Share

Pembalasan Putri Tertindas Menjadi Sensasi Global
Pembalasan Putri Tertindas Menjadi Sensasi Global
Penulis: Valerie

Bab 1

Panas ....

Pikiran Natalie Kurniawan sangat kacau, seolah-olah diselimuti oleh kegelapan yang tak berujung. Dia mencoba untuk bersuara, tetapi seorang pria malah membuatnya bungkam dengan menciumnya secara mendominasi. Pada akhirnya, kesadarannya sepenuhnya hilang ditelan oleh kegelapan tersebut.

Cahaya bulan menyinari kamar hotel melalui jendela. Punggung pria itu memiliki tato naga yang terlihat sangat garang. Entah sudah berapa lama waktu berlalu, suhu dalam ruangan pun berangsur-angsur menurun.

Dalam kegelapan, Natalie yang merasa lemas mengerahkan kekuatannya yang terakhir untuk melarikan diri. Dia tidak tahu bahwa baru saja dia pergi, sebuah sosok tiba-tiba masuk ke kamar hotel tanpa diketahui siapa pun.

Setelah meninggalkan hotel, Natalie berusaha menyeret tubuhnya yang terasa sakit sambil menelepon Yanisa, sahabatnya. Sebelumnya, Yanisa mengatakan bahwa dirinya sudah menemukan informasi mengenai ibunya dan mengajaknya bertemu di hotel. Namun, baru saja Natalie tiba di kamar hotel, dia sudah langsung tertimpa bencana. Dia bahkan tidak melihat jelas paras pria itu ....

Setelah menelepon beberapa kali, tetapi tidak ada yang mengangkat, Natalie pun menggigit bibirnya dengan kuat. Seluruh tubuhnya gemetar hebat. Kenapa Yanisa tidak mengangkat telepon?

Tepat pada saat perhatian Natalie terbagi, ponselnya tiba-tiba berdering. Dia pun segera mengangkat telepon tanpa berpikir panjang. “Yanisa ....”

“Natalie, kamu ada di mana? Keluarga Kurniawan sedang tertimpa masalah besar, kenapa kamu malah menghilang?”

“Ada apa dengan Keluarga Kurniawan?” tanya Natalie. Dia baru menyadari bahwa yang meneleponnya adalah Merry Lolanda, ibunya Yanisa.

“Saham Grup Kurniawan lagi terancam. Para pemegang saham datang mencari ayahmu untuk menarik investasi mereka. Ayahmu terlalu syok dan pingsan. Saat ini, dia lagi di rumah sakit.”

Tanpa berpikir panjang, Natalie langsung melaju ke rumah sakit. Begitu tiba di gerbang rumah sakit, dia malah langsung dihentikan sekelompok wartawan yang menanyakan keadaan Grup Kurniawan.

Dalam kericuhan tersebut, ada orang yang tiba-tiba menarik syal merah muda yang dikenakan Natalie untuk melindungi lehernya. Begitu syal itu lepas, bekas ciuman mencolok di lehernya yang putih itu langsung terpampang di hadapan semua orang.

Tidak lama kemudian, berita mengenai “kehidupan pribadi putri Keluarga Kurniawan yang kacau” pun memasuki trending topic. Begitu membaca berita ini, Chandra Kurniawan hampir pingsan lagi saking marahnya.

“Aku nggak punya putri yang nggak tahu malu sepertimu! Pergi sana!” seru Chandra dengan marah.

“Pak Chandra, kamu baru pulih sedikit. Jangan marah dulu.” Merry menghampiri Chandra dan menghiburnya. Kemudian, dia berkata pada Natalie, “Natalie, ayahmu lagi emosi. Kamu pulang saja dulu!”

Baru saja Natalie keluar dari kamar pasien, dia langsung bertemu dengan Yanisa yang datang dengan membawa sup ayam.

“Natalie, kenapa tampangmu seperti ini? Beritamu sudah tersebar di mana-mana!”

Natalie tidak menjawab pertanyaan Yanisa. Dia langsung mencengkeram pergelangan tangan Yanisa dan bertanya, “Yanisa, ke mana kamu semalam?”

“Natalie, seharusnya aku yang bertanya padamu. Aku sudah menunggumu semalaman. Pada akhirnya, aku ketiduran karena terlalu ngantuk,” jawab Yanisa sambil melirik pergelangan tangannya yang dicengkeram Natalie dengan ekspresi merendahkan.

“Menungguku? Kamu jelas-jelas nggak ada dalam kamar ....”

“Aku menunggumu di dalam kamar kok. Setelah terima telepon dari ibuku pagi ini, aku baru meninggalkan Hotel Murage Express dan datang ke rumah sakit.”

“Hotel Murage Express? Bukan Hotel Mirage?”

“Natalie, apa kamu pergi ke hotel yang salah?” Yanisa mengeluarkan ponselnya, lalu berpura-pura terkejut dan berseru, “Ya ampun! Aku bodoh banget! Bisa-bisanya aku salah menulis Murage jadi Mirage. Aku benar-benar bodoh! Ini ponsel baruku. Aku masih belum terbiasa menggunakannya. Rupanya aku salah ketik.”

Yanisa ingin menggunakan alasan salah ketik untuk mengakhiri masalah ini?

Natalie mengepalkan tangannya dengan erat hingga kukunya menancap ke daging. Yanisa adalah sahabatnya dari dulu. Dia tidak ingin berspekulasi, tetapi juga tidak bisa menerima semua kejadian yang absurd ini.

Sebulan kemudian, Natalie menyadari bahwa dirinya hamil. Berita ini benar-benar membuatnya sangat terpukul. Sebelum sempat menenangkan diri, sebuah berita baru malah tiba-tiba muncul dan menghancurkan hatinya.

[ Penanggung jawab Grup Kurniawan akan segera menikah lagi dan mengumumkan identitas putri baru Keluarga Kurniawan kepada media. ]

Dalam sekejap, Merry Lolanda, ibunya Yanisa, yang juga pembantu Keluarga Kurniawan malah menjadi istri Chandra. Selain itu, Chandra juga mengumumkan bahwa Yanisa adalah putrinya di hadapan media. Yanisa pun secara resmi pindah ke vila Keluarga Kurniawan dan merebut semua yang dimiliki Natalie.

Sampai sekarang, ibunya masih belum ditemukan. Kenapa ayahnya malah menikahi wanita lain? Natalie harus menanyakan semuanya dengan jelas kepada ayahnya.

Kemudian, Natalie buru-buru pulang ke rumah. Baru saja dia tiba di depan gerbang vila, terdengar suara ayahnya dari dalam rumah.

“Kali ini, untung ada bantuan Yanisa. Aku benar-benar bersyukur punya putri sepertimu. Mulai sekarang, putri Keluarga Kurniawan hanya kamu seorang. Kalau gadis jalang yang sudah merusak reputasi keluarga itu berani pulang, aku akan patahkan kakinya!”

“Sayang, kamu belum lama keluar dari rumah sakit. Istirahatlah yang baik. Jangan pikirkan orang lain dan masalah yang nggak penting. Berkat bantuan Yanisa, Keluarga Kurniawan berhasil melewati kesulitan kali ini. Kelak, kita sekeluarga harus hidup dengan baik.”

“Merry, maaf sudah membuatmu menderita selama ini.”

Ucapan Chandra meninggalkan luka yang mendalam di hati Natalie. Sejak kapan ayahnya mulai berhubungan dengan Merry?

Lima tahun yang lalu, ibunya Natalie hilang setelah jatuh ke laut. Namun, Chandra tidak pernah mencarinya. Sekarang, Chandra malah begitu perhatian pada Merry dan Yanisa ....

Natalie melirik vila Keluarga Kurniawan, lalu berbalik dan pergi dengan terburu-buru. Dia tidak tahu bahwa Merry dan Yanisa sedang berdiri di depan jendela dan menyaksikan semua ini. Dalam kamar, sama sekali tidak ada sosok Chandra.

Saat ini, Natalie sedang berdiri di jalan raya. Tiba-tiba, ada sebuah truk yang melaju dengan kecepatan tinggi ke arahnya. Sebelum sempat bereaksi, tubuhnya sudah melayang akibat tertabrak truk itu. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kejadian ini. Setelah menabrak Natalie, truk itu juga langsung hilang dalam kegelapan malam.

...

Enam tahun kemudian, di sebuah kapal pesiar mewah yang berlayar dari Yuropa ke Kota Burka.

Jari panjang nan ramping seorang wanita sedang menggambar sesuatu di kertas sketsa dengan lincah. Tidak lama kemudian, sebuah gambar desain yang baru pun terbentuk. Kemudian, wanita itu menaruh segelas martini di samping laptopnya. Bibir yang terpantul di layar laptop terlihat sangat indah dan menggoda.

Natalie mendongak, lalu menatap hasil karya yang baru selesai digambarnya. Setelah sesaat, dia menunjukkan ekspresi puas. Tiba-tiba, ponselnya mengeluarkan bunyi notifikasi khusus. Dia pun mengangkat alisnya yang indah.

Layar ponsel menunjukkan notifikasi uang masuk ke rekeningnya. Natalie menatap angka 0 yang tak berujung itu dengan tatapan tajam, lalu berdecak terkejut. Ada uang sejumlah ... 1,8 triliun yang masuk ke rekening pribadinya!

Kemudian, Natalie mengambil ponselnya dan membuka sebuah aplikasi obrolan. Begitu akunnya online, terlihat percakapan 2 bocah di ruang obrolan itu.

[ Si Kecil Kesayangan: Ratu Nat pergi main ke Burka, tapi nggak bawa aku? Aku mau putus hubungan sama dia selama 3 menit. ]

[ Si Besar Tak Terkalahkan: Mau main? Apa lagu barumu sudah selesai? ]

[ Si Kecil Kesayangan: Huh, Kakak hanya tahu menindas orang! Aku juga selalu berusaha yang terbaik untuk menghasilkan uang. Begitu lagu baruku diunggah, akan ada 40 miliar yang masuk ke rekeningku. Nanti, aku akan berikan uang itu kepada Ratu Nat sebagai uang jajan. ]

[ Si Besar Tak Terkalahkan: Kekanak-kanakan banget! Uang jajan untuk Ratu Nat mana boleh sesedikit itu! ]

...

Saat membaca obrolan itu, Natalie seolah-olah bisa membayangkan ekspresi kedua anaknya. Dia pun segera membalas.

[ Nat: Katakan dengan jujur. Dari mana datangnya uang sebanyak itu? ]

[ Si Besar Tak Terkalahkan: Hihi, Ratu Nat senang nggak? Anggap saja ini hadiah kecil untuk merayakan kepulanganmu ke Burka. Aku sudah meretas rekening pribadi Harrison Cendana. Pria bodoh itu benar-benar buta! Bisa-bisanya dia pacaran sama Yanisa, wanita jalang yang sudah menindasmu dengan kejam dulunya. Aku sudah cukup baik hati dengan nggak buat dia langsung bangkrut! Cih! ]

Begitu melihat nama Harrison Cendana, Natalie pun mengerutkan keningnya. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status