Ucapan Yanisa memang terdengar sangat lembut. Namun, dia sebenarnya sedang menyiratkan Natalie untuk tahu diri karena ada beberapa hal yang sudah tidak berhubungan dengannya lagi.Natalie merasa sangat muak setelah mendengar suara Yanisa yang sok lembut. Enam tahun yang lalu, Yanisa juga berpura-pura polos di hadapannya seperti ini. Apa Yanisa tidak lelah bersandiwara selama ini?“Mau kasih aku hadiah?” Natalie tersenyum tipis dan menjawab, “Boleh! Aku lumayan suka sama semua pakaian di toko ini. Kamu belikan saja semuanya. Aku akan pilih pelan-pelan di rumah nanti.”Yanisa tidak menyangka Natalie akan bersikap begitu tidak tahu malu. Apa wanita jalang ini benar-benar tidak malu untuk menerima barang pembeliannya? Natalie berani menyuruhnya membeli semua pakaian di toko ini? Harga termurah pakaian di toko ini paling tidak mencapai puluhan juta. Apa Natalie layak mendapat hadiah semahal itu? Konyol sekali!Yanisa sangat ingin meluapkan amarahnya. Namun, dia hanya menatap Natalie dengan
“Tentu saja ....”Tidak ada emosi yang terkandung dalam pertanyaan Harrison. Namun, Felix bisa merasakan dengan jelas bahwa suhu udara di sekitar sudah menurun secara drastis. Dia pun menghentikan ucapannya dan mengubah topik pembicaraan dengan berkata, “Nggak disangka Bu Natalie itu kakaknya Bu Yanisa.”Setelah kejadian di restoran waktu itu, Harrison memberi perintah pada bawahannya untuk menyelidiki informasi mengenai Natalie lagi. Dari hasil penyelidikan yang baru, mereka baru tahu bahwa Natalie ternyata adalah putri Keluarga Kurniawan. Hanya saja, Natalie tidak pernah muncul lagi setelah meninggalkan Keluarga Kurniawan 6 tahun yang lalu.Selain itu, mereka juga menemukan skandal mengenai kehidupan pribadi Natalie yang kacau. Hal itu membuat Chandra marah dan Chandra langsung mengusir Natalie dari Keluarga Kurniawan. Di sisi lain, semua orang tahu bahwa Yanisa adalah putri Keluarga Kurniawan dan Chandra sangat menyayanginya. Berhubung hubungan di antara Yanisa dan Harrison agak is
Begitu membuka pintu kamar Yanisa, Merry langsung melihat keadaan kamarnya yang berantakan. Lantainya dipenuhi dengan kosmetik dan barang-barang mewah lainnya yang berserakan. Bahkan ada 2 vas bunga antik yang pecah. Suara yang didengar Merry dari kamarnya seharusnya ditimbulkan oleh vas bunga yang pecah itu.“Yanisa, kenapa kamu begitu emosi? Harga sepasang vas bunga itu ratusan juta, lho! Kok kamu malah menghancurkannya!” seru Merry dengan tidak senang.Yanisa sedang berada di puncak amarah. Begitu melihat ibunya masuk ke kamarnya, dia langsung berseru, “Ibu, wanita jalang itu arogan banget!”Begitu mendengar ucapan Yanisa, Merry pun bertanya dengan bingung, “Siapa yang menindasmu? Katakan pada Ibu, Ibu akan membalaskan dendammu.”Yanisa menghampiri Merry, lalu menggenggam tangannya dan juga diam-diam melirik ke luar pintu. Setelah memastikan tidak ada orang lain, dia baru menjawab, “Ibu, wanita jalang yang kumaksud itu Natalie.”“Natalie? Bukannya wanita jalang itu sudah mati?” tany
Setelah mendengar ucapan Felix, Harrison menghentikan pekerjaannya dan melirik Felix. Felix yang ditatap oleh Harrison pun secara refleks berdiri dengan makin tegak dan merasa agak tegang.“Siapkan mobilnya,” perintah Harrison dengan dingin.Ucapan Harrison membuat Felix merasa agak bingung. Bukankah tadi Harrison tidak berencana untuk pergi ke pesta ulang tahun Vivian?Harrison sangat tidak suka menghadiri pesta. Tidak peduli sepenting atau semewah apa pun pesta itu, dia juga sangat jarang menghadirinya. Bagaimanapun juga, dia selalu menjadi pusat perhatian ke mana pun dia pergi dan dia sangat tidak menyukai hal itu. Jadi, kenapa dia tiba-tiba memutuskan untuk menghadiri pesta ulang tahun Vivian? Apa mungkin ... demi Yanisa?Felix sudah mulai bekerja untuk Harrison dari usia 18 tahun. Saat Harrison membiarkan Yanisa berada di sisinya dari 6 tahun yang lalu, dia pun mengira Yanisa sangat spesial bagi Harrison. Namun, melalui pengamatannya selama ini, dia tahu jelas bahwa Harrison sama
“Natalie, ternyata memang kamu.”Setelah melihat jelas paras Natalie, Chandra langsung melepaskan diri dari Merry dan menghampiri Natalie. Dia memegang tangan Natalie dan bertanya, “Ke mana kamu selama ini?”Saat bertemu kembali dengan putrinya yang sudah menghilang sekian lama, Chandra sama sekali tidak bisa menyembunyikan kegembiraannyaNatalie menatap tangannya yang digenggam erat oleh ayahnya. Dia dapat merasakan bahwa ayahnya merasa agak gugup. Setelah tidak bertemu selama 6 tahun, ayahnya malah merasa gugup? Apa ayahnya sedang bersandiwara? Dulu, dia bahkan tega mengucapkan kata sekejam itu.“Pak Chandra, jangan bercanda. Apa kamu peduli ke mana aku pergi?” tanya Natalie sambil tersenyum tipis. Kemudian, dia menarik tangannya dari genggaman Chandra. Ucapannya terdengar sangat acuh tak acuh.Begitu mendengar ucapan Natalie, Chandra pun merasa sangat syok dan hampir tersandung saat melangkah mundur.Merry buru-buru memapah Chandra dan berkata, “Sayang, hati-hati. Kesehatanmu kurang
Merry juga buru-buru menghampiri Vivian dan berkata, “Bu Vivian, ini adalah ginseng berkualitas tinggi. Orang biasa nggak mungkin bisa mendapatkannya. Demi menemukan ginseng ini, kami benar-benar sudah berupaya keras.”Vivian melirik kotak hadiah yang dipegang Yanisa, lalu tersenyum sopan dan berkata, “Terima kasih, Bu Merry, Bu Yanisa.”Vivian mengisyaratkan bawahannya untuk menerima hadiah itu, lalu melirik gaun tanpa tali berwarna biru safir yang dikenakan Yanisa. Dia terlihat ragu sejenak, lalu langsung mengalihkan perhatiannya.Seorang karyawan yang berdiri di samping pun menerima hadiah dari Yanisa dengan sopan. Melihat situasi ini, Merry hanya tersenyum canggung. Dia awalnya berharap Vivian membuka kotak hadiah itu di hadapan para tamu. Dengan begitu, dia bisa memamerkan ginseng berusia 1.000 tahun yang didapatkannya dengan susah payah. Namun, Vivian malah sama sekali tidak melirik isinya. Meskipun merasa tidak senang, Merry tetap harus bersikap sopan di hadapan Vivian dan Dan
Melihat Harrison sudah tiba, Merry segera memberi isyarat pada Yanisa.Selama ini, Harrison sangat jarang muncul di depan umum. Oleh karena itu, Yanisa tidak pernah terlihat bersama Harrison di hadapan orang-orang. Hari ini adalah kesempatan bagus bagi Yanisa untuk mengumumkan hubungannya dengan Harrison kepada semua orang.Meskipun ada rumor bahwa Yanisa memiliki hubungan yang dekat dengan Harrison, semua itu hanyalah spekulasi belaka. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat mereka bersama. Oleh karena itu, Merry dan Yanisa tidak ingin melewatkan kesempatan malam ini. Selama bisa membuat orang-orang menyaksikan bahwa Yanisa dan Harrison memang memiliki hubungan yang istimewa, kelak mereka benar-benar bisa hidup enak.Yanisa segera memahami maksud Merry. Dia pun merapikan rambutnya yang panjang, lalu membenarkan gaunnya agar bisa memamerkan “asetnya”. Begitu melirik belahan dadanya, Harrison pasti akan langsung terpesona. Dia tidak percaya ada pria yang kebal pada keseksiannya. Kemu
Vivian juga menyadari bahwa perhatian Harrison sedang tertuju pada Natalie. Dia segera menggandeng tangan Natalie dan berkata, “Son, dia Nattie, orang yang menolongku waktu itu. Malam ini, dia adalah tamu terhormatku. Aku senang banget kalian berdua hadir di pesta ulang tahunku.”Begitu mendengar ucapan Vivian, Harrison melirik Natalie lagi dan langsung mengamatinya secara terang-terangan. Di sisi lain, Natalie yang ditatap seperti itu merasa sangat tidak nyaman dan mengumpat dalam hati, ‘Dasar pria bajingan! Buat apa kamu menatapku seperti mau menerkamku? Apa ada yang salah dengan otakmu?’Natalie merasa bahwa Harrison yang mengamatinya secara terang-terangan di hadapan Vivian sudah cukup keterlaluan. Tak disangka, Harrison malah mengulurkan tangannya dan berkata, “Halo, namaku Harrison Cendana.”Natalie menatap tangan Harrison yang terulur itu sambil menggigit bibirnya. Pria ini benar-benar jago berakting! Ini bukanlah pertama kalinya mereka bertemu. Untuk apa dia bersandiwara? Cih!