Share

Bab 2

Natalie masih memiliki sedikit kesan terhadap Harrison Cendana.

Keluarga Cendana merupakan pemimpin empat keluarga besar di Kota Burka, ibu kota negara ini. Menurut rumor, Harrison adalah kepala Keluarga Cendana saat ini. Selain kaya, dia juga sangat berkuasa. Namun, tidak ada lagi informasi lain yang diketahuinya mengenai orang ini. Bahkan penampilan dan usianya juga adalah misteri.

Sebenarnya, orang itu sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Natalie. Hanya saja, Harrison adalah pacarnya Yanisa. Saat mengalami kecelakaan di depan kediaman Keluarga Kurniawan 6 tahun yang lalu, Natalie berhasil diselamatkan juga karena kemunculan pria ini.

Saat mengenang masalah 6 tahun lalu, ada kilatan dingin yang melintasi mata Natalie. Gara-gara dijebak oleh Yanisa, dia pun terjerumus dalam penderitaan yang tak berujung.

Enam tahun yang lalu, Natalie hampir tewas dalam kecelakaan itu. Untungnya, Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk hidup dan melahirkan sepasang anak kembar.

Putranya yang bernama Zayden Kurniawan memiliki IQ di atas rata-rata dan kemampuan meretas yang luar biasa. Sementara itu, putrinya yang bernama Zoey Kurniawan sangat berbakat dalam bidang musik. Tidak ada orang yang mengetahui bahwa 2 tokoh yang paling unggul dalam bidang mereka masing-masing sebenarnya adalah anak kecil.

Awalnya, Natalie sudah tidak ingin kembali ke Kota Burka. Namun, setengah bulan yang lalu, dia menerima kabar mengenai ibunya. Setelah melacak sekian lama, dia akhirnya menemukan bahwa koordinat terakhir ibunya berada di Kota Burka.

Natalie tidak pernah menyerah untuk mencari ibunya. Dulu, ibunya harus menanggung cemoohan orang-orang dan akhirnya menghilang dari Keluarga Kurniawan. Pada saat itu, Merry terlihat sangat khawatir. Sekarang, Merry malah menjadi nyonya rumah Keluarga Kurniawan. Semua ini sangat ironis.

Sekarang, memang sudah saatnya Natalie menyelesaikan beberapa masalah itu.

Melihat Zayden yang masih merasa bangga, Natalie segera membalas.

[ Nat: Kekuatan Keluarga Cendana sangat mendalam, jangan menyinggung mereka. Sebaiknya kamu langsung musnahkan akunmu itu. Jangan masuk ke akun itu lagi. ]

[ Si Besar Tak Terkalahkan: Ratu Nat nggak usah khawatir. Kamu siksa saja ibu dan anak Keluarga Lolanda itu dengan tenang. Kalau Harrison berani ikut campur, aku akan menghabisinya. ]

Natalie melirik jam, lalu hanya membalas “sudah waktunya tidur”. Pada detik selanjutnya, kedua bocah itu pun offline bersamaan. Dalam sekejap, aplikasi obrolan juga kembali tenang.

Di luar kamar, terdengar desiran ombak yang terus berlanjut. Beberapa jam lagi, kapal pesiar ini akan tiba di tempat tujuan.

Natalie berencana untuk beristirahat di dek. Dia pun membuka pintu kabin, lalu berjalan menapaki karpet merah yang mewah. Tiba-tiba, dia mengerutkan keningnya. Penciumannya yang tajam segera menemukan bau darah di udara.

Kenapa ada bau darah yang begitu kuat di kapal pesiar mewah? Sebelum Natalie sempat bereaksi, sebuah sosok tiba-tiba muncul dan menariknya untuk bersembunyi dalam kamarnya.

Seiring dengan suara pintu kamar ditutup, Natalie ditabrak oleh sosok itu sehingga punggungnya menabrak pintu dengan kuat.

“Kalau nggak mau mati, jangan bersuara!” ujar pria itu dengan napas memburu. Dia juga menodongkan sebilah belati ke leher Natalie. Dalam sekejap, sebuah goresan pun muncul di leher Natalie yang indah dan putih.

Di bawah cahaya lampu, Natalie dapat melihat jelas wajah pria itu. Pria itu sangat tampan, tetapi ekspresinya terlihat agak menderita. Sebelah tangan pria itu menekan bahunya dengan kekuatan yang bisa menghancurkan tulang selangkanya.

Saat ini, Natalie sudah menemukan pisau bedah yang disembunyikannya. Meskipun belati pria ini tajam, kecepatannya tidak mungkin dapat menandingi kecepatannya mengerahkan pisau bedah.

Tepat pada saat ini, terdengar derap langkah kaki sekelompok orang di koridor.

“Dia sudah terluka parah dan nggak mungkin bisa bertahan lama. Jangan ampuni dia!”

Saat derap langkah kaki di luar berhenti, cengkeraman pria itu pun bertambah kuat. Namun, Natalie tetap terlihat tenang. Orang-orang yang ada di luar seharusnya sedang mencari pria ini.

Hanya dengan satu lirikan, Natalie tahu bahwa bagian perut pria ini terluka dan dia juga telah kehilangan banyak darah. Jika mengulur waktu lagi, dia pasti mati. Dengan keadaan seperti ini, pria ini masih berani mengancamnya?

Orang-orang di luar mulai bergerak lagi dan berjalan menjauh. Pria itu akhirnya merasa lega, tetapi napasnya malah bertambah kacau.

Melihat si pria yang masih memaksakan diri untuk bertahan, Natalie berkata dengan dingin, “Sepuluh menit lagi, kamu akan tewas akibat kehilangan terlalu banyak darah.”

Pria itu secara refleks ingin menambah kekuatan cengkeramannya. Namun, Natalie terlebih dahulu berkata, “Kalau nggak mau mati, singkirkan tanganmu sekarang juga.”

Setelah mendengar ucapan itu, si pria pun merasa agak terkejut. Ini adalah pertama kalinya seorang wanita berani berbicara dengannya dengan nada memerintah. Dia bisa langsung mengakhiri hidup wanita ini dengan mudah. Namun, wanita ini bukannya memohon ampun padanya, malah berani bersikap arogan? Wanita ini tidak takut padanya atau terlalu polos?

Si pria harus segera meninggalkan kapal pesiar ini. Luka di tubuhnya mengingatkannya bahwa dia sudah tidak memiliki waktu lagi. Dia menatap Natalie, lalu melonggarkan tangannya yang sedang menodong Natalie.

Wanita di hadapannya memiliki wajah yang sangat cantik, terutama sepasang matanya yang dapat menggetarkan hati. Pria itu mencoba untuk menemukan beberapa petunjuk dari mata Natalie, tetapi Natalie sama sekali tidak mengungkapkan apa-apa.

“Kamu ... bisa menolongku?”

Natalie tidak menjawab pertanyaan si pria. Dia hanya berbalik dengan santai, lalu mengulurkan tangan untuk mengambil sebuah tas kain kecil di atas meja.

“Duduk di sini,” perintah Natalie.

Si pria tidak bergerak dan hanya mengamati gerak-gerik Natalie. Setelah melihat Natalie mengeluarkan jarum akupunktur dari tas kain kecil itu, dia pun mengerutkan keningnya. Jarum akupunktur itu berbeda dengan jarum akupunktur yang dijual di pasaran. Itu seharusnya adalah jarum akupunktur yang dibuat secara khusus.

‘Apa wanita ini menguasai keterampilan medis? Tapi, dia kelihatan masih muda banget. Siapa sebenarnya dia?’

Segelintir pertanyaan pun muncul di benak pria itu. Dia mengamati Natalie dengan tatapan mendalam.

“Apa aku harus mengulangi kata-kataku?”

Setelah mendengar suara dingin Natalie, pria itu tersadar dari lamunannya. Dia menatap wajah Natalie yang terlihat tidak senang, lalu memaksakan diri untuk berjalan menghampirinya dan duduk di kursi.

Saat ini, napas pria itu sudah melemah. Natalie tahu dia sudah mencapai batas yang dapat ditanggungnya.

“Kamu sudah kehilangan terlalu banyak darah. Aku butuh banyak usaha untuk menghentikan darahmu.” Seusai berbicara, Natalie segera menancapkan jarum akupunktur yang sudah disterilkan itu ke pergelangan tangan si pria. Sebelum pria itu sempat bereaksi, Natalie juga merobek kerah bajunya.

Pria itu pun tercengang. Setelah bertahun-tahun, ini adalah pertama kalinya dia tidak menolak seorang wanita mendekatinya dan tidak langsung mengusirnya. Dia mau tak mau mengerutkan keningnya.

Setelah merobek kerah baju si pria, tatapan Natalie pun tertuju pada tato naga di tubuhnya. Tato ini terlihat sangat hidup dan familier. Apa dia pernah melihatnya di drama atau film?

Namun, pria itu sedang sekarat. Natalie hanya melirik tato itu sekilas, lalu buru-buru menancapkan jarum akupunktur ke beberapa titik akupunktur di tubuh itu dengan cepat dan akurat.

Bulir-bulir keringat mulai membasahi wajah si pria. Setiap Natalie menancapkan jarum akupunktur, dia merasa sangat kesakitan. Namun, dia tetap tidak bergerak maupun mengeluarkan suara sedikit pun. Setelah merasakan keadaannya berangsur-angsur pulih, dia baru merasa bahwa pengobatan Natalie ternyata memang berefek.

Melihat gerakan terampil Natalie dan ekspresinya yang tenang, si pria makin merasa penasaran pada Natalie, juga ingin mengorek rahasia yang disembunyikan Natalie. Saat Natalie mendekat, dia bisa mencium aroma wangi yang samar dari tubuhnya. Hatinya pun berdebar secara refleks.

“Siapa nama ....”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status