Tatapan matanya, Valerie tidak menyukainya. Nick memperhatikannya sedari tadi, Valerie jadi serba salah. Seharusnya kakaknya tidak membawa pria itu pulang.
Nick Russel, hanya dia satu-satunya pria yang dapat membuatnya seperti itu. Pria itu sudah pergi lama, tapi kenapa dia kembali lagi? Selama ini dia tidak pernah mendengar kabar Nick dari kakaknya setelah pria itu pergi. Dia juga tidak pernah tahu di mana Nickn tinggal. Baginya, itu tidak penting. Dia tidak menyukai pria itu oleh karena itulah, dia tidak pernah bertanya. “Valerie,” ibunya memanggil. Namun, Valeri tidak mendengarnya. “Valerie,” untuk kedua kalinya, barulah dia menyadari panggilan dari ibunya. “Ya, ada apa Mom?” “Apa yang kau pikirkan? Jika kau tidak sehat, pergilah beristirahat,” mungkin saja Putrinya seperti itu karena memikirkan pernikahannya yang akan segera berakhir. “Tidak, aku baik-baik saja,” dia tidak boleh menunjukkan jika dia sedang sedih meskipun, memang ada rasa sedih di dalam hatinya. “Di mana kau tinggal saat ini, Nick?” Ayahnya bertanya pada pria itu, kedatangannya yang secara tiba-tiba tentu saja mengejutkan mereka bahkan Albert sendiri tak menyangka sahabat baiknya yang telah lama pergi tiba-tiba mencari dirinya. “Kedua orang tuaku pindah ke Inggris karena waktu itu ada masalah keluarga. Aku menetap di sana sekarang.” “Inggris?” Valerie memandanginya. Jadi Nick juga tinggal di Inggris? Tapi kenapa dia tidak pernah bertemu dengan Nick selama ini? “Kenapa?” Nick kembali memandanginya. Tatapan pria itu, membuat Valerie sedikit gelisah. “Tidak!” Valerie membuang wajahnya ke samping, “Aku mau beristirahat saja!” Dia beranjak, lebih baik tidur. Valerie pergi meninggalkan mereka. Namun, ibunya tampak khawatir. Dia tahu putrinya memerlukan sebuah dukungan di tengah proses perceraiannya. Valerie menjatuhkan diri ke atas ranjang. Dia tampak termenung. Kenangan akan kebersamaannya dengan Jonathan mulai menghantui dirinya. Dia tahu dia tidak boleh menangis untuk pria itu. Akan tetapi, masih ada cinta untuk dirinya. “Valerie,” ibunya masuk ke dalam dan menghampiri dirinya. “Ada apa, Mom?” Dia tidak bersemangat sama sekali. “Bagaimana dengan proses perceraianmu? Jika belum ada kemajuan, Daddy berkata dia akan mengutus orang untuk mengurusnya.” “Tidak, jangan lakukan!” dia tidak mau Jonathan dan keluarganya tahu akan identitas asli keluarganya sebelum dia membalas rasa sakit hatinya. Biarkan mereka beranggapan dia dari keluarga miskin tapi nanti, ketika saatnya sudah tiba. Dia akan menunjukkan pada mereka, siapa Valerie Smith. “Kenapa? Jangan katakan kau masih ingin mempertahankan pria seperti Jonathan hanya karena masih ada rasa cinta yang kau miliki pada dirinya. Terus terang, kali ini kami benar-benar tidak akan setuju dan kami tak akan membiarkan kau kembali padanya!” “Tidak, Mom. Aku memang masih mencintainya dan aku tidak akan menutupi itu tapi untuk kembali padanya, tentu saja aku tidak sudi. Dia telah begitu mengecewakan aku bahkan dia ingin menduakan aku. Apa yang bisa aku harapkan dari laki-laki seperti dirinya?” “Bukankah sejak awal, Daddy sudah mengatakan hal itu padamu?” Alice mengusap kepala putrinya dengan perlahan. Mereka memang kecewa pada Valerie tapi melihat keadaan putrinya, dia tahu yang paling dibutuhkan oleh Valerie adalah mereka. “Yah, dan bodohnya aku tidak percaya.” “Jangan disesali, anggap itu sebagai sebuah pelajaran. Beritahu Mommy, sudah sejauh mana proses perceraian kalian berdua. “Aku sudah memintanya untuk mengirimkan surat perceraian itu pada pengacara kita. Aku rasa sebentar lagi akan aku dapatkan,” tangannya mengepal di atas ranjang. Dia belum memikirkan langkah untuk membalas dendam. Dia tahu jika dia ingin menghancurkan keluarga Hart, dia harus kembali ke Inggris. Tapi untuk kembali ke negara itu lagi, keluarganya pasti tak akan mengizinkan lalu bagaimana dia bisa kembali? Valerie bangun secara tiba-tiba. Hal itu membuat ibunya terkejut. Dia bahkan beranjak dari atas ranjang dan melangkah menuju pintu tanpa mengatakan apa pun. “Hei, apa yang terjadi?” Ibunya mengikuti, putrinya keluar dari kamar. “Nick Russel!” Valerie memanggil pria itu. Namun, tidak ada jawaban. Pria itu hanya menatapnya, dengan ekspresinya yang menyebalkan. “Ada apa, Valerie?” tanya kakaknya. “Aku ingin meminjamnya sebentar!” Valerie menarik tangan Nick, dan membawanya ke dalam kamarnya. Dia ingin berbicara secara pribadi dengan pria itu agar tidak ada yang mendengar percakapan mereka. Nick sedikit membungkuk, lalu berbisik di telinga Valerie, “Kau sungguh berani membawa aku ke dalam kamarmu?” Nafas Nick membelai wajahnya, hal itu membuat Valerie buru-buru menjauh. “A-ada yang ingin aku bicarakan denganmu,” dia berusaha melangkah mundur. Namun, Nick justru melangkah maju. “Apa yang ingin kau bicarakan?” “Hm, bisakah kau membantu aku?” Sial. Bisakah pria itu berhenti dan tidak mengintimidasinya seperti itu? “Membantu apa?” Nick tidak menghentikan langkahnya. Valerie terkejut, karena dia kehabisan ruang gerak. Dia sudah menempel di tembok. Valerie hendak bergeser. Akan tetapi, Nick bergerak cepat dan menghimpit tubuhnya sampai membuat Valerie tidak bisa lari. “Katakan, bantuan apa yang kau inginkan?” Nick meraih helaian rambut Valerie, menciumnya lalu menatapnya tajam. Valerie menelan ludah, jantungnya jadi berdegup. Bisakah tidak sedekat itu? Aroma tubuh pria itu, mulai membuat kepalanya pusing. “Ja-jangan terlalu dekat!” Valerie mendorongnya, dia menjauh dengan begitu cepatnya. Seringai tipis pun, menghiasi wajah Nick Russel. “Bukankah tadi kau berkata jika kau tinggal di Inggris?” dia sudah cukup jauh, jadi dia berani memandangi pria itu. “Aku memang tinggal di Inggris. Apa kau tidak tahu?” “Bagus. Aku ingin kembali ke sana jadi aku memerlukan bantuanmu. Kau bisa membantu, ‘kan?” “Untuk apa kau kembali? Apa kau ingin kembali pada suamimu?” Nick kembali mendekati Valerie, dia ingin tahu untuk apa Valerie meminta bantuannya. “Tidak, aku tidak sudi kembali dengannya. Aku ingin membalas perbuatan mereka yang telah meremehkan aku!” tatapan Valerie tertuju pada jendela, kedua tangannya pun mengepal ke samping. Lagi-lagi seringai tipis menghiasi wajah Nick. Dia kembali menghampiri Valerie lalu memeluk pinggangnya. Dagu Valerie diangkat, Valerie Smith yang dia kenal memang harus seperti itu. “Aku akan membantumu tapi kau harus tahu,” Nick mendekatkan wajah mereka lalu berbisik di telinga Valerie, “Ada harga yang harus kau bayar, Nona,” ucapannya membuat Valerie harus menelan salivanya dengan susah payah. Sungguh, dia memiliki firasat buruk mengenai bayaran yang dimaksudkan oleh Nick.Jonathan terlihat tak bersemangat sama sekali. Semenjak kepergian Valerie, dia mulai banyak termenung. Adelia sering datang untuk menemui dirinya. Akan tetapi, dia tidak menyukai wanita itu.Lidya berusaha keras mendekatkan mereka berdua. Dia membicarakan Valerie sebagai wanita tidak berguna yang tak bisa memberikan keturunan bagi mereka. Mendengar apa yang ibunya ucapkan, membuat Jonathan merasa bersalah pada Valerie tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.Hari itu akhir pekan. Biasanya dia akan menghabiskan waktu dengan Valerie tapi kini dia kesepian. Ibunya sama sekali tak mengerti akan perasaannya. Padahal dia sudah sering mengatakan jika dia begitu mencintai Valerie.“Surat perceraian itu sudah kau kirimkan atau belum?” Ibunya sedang berbicara dengan pengacara keluarga mereka.Jonathan tak berminat sama sekali mendengarnya. Seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya dia bisa memperjuangkan pernikahan mereka. Namun, dia terlalu bodoh dan takut.“Jonathan,” ibunya menghampiri.“Ada apa
Valerie terlihat gelisah. Antara mau pergi atau tidak, dia sedang mempertimbangkannya. Dia ingin pergi mencari Nick, untuk melakukan negosiasi lagi dengannya.Hanya pria itulah yang dapat membawanya kembali ke Inggris. Akan tetapi, permintaan yang diinginkan oleh Nick, harus membuatnya berpikir seribu kali lagi untuk menyetujuinya.Dia rasa Nick hanya bercanda saja. Dia yakin pria itu sedang menggodanya. Sejak dulu Nick selalu seperti itu. Sikap menyebalkannya tak berubah sama sekali.Valerie mondar-mandir di dalam kamar. Dia seperti itu dari setengah jam yang lalu. Antara pergi dan tidak, masih saja belum dapat diputuskan. Nick mungkin bersama dengan kakaknya saat ini. Jika begitu, dia akan berpura-pura mencari kakaknya.Tidak mau lagi membuang waktu begitu lama, Valerie mengambil tasnya. Lebih baik dia pergi, daripada menghabiskan waktu di kamar. Dia tidak boleh mundur dan gentar, menghadapi pria menyebalkan itu.“Mom, aku mau pergi!” Valerie berteriak pada ibunya, setelah keluar da
Mau tidak mau, dia harus pergi menemui Nick. Valerie baru kembali dari rumah kakaknya. Dia menghabiskan waktu cukup lama dengan si kembar yang sangat menggemaskan. Tidak ada yang tahu jika dia akan pergi menemui Nick Russel. Dia tidak memberitahu kakaknya akan hal itu. Begitu kembali, Valerie segera bersiap-siap. Nick menunggunya pukul 07.00 malam. Dia tidak boleh terlambat karena jika sampai dia terlambat, maka pria itu tidak akan mau menemuinya. Menyebalkan. Entah kenapa pria itu benar-benar menyebalkan. Jika bukan karena dia memiliki kepentingan, maka dia tidak sudi pergi menemui Nick. Tidak salah jika dia tidak menyukai Nick. Sikap menyebalkannya tidak pernah berubah bahkan sikap menyebalkannya itu, semakin menjadi dibandingkan dulu. “Kau mau pergi ke mana, Valerie?” Ibunya bertanya ketika melihat putrinya sedang bersiap-siap. “Sepertinya aku tidak bisa makan malam dengan kalian, Mom.” “Kenapa? Mommy sudah menyiapkan makanan kesukaanmu tapi kenapa kau tidak bisa makan b
Valerie belum bisa mengambil keputusan untuk menjadi kekasih Nick. Itu bukanlah hal mudah karena tidak ada perasaan sama sekali antara dirinya dengan Nick. Dia masih berdiri di tempat, tak dapat mengambil keputusan. Sudah lima menit berlalu, dia masih berada dalam kebimbangan. Antara menjadi kekasih Nick, atau melupakan dendamnya, dia harus memilih antara satu.Nick mulai gusar. Apakah sulit hanya mengambil keputusan untuk menjadi kekasihnya? Sudah lima menit berlalu, Valerie seperti penghias kamar saja.“Kenapa kau belum juga mengambil keputusan, Valerie? Apakah menjadi kekasihku adalah sesuatu yang hal yang sulit kau lakukan?” Entah kenapa, sejak dulu Valerie tak pernah menyukai dirinya.Dia sudah tahu siapa suami Valerie. Jonathan Hart bukanlah pria yang tepat untuk Valerie. Wanita seperti Valerie memerlukan pria yang bisa menjadi pemimpin, bukan pria lembek seperti Jonathan. Valerie menghela nafas. Minuman yang tak dia sentuh diletakkan ke atas meja. Dia bingung, keputusan apa y
Surat perceraian yang telah ditandatangani oleh Valerie telah terkirim dan diterima secara langsung oleh Jonathan pagi itu. Dia belum tahu itu surat apa. Jonatan justru memberikan surat itu kepada ibunya.Lidya sangat senang. Akhirnya yang dia tunggu datang. Dia kira Valerie akan mempersulit mereka tapi rupanya tidak. Setidaknya si miskin itu tahu diri dan tidak membuat masalah.Tidak ada tuntutan yang diberikan oleh Valerie. Padahal dia sudah curiga jika Valerie akan meminta uang untuk perceraian itu. Dia sudah menyiapkan beberapa ribu dolar yang akan dia berikan pada Valerie sebagai kompensasi. Tentunya dengan syarat dia tidak boleh mengganggu Jonathan lagi.Wanita miskin seperti dirinya, sudah pasti menginginkan uang. Itu yang dipikirkan oleh Lidya Hart. Akan tetapi, Valerie tidak meminta apa pun untuk perceraian itu meskipun dia memiliki hak. Sangat bagus, kali ini dia memuji si miskin tidak berguna itu.“Jonathan!” Dia memanggil putranya karena Jonathan harus menandatangani s
“Tidak. Kau tidak boleh kembali ke Inggris!” Jacob menolak ketika putrinya mengutarakan keinginannya untuk kembali ke Inggris. Dia sudah berbaik hati tidak menghancurkan keluarga Hart yang telah menghina putrinya jadi dia tidak akan mengizinkan Valerie kembali ke sana. “Aku harus kembali, Dad,” demi balas dendam, dia harus mendapatkan izin. “Untuk apa kau kembali ke sana, Valerie? Apa kau tidak bisa melupakan mantan suamimu itu sehingga kau ingin kembali untuk menemui dirinya?” tanya ibunya pula. Alice pun tidak akan mengijinkan putrinya kembali ke Inggris. “Bukan begitu, Mom. Aku ingin kembali bukan untuk memperbaiki hubunganku dengan Jonathan.” “Jika bukan lalu apa? Jangan membuat Daddy kecewa, Valerie. Cukup satu kesalahan yang kau lakukan, tidak ada lagi. Jangan jadi bodoh karena cinta. Apa tidak ada laki-laki lain sehingga kau masih saja mengejar pria tidak berguna itu?” “Ya ampun, Dad. Apakah aku sebodoh itu?” Dia tahu dia telah membuat kesalahan besar dengan menipu
Izin sudah didapatkan, sebentar lagi Valerie akan kembali ke Inggris. Valerie pun berpamitan pada keluarganya. Kali ini kakek dan neneknya datang. Semenjak Valerie kembali, mereka belum bertemu. John Smith dan Samantha Jackson, mereka adalah kakek dan nenek Valerie.Mereka sudah mendengar apa yang terjadi dengan pernikahan Valerie. Memang sangat disayangkan, akan tetapi semua juga salah Valerie yang menyembunyikan kebenarannya.“Kakek, Nenek,” Valerie menghampiri neneknya dan memeluknya.“Kau cucu yang nakal. Setelah menipu kami dengan pernikahanmu, kau tidak juga mencari kami setelah kau kembali dan sekarang, kau ingin pergi lagi. Jika bukan dari ayahmu maka kami tidak akan pernah tahu apa yang terjadi denganmu. Apa kau melupakan kakek dan nenekmu ini?”“Maaf, Nenek. Aku tidak bermaksud membuat kalian marah. Aku hanya sedikit sibuk dan tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi kalian.”“Jangan memberikan alasan yang tidak masuk akal. Sekarang katakan, kenapa kau mau kembali ke Ingg
Akhirnya dia kembali lagi ke Inggris padahal dia baru pergi seminggu yang lalu. Tidak pernah terpikir olehnya akan kembali dalam waktu secepat itu tapi untuk sementara waktu, dia tidak akan menunjukkan dirinya pada Jonathan dan keluarganya.Jangan sampai mereka menganggap dirinya sebagai wanita murahan yang bisa dekat dengan pria manapun setelah dicampakkan. Penghinaan yang mereka berikan padanya, sudah cukup baginya.Valerie sudah berada di rumah Nick. Sebuah mansion mewah yang berada di tengah kota, di sanalah dia berada saat ini. Dia tidak menyangka, Nick telah memiliki kesuksesan seperti itu. Memang tidak salah dia memutuskan belajar bisnis dengannya meski pria itu sangat menyebalkan. Valerie berdiri di depan jendela, memandangi taman yang diterangi dengan lampu yang temaram. Rasanya jadi aneh karena dia harus tinggal di rumah pria itu.Tangan yang melingkar di pinggangnya, sedikit mengejutkan. Valerie tidak berpaling, dia tahu siapa yang sedang memeluknya saat itu. Nick mengusa
Nick membuat sebuah pesta untuk menyambut kelahiran Putra mereka. Selagi kedua orang tua istrinya berada di London jadi dia ingin melakukannya. Pesta itu tentu saja akan dilakukan dengan meriah. Dia mengundang banyak orang. Tidak saja mengundang sahabatnya tapi dia juga mengundang rekan bisnis untuk merayakan kelahiran Putra pertama mereka. Pesta yang begitu meriah itu tentu saja diketahui oleh ketiga saudara Jonathan. Mereka sangat terkejut ketika mengetahui jika Valerie telah melahirkan seorang anak laki-laki. Mereka tampak tidak mempercayainya karena selama ini mereka menganggap Valerie hanyalah wanita mandul yang tidak akan pernah dapat memberikan keturunan pada Jonathan tapi lihatlah apa yang terjadi? Tuduhan mereka selama ini terhadap benar-benar tidak terbukti bahkan, Jonatan lah yang tidak bisa memiliki keturunan. Bukankah selama ini mereka sudah salah? Pesta itu dimuat di sebuah majalah ternama. Orang-orang menuliskan jika gosip mengenai Valerie selama ini tidaklah ben
Alice dan Jacob bergegas. Pesawat pribadi mereka baru saja mendarat tapi mereka sudah mendapat kabar jika putri mereka berada di rumah sakit dan hendak melakukan persalinan.Tidak ingin membuang waktu membuat mereka langsung pergi ke rumah sakit. Mereka tidak menyangka begitu mereka tiba mereka justru mendapatkan kabar baik itu.Alice memang sengaja mengajak suaminya untuk mengunjungi Putri mereka mengingat usia kandungannya yang sudah besar tapi mereka justru mendapatkan kejutan yang tidak terduga sama sekali dan tentunya mereka sangat bahagia dengan kebetulan yang begitu luar biasa itu.Mereka sempat menghubungi Nick untuk mencari tahu rumah sakit mana Valerie akan menjalani persalinan. Alice tidak memberitahu putrinya jika dia akan datang. Dia sengaja melakukannya untuk menjadikan itu sebagai kejutan. Dia juga meminta Nick untuk tidak mengatakan apa pun pada Valerie.Nick memang tidak mengatakannya karena dia panik dan cemas dengan keadaan istrinya. Dia dan Valerie masih berada di
Nick buru-buru kembali karena ada kabar yang hendak dia sampaikan pada istrinya. Melalui orang yang dia perintahkan untuk memata-matai keluarga Jonathan, membuatnya tahu jika Jonathan telah pergi bersama dengan ibunya.Istrinya mungkin tidak mau mementingkan hal itu tapi dia hanya ingin memberitahu saja. Dengan begini Valerie tidak akan lagi bertemu dengan mantan suaminya juga dengan mantan mertuanya yang jahat itu. Sekarang, siapa yang pada akhirnya terusir dari kota itu?Padahal Lidya ingin mengusir Valerie keluar dari kota London tapi justru merekalah yang terusir. Semua rencana jahat yang dia rencanakan untuk Valerie justru berbalik pada dirinya sendiri. Valerie berada di dapur, tiba-tiba dia ingin membuat makanan karena dia bosan hanya berbaring saja. Dia dibantu oleh beberapa pelayan yang akan membantunya membersihkan beberapa piring kotor.Nick menghampiri dirinya. Dia meminta para pelayan untuk pergi karena dia ingin bersama dengan istrinya. Valerie belum menyadari kepulang
Jonathan baru saja membayar biaya rumah sakit ibunya menggunakan uang terakhir yang dia miliki. Dia tidak lagi memiliki uang san dia tidak tahu harus mendapatkan uang di mana lagi.Jonathan duduk termenung di sisi ibunya. Dia harus menyampaikan kabar buruk pada ibunya jika dia harus membawa ibunya pulang sebab dia tidak bisa lagi membayar biaya rumah sakit.Dia juga menunggu ke-3 saudaranya datang karena ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan mereka. Dia tidak bisa membuang waktu terlalu lama di kota itu. Dia harus memberanikan diri untuk pergi ke tempat baru dan memulai semuanya dari awal.Dia akan melupakan segala kenangan yang tak menyenangkan di tempat itu dan dia akan melupakan Valerie. Hal ini harus dia lakukan dengan sungguh-sungguh sebab Valerie sudah tidak akan bisa menjadi miliknya lagi.“Mom, aku terpaksa mengatakan hal ini padamu jika aku harus membawamu pulang sebab aku tidak memiliki uang lagi!” Jonathan memegangi tangan ibunya. Jangan tanya apakah dia kecewa a
Jonathan berusaha keras untuk mencari sebuah pekerjaan tapi reputasi keluarganya yang sudah hancur membuatnya sulit untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Dia ditolak di mana-mana, semua memandang rendah dan mencibir dirinya.Dia bahkan mendapatkan penghinaan yang tidak menyenangkan. Dia pun diusir secara tidak terhormat. Tidak satu kali saja dia mendapatkan perlakuan seperti itu, tapi beberapa kali.Rupanya orang yang menyimpan rasa sakit hati pada ibunya begitu banyak dan setelah keadaan mereka seperti itu, barulah semua mengutarakan. Ibaratkan gunung merapi yang meletus di waktu yang tepat, begitulah yang dia dapatkan saat ini.Setiap perusahaan yang dia datangi pasti akan menolak dan mencibir dirinya. Dia dibicarakan secara terang-terangan karena sekarang tidak ada lagi yang segan juga menghotmati mereka karena kesombongan mereka telah runtuh.Sepertinya dia tidak bisa lagi bertahan di kota itu dan sepertinya dia harus pergi ke tempat yang jauh untuk memulai segalanya dari awal. Dia
Semuanya, mereka telah kehilangan semuanya. Semua terjadi dengan begitu cepatnya. Perusahaan yang dibangun dengan susah payah, hilang dalam sekejap mata. Mereka semua menjadi perbincangan hangat bagi banyak orang. Apa yang mereka banggakan selama ini benar-benar sirna. Tidak ada yang membantu mereka dan tidak ada yang peduli dengan mereka. Semua itu terjadi karena banyaknya orang yang sakit hati dengan Lidya Hart. Sikapnya yang sombong dan perkataannya telah menyakiti hati banyak orang sehingga tidak ada yang mau menolong meskipun orang terdekat mereka. Sahabat Jonathan serta teman-teman Putra dan putrinya, mereka pun enggan menolong. Tidak ada satupun yang tidak tahu bagaimana dengan kesombongan Lidya Hart. Sakit hati yang dipendam, menjadi sebuah ketidakpedulian sehingga tidak ada satu orang pun yang mau membantu mereka. Perusahaan mereka sudah disita, begitu juga dengan rumah mereka. Tidak ada lagi yang tersisa, bahkan sebuah mobil pun tidak. “Aku tidak bisa membawa Mo
Adelia ditemukan oleh seorang perawat dalam keadaan tergantung di tengah-tengah ruangan. Dia ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Semua itu diakibatkan halusinasi yang dia alami. Tidak pernah satu kali pun dia tidak melihat Ruben tidak menghantui dirinya. Setiap saat dia pasti akan meneriakkan hal yang sama. Sebelum dia mengakhiri hidupnya, Dia kembali diteror dengan halusinasi yang semakin mengerikan. Sayangnya tidak ada yang menjaga ketika kejadian itu terjadi. Jonathan yang telah pergi sibuk dengan permasalahan keluarganya. Kedua orang tua Adelia pun tidak ada di tempat. Para perawat yang sedang sibuk, membuat apa yang Adelia lakukan berjalan dengan begitu mulus tanpa adanya hambatan. Ditambah dia hanya seorang diri di dalam ruang rawat itu membuat tak ada satu orang pun yang tahu. Dia telah tergantung selama berjam-jam dengan sebuah kain yang digunakan untuk menjadi selimut. Wajahnya sudah membiru. Kedua matanya melotot dengan lidah yang terjulur keluar.Jonathan
Seorang pelayan menghampiri dengan segelas minuman hangat. Valerie masih berada di ruang tamu, dan diam termenung. Tetapannya kosong ketika pelayan itu meletakkan minuman untuk dirinya. Dia tidak menyesal, dia hanya merasa tidak seharusnya semua berakhir seperti ini. Seandainya Ibu Jonathan sedikit tahu diri dan tidak melewati batas maka dia pun tidak akan menghancurkan mereka. Kenangan yang telah dia lewati selama bersama dengan mereka tidak ada artinya sama sekali. Segala simpatinya untuk keluarga itu benar-benar telah sirna. "Sayang," panggilan Nick mengejutkan dirinya, "Kenapa kau termenung seperti ini, apa kau menyesal telah menolak membantu dan membiarkan pria itu pergi?" Nick duduk di sampingnya. Dia khawatir Valerie justru menyesali apa yang baru saja dia lakukan. "Apa yang kau katakan, Nick?" Valerie bersandar di dada suaminya, "Aku tidak mungkin menyesal dengan apa yang baru saja aku lakukan. Aku hanya tidak menyangka jika semua akan berakhir seperti ini.""Mereka yang m
Jonathan dipersilakan untuk masuk ke dalam. Dia menunggu di ruang tamu. Dia sangat berharap dapat bertemu dengan Valerie. Tatapan matanya tertuju pada foto pernikahan Valerie dengan Nick yang terpampang jelas di dinding.Tak bisa dipungkiri jika ada perasaan sedih ketika dia melihat foto itu. Valerie terlihat begitu bahagia dan tidak hanya itu saja, terdapat seluruh anggota keluarga pada difoto lainnya.Dulu mereka tidak melakukan hal itu karena ibunya tidak memberikan pernikahan yang pantas untuk Valerie bahkan dia hanya memiliki sebuah foto pernikahan saja yang sudah hilang entah ke mana.Dia bahkan tidak memberikan gaun terbaik seperti yang Valerie kenakan dalam foto itu. Ibunya bahkan tidak memberikan hadiah untuk Valerie tapi dia justru memberikannya kepada Adelia.Dia sadar, keluarganya begitu memandang rendah Valerie hanya karena Valerie berpura-pura berasal dari keluarga miskin. Apa yang terjadi benar-benar menjadi tamparan untuknya dan apa yang terjadi tak bisa diperbaiki la