Ambar kaget mendengar hal itu, "Yoga, cepat berguru padanya! Kamu beruntung bisa menjadi muridnya."Gatot juga buru-buru menyahut, "Ya! Anggap saja jamuan hari ini adalah untuk kamu berguru padanya."Sementara itu, wajah Yoga tampak sangat muram. Berani-beraninya si tua bangka ini mengambil kesempatan untuk membuat Yoga berguru padanya. 'Jangan mimpi! Nggak semudah itu mau ambil keuntungan dariku!' batinnya.Yoga berkata, "Kebetulan sekali, aku juga pernah diramal oleh ahli lainnya. Jodoh kita sebagai guru dan murid memang masih belum habis. Tapi kata ahli itu, yang jadi guru itu aku, sedangkan kamu yang jadi muridnya. Jadi, seharusnya kamu yang berguru padaku.""Omong kosong!" Peramal Jitu berkata, "Ahlimu itu sudah pasti peramal gadungan! Dia pasti salah ramal!""Oh ya?" Yoga membalas, "Ahli yang kucari ini reputasinya sangat besar. Seharusnya kamu juga pernah dengar namanya.""Siapa?" tanyanya dengan penasaran."Agnes," jawab Yoga.Mendengar nama ini, Peramal Jitu hampir saja terjat
Timur? Yoga menunjuk ke arah timur dengan kebingungan, "Ada apa di sebelah timur?"Peramal Jitu berkata, "Tiba saatnya nanti kamu akan tahu sendiri. Oh ya, kuberi satu nasihat lagi. Sebaiknya kamu selidiki Tiga Serangkai itu dengan baik. Mungkin akan ada kejutan tak terduga."'Penipu ini bahkan tahu tentang Tiga Serangkai,' batin Yoga.Peramal Jitu melanjutkan, "Baiklah, waktunya sudah larut sekarang. Aku harus pulang untuk tidur siang.""Tunggu!" cegah Yoga, "Kamu kira kamu bisa pergi begitu saja tanpa beri tahu tentang asal-usulmu?"Peramal Jitu terkekeh-kekeh. "Kamu mau menghalangiku? Jangan mimpi.""Kalau kamu bilang begitu, aku justru jadi ingin mencobanya." Usai berkata demikian, Yoga mengulurkan tangannya untuk mencengkeram Peramal Jitu. Tak disangka, Peramal Jitu berkelebat dan menghilang begitu saja.Kecepatannya benar-benar dahsyat. Yoga terkesiap melihat hal ini. Dia bergegas mencari ke sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak Peramal Jitu sama sekali."Sial, dia berhasil ka
"Kamu bisa ngeluarin guntur? Kamu kira kamu pokemon? Sepertinya orang ini ada gangguan jiwa. Pak Santo, turunkan perintah untuk bunuh bocah ini demi melindungi harga diri Tiga Serangkai!"Santo menganggguk, "Tangkap dia!""Baik!" sahut semua anggota serempak sambil menyerbu ke arah Yoga.Yoga hanya tersenyum tipis sambil mendengus, "Teknik Guntur Surgawi!"Duar! Tiba-tiba muncul guntur yang menggelegar di langit dan menyambar di antara kerumunan. Kekuatan guntur ini sangat luar biasa. Muncul lubang besar seukuran dua meter di permukaan tanah yang terkena sambaran guntur tersebut.Semua anggota Tiga Serangkai terhempas karena ledakan ini. Tubuh mereka juga tampak gosong karena hangus. Bahkan, mulut mereka juga mengeluarkan asap hitam. Pertempuran yang baru saja dimulai, kini telah berakhir dalam sekejap mata.Semua orang terpelongo melihat kejadian ini. Ternyata bocah ini benar-benar bisa memanggil guntur. Apa orang ini adalah dewa? Gawat, kali ini mereka bertemu dengan musuh yang kuat!
Saat Tama mendengar suara Yoga, dia langsung menghentikan langkahnya secara refleks. Setelah menyadari orang itu adalah Yoga, Tama tampak histeris. "Pak Yoga? Kenapa Anda bisa di sini? Anda juga ditangkap?"Yoga buru-buru menjawab, "Tenang saja, kalian sudah aman sekarang. Jangan takut."Aman? Tama baru percaya setelah melihat sikap Santo yang hormat terhadap Yoga. Dia menghela napas lega, "Pak Yoga, terima kasih atas pertolongan Anda."Yoga bertanya lagi, "Katakanlah, sudah berapa lama kalian dikurung di sini?"Tama menjawab, "Kami sudah ditangkap ke sini selama tujuh hari."Sudah ditangkap tujuh hari! Sesuai dugaan Yoga, Tama yang di luar sana adalah palsu. Seketika, Yoga langsung teringat dengan sebuah teknik sihir, yaitu Teknik Penyamaran. Tama yang palsu itu pasti telah menyamar seperti wajah Tama.Yoga bertanya pada Santo, "Kenapa kamu tangkap mereka?"Santo menjawab dengan hati-hati, "Mereka ... berutang padaku. Makanya aku tangkap mereka.""Omong kosong!" Tama menyergah dengan
Tin! Tin! Tin!Mobil di belakang Nadine terus membunyikan klakson dan berteriak, "Hei! Mau jalan nggak? Kalau nggak, tolong minggir! Nggak mau nyawa lagi ya berhenti di tengah jalan?""Minggir kamu!" Nadine langsung emosi dan melayangkan tinju ke depan mobil pria itu. Seketika, kap mobil menjadi penyok dan keempat bannya langsung meledak."Argh!" Pengendara mobil itu terbelalak melihat adegan ini. Apa wanita ini masih termasuk manusia? Kekuatannya bahkan melebihi kecelakaan. Sopir itu meninggalkan mobilnya dan melarikan diri begitu saja.Kegaduhan sebesar ini tentu saja menarik perhatian banyak orang di area layanan. Semua orang berbondong-bondong datang untuk melihat apa yang terjadi.Yoga khawatir pertempuran mereka akan melukai orang yang tak bersalah, jadi dia berteriak, "Cepat pergi! Tempat ini berbahaya sekali."Namun, semua orang tetap tidak mau mendengar nasihat Yoga dan terus mendekat dengan hati-hati. Siapa yang mau melewatkan pertunjukan bagus seperti ini?Demi menakut-naku
Terdengar seruan kagum yang beruntun di lokasi itu."Astaga, cepat sekali! Dia itu ... manusia atau dewa!""Omong kosong, mana mungkin manusia biasa bisa secepat dan sekuat itu?""Bisa melempar mobil dengan satu tangan, sudah pasti itu nggak bisa dilakukan manusia biasa.""Ternyata benar-benar ada dewa di dunia ini.""Halo? Perusahaan asuransi? Mobilku hancur dilempar orang .... Ya, dilempar sama dewa."Yoga sengaja berkeliling di daerah sekitar Penginapan Surya untuk melihat Agnes. Dia merasa penasaran, wanita seperti apa yang bisa membuat Peramal Jitu memiliki hubungan mesra dengannya?Begitu mendekati penginapan tersebut, dia mendengar suara perkelahian. Yoga lantas mempercepat langkahnya. Namun baru saja keluar dari gang, Yoga melihat sebuah sosok bayangan yang terbang ke arahnya.Yoga langsung menghindar. Bayangan itu mendarat dengan keras di tanah hingga jatuh pingsan. Wajahnya telah babak belur dan sulit untuk dikenali, tetapi Yoga masih tetap bisa melihat dengan jelas wajah ora
Nadine adalah ahli bela diri kuno, memang tidak mudah untuk mengorek informasi darinya. Selain itu, Agnes dan Peramal Jitu juga bukan musuhnya. Mungkin meninggalkan Nadine di sini juga bukan sebuah keputusan yang buruk.Pada akhirnya, Yoga mengangguk. "Kalau begitu mohon bantuan Senior."Agnes memicingkan matanya sambil tersenyum, "Kita bukan orang asing, nggak usah sungkan-sungkan." Setelah itu, dia langsung membawa Nadine ke penginapannya.Yoga mengerutkan alisnya. Ucapan Agnes yang terakhir membuatnya penasaran. Siapa sebenarnya wanita ini dan Peramal Jitu itu!Sementara itu, Scorpio yang tadinya pingsan, kini telah sadar perlahan-lahan. Dia melihat ke sekeliling dengan waspada. Setelah melihat sosok Yoga, dia langsung terkejut dan buru-buru berlutut."Saya Scorpio, memberi hormat kepada Raja Agoy yang perkasa."Yoga mengangguk. "Berdirilah."Scorpio berkata dengan merasa bersalah, "Aku nggak berani. Aku lalai menjalankan tugas, mohon Tuan beri hukuman padaku." "Bukan salahmu, dia
Yoga merasa agak gusar. "Sudah ketemu pelakunya belum?"Raja Naga membalas, "Pelakunya nggak meninggalkan jejak apa pun. Kami belum berhasil menemukan petunjuk sampai sekarang.""Bawa aku ke gudang untuk lihat-lihat," pinta Yoga akhirnya."Baiklah!" Raja Naga membawa Yoga masuk ke gudang material. Gudang yang awalnya ditimbun dengan berbagai sumber daya yang menumpuk, kini terlihat kosong melompong. Semua material untuk kultivasi telah dipindahkan hingga habis.Yoga memeriksa dengan teliti, tetapi tetap tidak menemukan petunjuk apa pun. Dia mengerutkan alis sambil berkata, "Mau memindahkan sumber daya sebanyak ini dalam waktu semalaman, pasti akan menimbulkan kegaduhan yang besar. Apa kalian nggak merasa ada yang aneh sama sekali?"Raja Naga membalas dengan perasaan bersalah, "Pak Yoga, kami curiga ini adalah perbuatan Raja Pencuri Hantu yang terkenal di dunia persilatan.""Orang itu adalah warga Negara Thailey dan mahir menggunakan 10 sihir hitam. Kami curiga dia menggunakan ilmu sihi
Tampaknya pria itu ingin lebih teliti mengamati siapa Yoga sebenarnya. Yoga melemparkan sebuah benda kecil dengan santai, lalu berujar, "Berikan ini pada pengurus kalian. Dia pasti akan datang menemuiku."Pria itu menangkap benda tersebut. Begitu melihatnya, dia langsung terkejut hingga terperanjat. Matanya membelalak, sementara pupilnya mengecil. Benda itu ... adalah besi hitam."Oke, aku akan segera mengurusnya!" balas pria itu. Dia tidak berani membuang waktu, melainkan langsung berbalik dan pergi dengan langkah cepat.Melihat pria itu yang tergesa-gesa, Yoga tersenyum dingin penuh ejekan. Hanya sepotong kecil besi hitam saja sudah membuatnya begitu heboh. Padahal, Yoga memiliki seluruh makam yang dipenuhi dengan besi hitam.Bimo memperingatkan, "Eh, benda ini sangat berharga. Jangan sampai menarik perhatian orang yang punya niat jahat!"Yoga membalas tak acuh, "Nggak masalah. Lagian, aku nggak punya barang lain."Bimo menimpali, "Kamu benar-benar belum memahami betapa pentingnya be
"Tenang saja!" balas Yoga dengan penuh percaya diri. Dia tersenyum lebar sambil memberi isyarat dengan tangannya.Hanya saja, Sutrisno merasa gelisah saat melihat senyuman itu. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, seolah-olah dirinya telah dijebak. Pasti semua ini tidak sesederhana seperti yang Yoga katakan."Ayo, ikut aku pulang!" gumam Sutrisno pelan sambil terus memperhatikan Yoga, bahkan menyisakan sedikit kewaspadaan dalam hatinya. Dia berpikir apakah dirinya sudah benar-benar dijebak?Di sisi lain, Yoga terlihat santai dan tidak peduli. Dia ikut pergi bersama Sutrisno. Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah kompleks hunian. Tempat itu penuh dengan deretan vila mewah yang jelas bernilai fantastis."Ini salah satu rumahku. Kamu bisa tinggal di sini untuk sementara waktu. Tapi ingat, jangan sekali-kali berkeliaran sembarangan. Kalau sampai ketahuan bahwa Keluarga Salim melindungimu, itu akan membawa masalah besar bagi kami!" ucap Sutrisno seraya menatap Yoga dengan serius.Sut
Yoga berkata, "Begitu juga dengan sebaliknya, 'kan? Dunia kultivator kuno juga bisa memusnahkan dunia bela diri kuno."Bimo membalas, "Bisa dibilang begitu. Tapi, sekarang kamu sudah mencapai kultivator raja, jadi harus lebih berhati-hati."Yoga kembali berkata, "Aku mengerti. Sekarang auramu terus menyebar, aku harus segera mencari caranya."Bimo berkata, "Baguslah kalau kamu ingat itu."Setelah terdiam sejenak, Yoga melihat ke sekeliling karena tidak tahu harus pergi ke mana. Jika tadi perjalanannya tidak tertunda sebentar, dia bisa pergi bersama dengan Winola. Namun, sekarang dia sudah berhasil masuk ke sini, dia tentu saja tidak akan pergi ke rumah Keluarga Bramasta lagi. Jika tidak, dia harus berdiskusi dengan mereka tentang pertunangannya dengan Winola."Oh ya!" Yoga teringat dengan sesuatu dan segera menelepon Sutrisno. Bagaimanapun juga, orang ini masih bisa membantunya.Sutrisno berkata, "Kamu sudah masuk ya? Aku dengar ada masalah di pintu masuk."Yoga berkata, "Kamu datang j
Aura yang sangat kuat menyebar ke seluruh tempat dan terus menghancurkan segalanya, membuat semua orang terkejut.Yoga yang menerima kekuatan dari hukum alam semesta, merasakan kekuatan itu terus mengalir di dalam tubuhnya dengan makin kuat. Dia membuka pintu yang tertutup itu dengan satu gerakan dan berdiri di dalamnya, lalu menoleh ke belakang. Langit sudah kembali tenang, sehingga dia tidak perlu mengkhawatirkan efek samping dari kekuatan kultivator raja.Pemimpin penjaga gerbang itu tercengang dan menatap Yoga dengan bingung. Ekspresinya terlihat kaku dan sulit untuk kembali tenang.Apa yang terjadi? Apa yang dilakukan anak ini? Dari mana asalnya perasaan menekan yang sangat kuat ini? Mengapa kekuatan ini sangat mirip dengan kekuatan kultivator raja?Pemimpin penjaga gerbang itu merasa sangat tidak tenang dan sulit untuk mengendalikan dirinya. Keringatnya mengalir dengan deras, seolah-olah kehilangan kendali atas dirinya. Setetes darah mengalir keluar dari mulutnya, lalu menyemprot
Formasi di tanah tiba-tiba meledak, lalu cahaya-cahaya emas bermunculan dari permukaan tanah dan menyerbu ke arah Yoga.Boom boom boom!Setelah itu, cahaya-cahaya emas itu pun terus menyerang Yoga dengan kecepatan yang luar biasa, membuat orang yang melihatnya tertegun. Kecepatan itu bahkan sulit untuk dilihat dengan mata orang biasa.Namun, Yoga hanya menggaruk telinganya dengan santai dan terlihat agak kesal. Formasi ini hanya trik sampah baginya, bahkan formasi dari Pelindung Kebenaran pun dia tidak takut. Dia hanya berdiri dengan diam di tempatnya dan tubuhnya kembali dikelilingi petir.Boom!Cahaya-cahaya emas dari formasi yang menyerang semuanya malah dimusnahkan oleh petir di tubuh Yoga. Dalam sekejap, semuanya berubah menjadi hampa."Apa?" Pemimpin penjaga gerbang itu langsung mundur selangkah dengan ekspresi terkejut. Dia tidak menyangka serangan dari formasi itu ternyata sama sekali tidak berpengaruh terhadap Yoga."Apa yang sebenarnya ada di dalam tubuhmu?" tanya pemimpin it
Benar-benar ingin menerobos masuk gerbang ini?Dalam sekejap, mata semua penjaga gerbang membelalak dan ekspresi mereka terlihat sangat terkejut. Mereka tidak menyangka Yoga benar-benar berani bertindak. Yoga bahkan melakukan semua itu sendirian, tanpa bantuan dari Keluarga Bramasta."Kamu ini benar-benar nggak tahu diri," teriak pemimpin penjaga gerbang itu dengan nada yang dingin.Ekspresi para penjaga gerbang lainnya pun terlihat serius dan menatap Yoga dengan tajam. Mereka penuh dengan aura membunuh dan bersiap untuk membunuh Yoga."Huh. Ayo maju," kata Yoga dengan angkuh dan menatap semua penjaga gerbang itu dengan dingin. Saat itu, dia terlihat penuh dengan tekad dan wibawa."Serang!"Seiring dengan perintah pemimpin itu, semua orang yang berada di tempat itu langsung menyerbu. Mereka terlihat sangat bersemangat dan ingin segera membunuh Yoga. Kecepatan mereka juga sangat luar biasa.Swish swish swish!Setelah para penjaga gerbang itu menyerbu dan mengepung Yoga, salah seorang da
"Nggak perlu meminta maaf. Kalian masuk dulu, aku akan menyusul nanti," kata Yoga sambil tersenyum dengan tenang dan terlihat santai, seolah-olah hal ini sama sekali tidak memengaruhinya."Nggak perlu menghiburku. Ini mungkin terakhir kalinya kita bertemu, aku ...," kata Winola dengan mata yang berkaca-kaca dan hati yang terasa sangat sakit. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu memberanikan diri untuk mendekat dan mencium bibir Yoga dengan lembut.Seluruh tubuh Yoga langsung bergetar saat merasakan sentuhan yang lembut itu. Ini ....Orang-orang di sekitar yang melihat adegan itu pun terpesona dan iri. Winola adalah wanita yang terkenal kecantikannya di dunia kultivator kuno, malah diam-diam menaruh hati pada seorang pria dari dunia bela diri kuno.Beberapa saat kemudian, Winola melepaskan ciumannya dari Yoga dengan wajah yang memerah. Dia menatap Yoga dengan ekspresi tulus dan berkata dengan nada lembut, "Setelah berpisah, kita mungkin nggak akan bertemu lagi dan pertunangan kita juga m
Winola sudah menduga perjalanan mereka pasti akan menghadapi hambatan di sini. Bagaimanapun juga, semua penjaga gerbang ini adalah orang yang hanya mementingkan keuntungan saja. Sekarang dia membawa orang baru untuk kembali, para penjaga ini pasti akan mempersulitnya.Melihat isi dari bungkusan yang diberikan Winola, pemimpin itu akhirnya tersenyum dengan puas."Baiklah, silakan lewat," kata pemimpin itu sambil memberikan isyarat dengan menganggukkan kepala.Winola menghela napas lega, lalu menatap Yoga dan berkata, "Ayo pergi."Yoga pun merespons dan bersiap untuk pergi.Namun, ada seseorang tiba-tiba mendekat dengan terburu-buru dan berbisik di telinga pemimpin itu.Setelah itu, pemimpin itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah Yoga. Dia tertegun sejenak, lalu matanya langsung membelalak."Berhenti!" teriak pemimpin itu dengan marah."Apa?" tanya Winola dengan terkejut dan secara refleks menatap pemimpin itu.Semua anggota Keluarga Bramasta pun langsung waspada, mengira akan terj
Perasaan senang terpancar jelas di wajah Winola. Dia menatap Yoga dengan sangat bersemangat, lalu menganggukkan kepala. Dia segera mulai bersiap-siap dan membawa Yoga serta para bawahan dari Keluarga Bramasta di dunia bela diri kuno untuk berangkat.Berita tentang Keluarga Bramasta yang mengundang Bimo segera menyebar sampai ke telinga Sutrisno dan membuatnya merasa sangat iri. Dia segera menelepon Yoga dan bahkan menawarkan diri untuk ikut bergabung dalam perjalanan itu. Setelah Bimo bertamu ke rumah Keluarga Bramasta di dunia kultivator kuno, dia akan mengundang Bimo bertamu ke rumah Keluarga Salim juga.Lagi pula, sudah bertamu ke satu keluarga, Yoga merasa tidak ada salahnya untuk bertamu ke satu keluarga lagi. Ini adalah kesempatan untuk menjalin hubungan dengan Keluarga Salim juga, mungkin saja kelak mereka bisa bekerja sama untuk melawan Keluarga Husin dan Keluarga Kusuma. Dia pun setuju untuk bertamu, tetapi tidak bisa pulang bersama karena dia tidak ingin menambah masalahnya.