Share

Bab 7. Sudah Bercerai

Jonathan terlihat tak bersemangat sama sekali. Semenjak kepergian Valerie, dia mulai banyak termenung. Adelia sering datang untuk menemui dirinya. Akan tetapi, dia tidak menyukai wanita itu.

Lidya berusaha keras mendekatkan mereka berdua. Dia membicarakan Valerie sebagai wanita tidak berguna yang tak bisa memberikan keturunan bagi mereka. Mendengar apa yang ibunya ucapkan, membuat Jonathan merasa bersalah pada Valerie tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.

Hari itu akhir pekan. Biasanya dia akan menghabiskan waktu dengan Valerie tapi kini dia kesepian. Ibunya sama sekali tak mengerti akan perasaannya. Padahal dia sudah sering mengatakan jika dia begitu mencintai Valerie.

“Surat perceraian itu sudah kau kirimkan atau belum?” Ibunya sedang berbicara dengan pengacara keluarga mereka.

Jonathan tak berminat sama sekali mendengarnya. Seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya dia bisa memperjuangkan pernikahan mereka. Namun, dia terlalu bodoh dan takut.

“Jonathan,” ibunya menghampiri.

“Ada apa lagi? Jangan katakan aku harus pergi berkencan dengan Adelia. Terus terang, Mom. Aku tidak menyukai dirinya!”

“Tutup mulutmu. Kau mau suka atau tidak, kau tidak berhak menolak!”

“Kenapa Mommy begitu jahat padaku? Aku ini putramu, Mom. Seharusnya Mommy mendukung hubunganku dengan Valerie seperti Mommy mendukung hubungan Kakak dengan istrinya.”

“Kakak iparmu berasal dari keluarga bangsawan. Dia pantas menjadi menantu keluarga kita. Harus berapa kali Mommy katakan padamu. Jika Valerie wanita miskin yang tidak pantas masuk ke dalam keluarga kita.”

“Tapi aku mencintai dirinya. Aku tidak bisa hidup tanpa dirinya.”

“Jangan mengucapkan sesuatu yang bisa membuat aku mual, Jonathan. Aku telah memberikan dirimu kesempatan hari itu. Kau boleh mempertahankan Valerie asalkan kau menikahi Adelia tapi kau lihat, dia tidak sudi kau menikah lagi. Jika dia memang mencintai dirimu, seharusnya dia rela berkorban untuk masa depanmu!”

“Bisakah aku pergi ke Amerika dan membawanya kembali?”

“Tidak!” Lidya berteriak lantang, “Jangan coba-coba kau pergi untuk membawanya kembali. Jika kau melakukannya, maka kau bukan bagian dari keluarga Hart lagi. Sebaiknya kau patuh, lagipula surat perceraian sudah sampai pada dirinya dan sebentar lagi kalian akan bercerai!” Dia telah mendapat kabar jika surat percerain itu sudah tiba.

“Apa?” harapan Jonathan hancur seketika.

“Lupakan Valerie. Dia hanya wanita tak berguna yang tidak akan memberikan kebahagiaan padamu. Lebih baik kau dekati Adelia, kedua orang tuanya adalah pengusaha besar. Dia yang akan mengantar kau ke tangga kesuksesan!”

Jonathan menunduk, tak bisa membantah. Seandainya Valerie tidak berasal dari keluarga miskin, maka ibunya tidak akan memisahkan mereka dan seandainya Valerie tidak mandul, mereka pasti bahagia bersama anak mereka saat ini.

Haruskan dia menikahi Adelia? Rasanya tidak rela karena cintanya masih untuk Valerie tapi apa yang bisa dia lakukan? Surat perceraian itu, sudah dikirimkan.

***

Valerie pun sudah mendapat kabar dari pengacara pribadi keluarganya Jika dia mendapat sebuah surat dari Inggris. Dia telah meminta sang pengacara untuk membawakan surat tersebut karena akan dia tanda tangani sesegera mungkin.

Memang rasanya menyakitkan, tapi dia telah mengambil keputusan. Sikap Jonathan yang begitu pengecut, tak akan pernah memberikan kebahagiaan pada dirinya. Kebencian Ibu Jonathan pun, tidak akan berakhir.

“Valerie, ada yang datang mencarimu,” ibunya memanggil, sambil mengetuk pintu dengan perlahan.

“Siapa, Mom?”

“Pengacara kita. Kenapa kau memanggilnya?”

“Aku akan keluar sekarang!” pengacaranya datang begitu cepat tapi memang sebaiknya tidak menunda.

Valerie memperbaiki rambutnya yang sedikit berantakan. Sekarang waktunya mengakhiri semua itu dan mengucapkan selamat tinggal pada si pecundang yang terlalu dia cintai.

Cukup satu kali, dia tak akan pernah lagi mencintai seseorang sampai seperti itu. Apalagi sampai mengorbankan banyak hal dan menipu keluarganya, dia tidak akan bertindak bodoh untuk yang kedua kali.

Ayahnya sedang berbincang dengan pengacara mereka. Ayah dan ibunya pun memandangi ketika dia menghampiri. Ssurat perceraian sudah berada di atas meja, sepertinya mereka sudah mengetahuinya.

“Kenapa memandangi aku seperti itu?”

“Daddy tidak akan ikut campur karena kau telah mengambil keputusan yang tepat,” ucap ayahnya. Jika tidak ada tindakan sama sekali, maka dia yang akan bertindak untuk mengakhiri hubungan putrinya dengan pecundang itu.

“Selama 2 tahun, aku hidup dalam kebodohan dan semua ini sudah cukup,” Valerie duduk di samping ibunya, surat perceraian yang ada di atas meja pun diambil.

“Saatnya menendang pecundang itu dalam hidupku dan aku akan membuktikan, jika wanita yang dia hina sebagai pianis jalanan ini, dapat menghancurkan mereka!” tatapan matanya penuh dendam.

Pengorbanannya yang sia-sia pasti akan dia perhitungkan dan penghinaan yang diberikan oleh Lidya Hart, juga akan dia perhitungkan. Kesombongan mereka akan derajat yang mereka miliki, akan dia injak nanti di bawah kakinya nanti.

Tanpa ragu sama sekali, Valerie menandatangani surat perceraian itu. Sudah berakhir, hubungannya dengan Jonathan sudah berakhir. Untuk sementara waktu, dia akan fokus belajar berbisnis sampai dia siap kembali ke Inggris.

Dia sedang bernegosiasi dengan Nick Russel, si menyebalkan itu. Dia harap Nick mau membantu tapi harga yang harus dia bayar, sepertinya Nick hanya bercanda ketika mengucapkannya.

“Tolong segera kirimkan surat perceraian ini secepatnya,” Valerie memberikan surat perceraian itu pada pengacaranya.

“Apa kau tidak mau menuntut apa pun, Nona?”

“Tidak. Aku tidak menginginkan uang mereka satu peser pun. Jangan sampai aku yang mereka hina sebagai si miskin, semakin terhina!”

“Mereka menghinamu seperti itu?” Jacob terlihat marah. Tak ada yang boleh menghina putrinya.

“Jangan marah, Dad. Memang sejak awal aku menyembunyikan identitas keluarga kita. Jadi wajar mereka menganggap aku wanita miskin yang tidak berguna,” perkataan itu mungkin tidak begitu menyakiti hati namun hinaan yang Ibu Jonathan lontarkan, di mana dia dicap sebagai wanita mandul, begitu menyakiti hatinya.

“Beruntung kau menyembunyikan identitas keluarga kita karena aku tidak sudi berbesan dengan seorang penjilat!” Ayahnya benar-benar menunjukkan ketidaksukaannya pada Jonathan dan keluarganya sebab sejak awal semua sudah dapat dia lihat.

Valerie tersenyum tipis. Yang ayahnya katakan sangat benar. Jika Keluarga Jonathan tahu status keluarga mereka, bukankah dia hanya akan mendapat sanjungan palsu karena uang yang dimiliki oleh keluarganya?

Lebih baik seperti ini. Setidaknya dia tahu, yang terpenting bagi mereka adalah uang dan dia pun jadi tahu, Jonathan hanyalah boneka keluarga.

Tunggu saja. Waktu itu akan tiba, dia akan kembali sebagai Valerie yang baru. Dia akan berusaha keras, bernegosiasi dengan Nick sampai pria itu bersedia membantunya.

Comments (5)
goodnovel comment avatar
Jess'icha Vernesialing
dsr laki2 pecundang,tunggu aja pemblsan dr mantan istrimu
goodnovel comment avatar
RORO KHENCONO WULAN
lanjut Thor
goodnovel comment avatar
siti yulianti
lanjut KK reniii .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status