidak bisa hidup tanpa pria itu. Begitu pun sebaliknya." Hati Shanum tercubit dengan ucapan Sherin yang dengan mudah menebak perasaannya saat ini. Pandangan Shanum beralih pada Sherin, sudut bibirnya berkedut, dan sorot matan
Mobil sedan hitam yang dikemudikan oleh Pedro melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan beraspal yang basah karena hujan mengguyur kota siang ini. Bila tidak atas perintah sang majikan, tidak mungkin pemuda itu berani membawa mobil mahal, yang harganya bisa setara dengan gajinya selama sepuluh tahun. Dari rutan, Ozkhan meminta Pedro untuk mengantarnya ke kediamannya yang lama. Lelaki itu memiliki tujuan tertentu sehingga mendatangi rumah lamanya, yang hampir enam bulan tidak disambangi. 'Di kamar Gul ada boneka beruang hitam, yang di dalamnya ada sebuah flashdisk. Aku menyimpan bukti-bukti kejahatan ayahku selama ini di dalam flashdisk itu. Ada rekaman video yang sengaja aku ambil waktu ayahku menyiksa ibuku. Kamu bisa menggunakan bukti itu untuk memenjarakannya.' Tak pernah Ozkhan sangka jika Numa bersedia untuk bekerja sama dengannya untuk memenjarakan tuan Ahmed. Ozkhan pikir mantan istrinya itu tidak akan sudi menerima tawarannya. 'Aku bersedia bekerjasama bukan karena
Siang itu langit nampak mendung, ketika Ozkhan baru saja tiba di tempat yang sama sekali belum pernah disambangi. Tempat di mana mantan istrinya ditahan atas kejahatan yang dilakukannya pada Shanum. Keputusan yang diambil oleh Ozkhan semata-mata demi membantu Shanum, kendati wanita itu sudah berulangkali mengingatkan, jika dia tak perlu ikut campur. Apa Ozkhan tega membiarkan Shanum menyelesaikan masalahnya seorang diri? Sementara ada dirinya yang siap membantu kapan saja. Semalaman Ozkhan pun tak berhenti memikirkan sikap wanita kesayangannya itu. Entah mengapa Ozkhan merasa ada yang janggal. Namun, sebisa mungkin dia menepis pikiran negatif tersebut. Lantas, apa dia akan benar-benar mematuhi keinginan Shanum? Tentu tidak. Termasuk niatnya yang hendak menemui Numa. Ozkhan perlu bicara langsung pada mantan istrinya itu. Dan di hadapannya kini seorang wanita yang dulu terkenal dengan keglamorannya, terlihat sangat berbeda. Wajahnya yang hampir mirip Gul kini terlihat kuyu
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviewsMore