Izin sudah didapatkan, sebentar lagi Valerie akan kembali ke Inggris. Valerie pun berpamitan pada keluarganya. Kali ini kakek dan neneknya datang. Semenjak Valerie kembali, mereka belum bertemu. John Smith dan Samantha Jackson, mereka adalah kakek dan nenek Valerie.Mereka sudah mendengar apa yang terjadi dengan pernikahan Valerie. Memang sangat disayangkan, akan tetapi semua juga salah Valerie yang menyembunyikan kebenarannya.“Kakek, Nenek,” Valerie menghampiri neneknya dan memeluknya.“Kau cucu yang nakal. Setelah menipu kami dengan pernikahanmu, kau tidak juga mencari kami setelah kau kembali dan sekarang, kau ingin pergi lagi. Jika bukan dari ayahmu maka kami tidak akan pernah tahu apa yang terjadi denganmu. Apa kau melupakan kakek dan nenekmu ini?”“Maaf, Nenek. Aku tidak bermaksud membuat kalian marah. Aku hanya sedikit sibuk dan tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi kalian.”“Jangan memberikan alasan yang tidak masuk akal. Sekarang katakan, kenapa kau mau kembali ke Ingg
Akhirnya dia kembali lagi ke Inggris padahal dia baru pergi seminggu yang lalu. Tidak pernah terpikir olehnya akan kembali dalam waktu secepat itu tapi untuk sementara waktu, dia tidak akan menunjukkan dirinya pada Jonathan dan keluarganya.Jangan sampai mereka menganggap dirinya sebagai wanita murahan yang bisa dekat dengan pria manapun setelah dicampakkan. Penghinaan yang mereka berikan padanya, sudah cukup baginya.Valerie sudah berada di rumah Nick. Sebuah mansion mewah yang berada di tengah kota, di sanalah dia berada saat ini. Dia tidak menyangka, Nick telah memiliki kesuksesan seperti itu. Memang tidak salah dia memutuskan belajar bisnis dengannya meski pria itu sangat menyebalkan. Valerie berdiri di depan jendela, memandangi taman yang diterangi dengan lampu yang temaram. Rasanya jadi aneh karena dia harus tinggal di rumah pria itu.Tangan yang melingkar di pinggangnya, sedikit mengejutkan. Valerie tidak berpaling, dia tahu siapa yang sedang memeluknya saat itu. Nick mengusa
Jonathan terbangun ketika dia merasakan seseorang memeluknya. Tangannya meraba, dia merasakan seorang wanita sedang berbaring di sisinya. Pria itu berbalik, memeluk wanita itu sambil menyebut sebuah nama.“Valerie,” begitu nama itu diucapkan oleh Jonathan, kedua mata Adelia terbuka.“Valerie, Honey,” Jonathan kembali memanggilnya. Kekesalan Adelia memuncak, ini bukan kali pertama Jonathan memanggilnya seperti itu.“Aku bukan mantan istrimu!” Adelia mendorong Jonathan yang membuat pria itu terkejut. Dia belum mengerti situasi. Akan tetapi, sebuah tamparan dia dapatkan dari Adelia.“Kenapa kau menamparku?” Jonathan memegangi pipinya dan menatap Adelia dengan tajam.“Sudah berapa kali kau memanggil aku seperti itu, Jonathan?” teriaknya marah, “Aku bukan mantan istrimu tapi kenapa kau selalu memanggil aku dengan namanya?!” Jika hanya satu kali mungkin dia akan sabar tapi dia sudah mendengarnya beberapa kali.Dia juga sudah membicarakan hal itu dengan Jonathan dan hanya ada kata maaf saj
Jonathan pergi bersama dengan Adelia ke sebuah butik baru yang direkomendasikan oleh ibunya untuk mencari gaun pengantin di sana. Pernikahan itu, tidak dia inginkan sama sekali tapi dia tidak bisa menolak ucapan ibunya.Setelah kepergian Valerie dari hidupnya. Dia semakin terlihat seperti boneka yang dikendalikan oleh ibunya. Sekarang terjawab sudah, kenapa Valerie begitu kecewa pada dirinya bahkan dia sendiri kecewa pada dirinya sendiri.Seandainya waktu itu dia mengambil pilihan dengan mengikuti Valerie untuk memulai berdua dari bawah, apakah kehidupannya akan seperti itu? Dia yakin kehidupannya pasti akan berbeda dan yang pasti dia tidak kehilangan Valerie.Sekarang yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan. Dia sangat berharap sebelum pernikahannya dengan Adelia terjadi, dia dapat bertemu dengan Valerie karena dia sangat ingin memperbaiki hubungan mereka sebelum semuanya terlambat .“Jonathan, setelah kita menikah. Ke mana kita akan pergi berbulan madu?” Adeline memeluk lengannya.
Nick merangkul pinggang Valerie, membawanya menuju kasir. Melihat itu, membuat api amarah berkobar di hati Jonathan. Dia tidak terima melihat Valerie dipeluk seperti itu oleh seorang laki-laki. Jonathan menghampiri mereka. Rasa cemburu memenuhi dada. Siapa sebenarnya laki-laki itu?“Lepaskan tanganmu darinya!” Jonathan menarik bahu Nick, menyentaknya dengan kuat hingga pelukan Nick terlepas.Mereka berdua terkejut. Jonathan tidak tinggal diam, tangan Valerie ditarik lalu Jonathan berdiri di hadapannya.“Wah.. wah, ada apa ini?” Nick bersedekap dada. Dia tidak menyangka pria itu akan melakukan hal itu.“Jangan pernah menyentuhnya!” Ucap Jonathan dengan penuh emosi.“Lepaskan tanganku!” Valerie menepis tangannya hingga terlepas.“Siapa dia, Valerie?” Tanya Jonathan. Sepertinya dia lupa jika mereka hanyalah mantan.“Bukan urusanmu!” Valerie menghampiri Nick. Pria itu kembali memeluk pinggangnya.“Siapa dia, Sayang?” Nick pura-pura tidak tahu. Tatapan tajamnya tertuju pada Jonathan. Aka
Setelah pertemuan itu, Valerie lebih banyak diam. Dia tidak banyak bicara meski Nick mencoba membahas sesuatu dengannya. Melihat keadaannya itu tentu saja membuat Nick gusar. Jangan katakan Valerie sedih karena pertemuan itu dan jangan katakan pula kesedihan yang dirasakan oleh Valerie karena keberadaan wanita yang bersama dengan mantan suaminya. Selama ini Valerie memang tidak pernah membahas perceraiannya secara rinci. Mungkin perasaannya memang masih ada tapi selalu disangkal oleh Valerie. Jika memang begitu, apakah kebersamaan mereka tidak ada artinya sama sekali? “Aku laki-laki dan aku harap kau tidak membuat aku kesal!” “Apa?” Valerie berpaling, memandangi Nick. Mereka berada di mobil karena mereka sudah akan pulang. “Apa sebenarnya yang kau pikirkan, Valerie?” tangannya sudah berada di wajah Valerie, “Apa kau sedih karena pertemuanmu dengannya ataukah kau sedih karena ada wanita lain berada di sisinya?” Dia harap Valerie tak mengecewakan dirinya. “Apa yang kau kataka
Musik merdu melantun dari mobil. Valerie dan Nick sudah terbawa arus yang memabukkan. Valerie berada di atas pangkuan Nick, ciuman yang mereka lakukan semakin panas.Api gairah membara di antara mereka. Ciuman mereka pun semakin panas membara begitu juga sentuhan Nick di tubuh Valerie. Tidak akan ada yang bisa menahan dirinya, dia tidak akan berhenti karena dia sudah menginginkan Valerie sejak lama.Kedua mata Valerie tertutup dengan rapat. Kepalanya kosong dan dia tidak mau memikirkan apa pun lagi. Dia seperti berada di dunia lain. Dia merasa terbang karena ciuman dan sentuhan yang Nick berikan.Setengah tahun, setelah dia bercerai dengan Jonathan. Tidak ada lagi yang menyentuh tubuhnya. Dia sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta jadi dia juga merindukan sentuhan dari laki-laki.Ahhhh! Valerie mendesah panjang, ketika Nick meremas dadanya sambil mencium lehernya. Desahannya itu, membuat Nick semakin menggila. Gigitan kecil yang dia berikan di bahu Valerie, kembali membuat Valerie
Jonathan dan Adelia sudah kembali ke rumah. Sikap Jonathan begitu mencurigakan setelah dia berbicara dengan kenalan yang dia maksudkan. Jonatan lebih banyak diam, dia menjawab seadanya ketika Adelia bertanya. Dia seperti memikirkan sesuatu dan sikapnya itu membuat Adelia curiga.Selain mantan istrinya, tidak ada yang bisa membuat Jonatan jadi seperti itu. Dia jadi curiga dengan wanita yang berbicara dengan Jonatan tadi. Tapi pria yang bersama dengannya, dia tahu pria itu adalah Nick Russel, konglomerat yang hampir memiliki segalanya.Dia sempat tak mengenali tapi setelah kepergian mereka, dia jadi mengingatnya karena ayahnya menjalin kerjasama dengan pria itu. Seharusnya dia menyapa tapi dia justru menyia-nyiakan kesempatan.Sesungguhnya jika bisa memilih, dia lebih memilih Nick Russel. Namun, pria seperti itu sulit diraih apalagi dia lebih suka pria yang patuh yang dapat dia dikendalikan seperti Jonathan.Jonathan melangkah menuju kamarnya tanpa mengatakan apa pun. Dia tidak berse