Share

Bab 752

Yoga berkata dengan tidak acuh, "Oke, aku tunggu kedatangannya."

Hilda dan Wenny bertatapan dengan cemas. Bagaimanapun, Yoga mendapat masalah karena mereka. Mereka tidak berharap sesuatu terjadi padanya.

Jadi, kedua wanita itu mulai memohon kepada Lita, "Kak, nggak perlu merepotkan manajer restoran. Aku rasa nggak perlu berlebihan begitu."

"Benar, kita bisa bernegosiasi dengan kepala dingin. Kita pasti bisa menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini."

Yoga melirik kedua wanita itu. Ternyata masih punya hati nurani. Sementara itu, Tama mendengus sebelum berujar, "Hilda, Wenny, ini masalahku dengannya. Kalian nggak perlu ikut campur. Aku nggak akan memaafkannya, kecuali dia berlutut minta maaf atau menampar diri sendiri 10 kali."

Yoga terkekeh-kekeh menatap Tama sambil menantang, "Kamu saja yang menamparku 10 kali kalau berani."

"Aku ...." Tama tidak berani mendekati Yoga. Ketika Tama masih ragu, seorang teman bodohnya maju dan berujar, "Kak, biar aku saja."

Pria itu sont
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status