Yuvan mengamati Natalie, lalu tersenyum penuh arti. Kakak beradik ini benar-benar menarik. Namun, ada hal yang membuatnya bingung. Kalau mereka itu kakak adik, kenapa mereka begitu berbeda? Yanisa benar-benar tidak dapat dibandingkan dengan Natalie.Tepat pada saat Yuvan merasa bingung, Natalie tiba-tiba bertanya, “Adik? Ibuku hanya punya seorang anak. Sejak kapan ibuku melahirkan seorang adik untukku? Kok aku nggak tahu?”Ucapan yang terdengar acuh tak acuh itu langsung membuat seluruh kesombongan Yanisa sirna. Kata-kata Natalie sangat blak-blakan dan menunjukkan dengan jelas bahwa dia tidak mengakui Yanisa sebagai adik.Sebelumnya, Yanisa baru saja memanggil Natalie kakak. Namun, Natalie malah langsung menjaga jarak dengannya. Hal ini sedikit banyaknya membuat Yanisa merasa malu.Yanisa pun berkata dengan pura-pura sedih, “Kak, kok ngomongnya begitu sih? Kalau Ayah dengar ucapanmu itu, dia pasti sedih banget. Apa kamu masih marah padaku karena insiden di pesta ulang tahun Bu Vivian s
Joshua tidak dapat melanjutkan kata-katanya saking terlalu bersemangat. Dia sudah membujuk bos besar di hadapannya untuk datang kemari sekian lama. Setiap malam, Joshua akan mengirim pesan dan berbagai macam emoji memohon kepada Harrison supaya Harrison datang ke Happy Palace. Dengan begitu, bisnis Happy Palace baru bisa berkembang. Namun, gara-gara kebodohannya itu, nomor WhatsApp-nya masih diblokir oleh Harrison sampai sekarang.Bukan hanya Joshua yang merasa gembira atas kedatangan Harrison, Nicky, Yuvan, dan Yanisa juga merasa sangat senang. Apalagi, Yanisa. Dia yang suasana hatinya buruk gara-gara Natalie seketika merasa sangat senang setelah melihat kemunculan Harrison.“Kak Son, kamu akhirnya datang juga!”Harrison melirik semua orang di dalam ruangan. Nicky dan Yuvan menyapanya, tetapi dia hanya menyahut dengan dingin. Dia juga langsung mengabaikan para wanita pendamping di sisi mereka. Saat bertemu pandang dengan Liam, Liam hanya mengangguk padanya.Kemudian, tatapan Harrison
Kemunculan Harrison membuat beberapa orang di ruang privat merasa gembira. Selain itu, mereka juga sudah membuka sebotol alkohol yang harganya miliaran. Mana mungkin akan ada orang yang menolak untuk meminumnya?Kali ini, Joshua menuangkan segelas alkohol untuk setiap orang, termasuk Natalie. Natalie hanya menatap anggur merah yang disodorkan ke hadapannya dalam diam. Insiden 6 tahun yang lalu telah meninggalkan efek samping pada tubuhnya. Alkohol akan memengaruhi sistem sarafnya dengan mudah, lalu membuat kesadarannya terganggu. Oleh karena itu, dia tidak pernah menyentuh alkohol lagi.Liam tahu Natalie tidak memiliki kebiasaan untuk minum alkohol. Dia langsung menggeser gelas alkohol itu ke depannya sambil berkata, “Nattie nggak bisa minum alkohol, aku akan gantikan dia minum bagiannya.”Seusai berbicara, Liam mendorong kembali gelas jusnya ke hadapan Natalie.Melihat sikap Liam, Joshua pun menggoda, “Liam, aku nggak pernah melihatmu bersikap begitu baik sama siapa pun. Perlakuan se
Natalie memegang jusnya dan sama sekali tidak terpengaruh pada keributan di sekitarnya. Dia hanya duduk diam di sisi Liam.‘Ckck! Nggak bisa minum alkohol? Dia benar-benar jago sandiwara!’ cibir Yanisa dalam hati. Dia merasa Natalie hanya sengaja bersandiwara di hadapan Liam. Entah apa yang dilakukan Natalie sehingga bisa memikat Liam. Dinilai dari sikap Liam yang begitu perhatian pada Natalie, seharusnya Natalie sudah sepenuhnya memenangkan hati Liam.“Kak, ayo bersulang! Aku mau minta maaf sekali lagi atas insiden di pesta ulang tahun Bu Vivian waktu itu,” ujar Yanisa sambil mengangkat gelasnya ke arah Natalie.Namun, Natalie sama sekali tidak menanggapi Yanisa. Dia bahkan tidak mendongak maupun melirik Yanisa.Yanisa yang diabaikan tidak menunjukkan reaksi apa pun. Namun, beberapa wanita di samping Yanisa malah terlihat kesal.“Bu Yanisa sudah bersikap begitu tulus, tapi dia malah cuek. Nggak sopan banget!”“Aku benar-benar ingin menamparnya! Sok banget dia! Memangnya dia punya moda
Natalie menahan amarahnya, juga tidak berhenti mengingatkan dirinya untuk tidak menyia-nyiakan waktu dalam menghadapi orang bodoh yang tidak penting. Dinilai dari sikap mereka yang begitu memuja Yanisa tadi, mungkin saja mereka sudah terhasut oleh Yanisa yang ingin menjadikan mereka tameng.“Sebaiknya kalian jangan menyinggungku. Kalau nggak, kalian akan menyesal,” ujar Natalie sambil menatap mereka dengan dingin.Begitu mendengar ucapan Natalie, kedua wanita itu langsung tertawa.“Duh, aku takut banget! Kenapa Bu Natalie mengancam kami? Kamu benar-benar membuat kami serbasalah,” ejek salah seorang wanita. Kemudian, dia menatap Natalie dengan penuh peremehan dan lanjut berkata, “Buat apa kamu begitu sok! Kamu kira kamu sudah sangat hebat karena bisa menggaet Pak William? Jangan kira kamu bisa berlagak sombong mentang-mentang cantik! Asal kamu tahu, orang sepertimu bahkan nggak layak kerja di Happy Palace.”“Wenny, kamu salah. Wajahnya memang sangat bernilai, tapi sikapnya terlalu meny
Panas ....Pikiran Natalie Kurniawan sangat kacau, seolah-olah diselimuti oleh kegelapan yang tak berujung. Dia mencoba untuk bersuara, tetapi seorang pria malah membuatnya bungkam dengan menciumnya secara mendominasi. Pada akhirnya, kesadarannya sepenuhnya hilang ditelan oleh kegelapan tersebut.Cahaya bulan menyinari kamar hotel melalui jendela. Punggung pria itu memiliki tato naga yang terlihat sangat garang. Entah sudah berapa lama waktu berlalu, suhu dalam ruangan pun berangsur-angsur menurun.Dalam kegelapan, Natalie yang merasa lemas mengerahkan kekuatannya yang terakhir untuk melarikan diri. Dia tidak tahu bahwa baru saja dia pergi, sebuah sosok tiba-tiba masuk ke kamar hotel tanpa diketahui siapa pun.Setelah meninggalkan hotel, Natalie berusaha menyeret tubuhnya yang terasa sakit sambil menelepon Yanisa, sahabatnya. Sebelumnya, Yanisa mengatakan bahwa dirinya sudah menemukan informasi mengenai ibunya dan mengajaknya bertemu di hotel. Namun, baru saja Natalie tiba di kamar hot
Natalie masih memiliki sedikit kesan terhadap Harrison Cendana.Keluarga Cendana merupakan pemimpin empat keluarga besar di Kota Burka, ibu kota negara ini. Menurut rumor, Harrison adalah kepala Keluarga Cendana saat ini. Selain kaya, dia juga sangat berkuasa. Namun, tidak ada lagi informasi lain yang diketahuinya mengenai orang ini. Bahkan penampilan dan usianya juga adalah misteri.Sebenarnya, orang itu sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Natalie. Hanya saja, Harrison adalah pacarnya Yanisa. Saat mengalami kecelakaan di depan kediaman Keluarga Kurniawan 6 tahun yang lalu, Natalie berhasil diselamatkan juga karena kemunculan pria ini.Saat mengenang masalah 6 tahun lalu, ada kilatan dingin yang melintasi mata Natalie. Gara-gara dijebak oleh Yanisa, dia pun terjerumus dalam penderitaan yang tak berujung.Enam tahun yang lalu, Natalie hampir tewas dalam kecelakaan itu. Untungnya, Tuhan masih memberikannya kesempatan untuk hidup dan melahirkan sepasang anak kembar. Putranya yang
Sebelum si pria selesai melontarkan pertanyaannya, Natalie menyodorkan sebutir pil berwarna merah ke hadapannya. Warna pil itu bahkan lebih merah dan mencolok dari darahnya.“Kenapa? Takut pil ini beracun, makanya nggak berani minum?”Si pria menatap Natalie dan langsung terpesona oleh sepasang mata indah itu. Natalie sangat cantik, tetapi ucapannya malah begitu kejam.Melihat ekspresi ragu si pria, Natalie pun memanyunkan bibirnya dan menunjukkan ekspresi merendahkan. Si pria tentu saja tidak melewatkan perubahan ekspresinya itu. Pada saat Natalie hendak menyimpan kembali pil itu, dia segera mengambil dan menelannya. Begitu meminum pil itu, dia dapat merasa merasakan dengan jelas bahwa tenaganya mulai pulih. Sebelum pria itu sempat bergembira, Natalie berkata, “Pelurunya sudah masuk ke area perutmu. Aku hanya menghentikan pendarahanmu untuk sementara dan menstabilkan pernapasanmu supaya kamu bisa bertahan beberapa saat lagi. Masih ada beberapa jam sebelum kapal ini berlabuh. Sebelum