Jonathan pergi bersama dengan Adelia ke sebuah butik baru yang direkomendasikan oleh ibunya untuk mencari gaun pengantin di sana. Pernikahan itu, tidak dia inginkan sama sekali tapi dia tidak bisa menolak ucapan ibunya.Setelah kepergian Valerie dari hidupnya. Dia semakin terlihat seperti boneka yang dikendalikan oleh ibunya. Sekarang terjawab sudah, kenapa Valerie begitu kecewa pada dirinya bahkan dia sendiri kecewa pada dirinya sendiri.Seandainya waktu itu dia mengambil pilihan dengan mengikuti Valerie untuk memulai berdua dari bawah, apakah kehidupannya akan seperti itu? Dia yakin kehidupannya pasti akan berbeda dan yang pasti dia tidak kehilangan Valerie.Sekarang yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan. Dia sangat berharap sebelum pernikahannya dengan Adelia terjadi, dia dapat bertemu dengan Valerie karena dia sangat ingin memperbaiki hubungan mereka sebelum semuanya terlambat .“Jonathan, setelah kita menikah. Ke mana kita akan pergi berbulan madu?” Adeline memeluk lengannya.
Nick merangkul pinggang Valerie, membawanya menuju kasir. Melihat itu, membuat api amarah berkobar di hati Jonathan. Dia tidak terima melihat Valerie dipeluk seperti itu oleh seorang laki-laki. Jonathan menghampiri mereka. Rasa cemburu memenuhi dada. Siapa sebenarnya laki-laki itu?“Lepaskan tanganmu darinya!” Jonathan menarik bahu Nick, menyentaknya dengan kuat hingga pelukan Nick terlepas.Mereka berdua terkejut. Jonathan tidak tinggal diam, tangan Valerie ditarik lalu Jonathan berdiri di hadapannya.“Wah.. wah, ada apa ini?” Nick bersedekap dada. Dia tidak menyangka pria itu akan melakukan hal itu.“Jangan pernah menyentuhnya!” Ucap Jonathan dengan penuh emosi.“Lepaskan tanganku!” Valerie menepis tangannya hingga terlepas.“Siapa dia, Valerie?” Tanya Jonathan. Sepertinya dia lupa jika mereka hanyalah mantan.“Bukan urusanmu!” Valerie menghampiri Nick. Pria itu kembali memeluk pinggangnya.“Siapa dia, Sayang?” Nick pura-pura tidak tahu. Tatapan tajamnya tertuju pada Jonathan. Aka
Setelah pertemuan itu, Valerie lebih banyak diam. Dia tidak banyak bicara meski Nick mencoba membahas sesuatu dengannya. Melihat keadaannya itu tentu saja membuat Nick gusar. Jangan katakan Valerie sedih karena pertemuan itu dan jangan katakan pula kesedihan yang dirasakan oleh Valerie karena keberadaan wanita yang bersama dengan mantan suaminya. Selama ini Valerie memang tidak pernah membahas perceraiannya secara rinci. Mungkin perasaannya memang masih ada tapi selalu disangkal oleh Valerie. Jika memang begitu, apakah kebersamaan mereka tidak ada artinya sama sekali? “Aku laki-laki dan aku harap kau tidak membuat aku kesal!” “Apa?” Valerie berpaling, memandangi Nick. Mereka berada di mobil karena mereka sudah akan pulang. “Apa sebenarnya yang kau pikirkan, Valerie?” tangannya sudah berada di wajah Valerie, “Apa kau sedih karena pertemuanmu dengannya ataukah kau sedih karena ada wanita lain berada di sisinya?” Dia harap Valerie tak mengecewakan dirinya. “Apa yang kau kataka
Musik merdu melantun dari mobil. Valerie dan Nick sudah terbawa arus yang memabukkan. Valerie berada di atas pangkuan Nick, ciuman yang mereka lakukan semakin panas.Api gairah membara di antara mereka. Ciuman mereka pun semakin panas membara begitu juga sentuhan Nick di tubuh Valerie. Tidak akan ada yang bisa menahan dirinya, dia tidak akan berhenti karena dia sudah menginginkan Valerie sejak lama.Kedua mata Valerie tertutup dengan rapat. Kepalanya kosong dan dia tidak mau memikirkan apa pun lagi. Dia seperti berada di dunia lain. Dia merasa terbang karena ciuman dan sentuhan yang Nick berikan.Setengah tahun, setelah dia bercerai dengan Jonathan. Tidak ada lagi yang menyentuh tubuhnya. Dia sudah pernah merasakan nikmatnya bercinta jadi dia juga merindukan sentuhan dari laki-laki.Ahhhh! Valerie mendesah panjang, ketika Nick meremas dadanya sambil mencium lehernya. Desahannya itu, membuat Nick semakin menggila. Gigitan kecil yang dia berikan di bahu Valerie, kembali membuat Valerie
Jonathan dan Adelia sudah kembali ke rumah. Sikap Jonathan begitu mencurigakan setelah dia berbicara dengan kenalan yang dia maksudkan. Jonatan lebih banyak diam, dia menjawab seadanya ketika Adelia bertanya. Dia seperti memikirkan sesuatu dan sikapnya itu membuat Adelia curiga.Selain mantan istrinya, tidak ada yang bisa membuat Jonatan jadi seperti itu. Dia jadi curiga dengan wanita yang berbicara dengan Jonatan tadi. Tapi pria yang bersama dengannya, dia tahu pria itu adalah Nick Russel, konglomerat yang hampir memiliki segalanya.Dia sempat tak mengenali tapi setelah kepergian mereka, dia jadi mengingatnya karena ayahnya menjalin kerjasama dengan pria itu. Seharusnya dia menyapa tapi dia justru menyia-nyiakan kesempatan.Sesungguhnya jika bisa memilih, dia lebih memilih Nick Russel. Namun, pria seperti itu sulit diraih apalagi dia lebih suka pria yang patuh yang dapat dia dikendalikan seperti Jonathan.Jonathan melangkah menuju kamarnya tanpa mengatakan apa pun. Dia tidak berse
Suara lantunan Piano membangunkan Nick dari tidurnya. Tangannya meraba ranjang, mencari keberadaan Valerie yang sudah tidak ada bersama dengannya. Dia tahu Valerie di mana. Lantunan piano yang kembali terdengar menjawab semuanya. Semenjak Valerie tinggal bersama dengannya. Dia membelikan sebuah piano besar untuk Valerie. Suasana rumah yang biasanya sepi jadi berbeda setelah kedatangan Valerie. Nick keluar dari kamar. Dia tidak langsung menghampiri Valerie. Pria itu bersandar di tembok sambil bersedekap dada. Tatapannya tertuju pada Valerie. Itu bukan pemandangan yang pertama kali dia lihat tapi melihat Valerie sedang memainkan piano dengan gaun tidurnya, membuatnya merasa berbeda. Dia jadi membayangkan sedikit masa depan mereka. Valerie memainkan musik yang merdu dan dia bermain dengan anak-anak mereka sambil menikmati lantunan musik. Bukankah itu indah? Nick melangkah menghampiri, Valerie berpaling ketika pria itu duduk di sisinya dan memeluk pinggangnya. Senyum manis menghias
Jonathan sadar, Nick Russel sedang mencemooh dirinya meski hanya dari tatapan matanya saja. Mungkin Valerie telah memberitahu pria itu jika dia hanyalah seorang pecundang saja Memang tidak heran jika dia dipandang seperti itu oleh Nick. Dia pun sadar jika dia memang seorang pecundang yang bersembunyi di bawah ketiak ibunya dan sampai sekarang, dia pun masih melakukannya. “Tuan Russel, aku datang untuk menanyakan keberadaan mantan istriku. Bisakah kau memberitahu aku di mana dia berada?” Jonathan berusaha bersikap sopan dan dia tahu dia tidak boleh membuat pria itu marah.“Aku tidak pernah mencampur masalah pribadi di jam kerjaku. Jangan membuang waktuku, Tuan Hart.”“Tolong katakan saja di mana aku bisa mencarinya dan setelah itu aku akan pergi!” Jonathan masih bersikeras. Kesempatannya mungkin hanya hari ini saja dan lihatlah, dia terlalu pecundang karena dia takut niatnya itu diketahui oleh ibunya“Perusahaan ini bukanlah tempat jasa untuk mencari orang yang hilang, dan kami tida
Jonathan telah kembali ke kantor. Beruntungnya kakaknya tidak ada. Jika kakaknya ada, dia pasti akan mendapatkan banyak pertanyaan. Ibunya pun pasti akan melempar banyak pertanyaan karena kedatangannya yang terlambat.Sebagai seorang laki-laki dia memang memalukan tapi dia sudah terbiasa dimanja oleh ibunya. Oleh karena itu dia tidak memiliki mental seperti kakaknya yang berani bertindak.Sebelum bertemu dengan Valerie. Dia mencoba keberuntungan dengan pergi ke Amerika. Namun, semua itu tak berjalan sesuai dengan rencana. Dia mengalami banyak masalah dan dia banyak meminta bantuan ibunya.Saat dia mengenal Valerie, dia berpura-pura menjadi pria yang sedang berusaha melawan kerasnya hidup. Dia menunjukkan kepada Valerie kegigihannya padahal dia hanyalah seorang laki-laki cengeng yang tak dapat bertahan tanpa ibunya.Dia mengajak Valerie kembali ke rumah keluarganya setelah mereka menikah karena dia takut Valerie tahu jika dia telah menikahi seorang pecundang. Jika bukan gara-gara ibuny
Nick membuat sebuah pesta untuk menyambut kelahiran Putra mereka. Selagi kedua orang tua istrinya berada di London jadi dia ingin melakukannya. Pesta itu tentu saja akan dilakukan dengan meriah. Dia mengundang banyak orang. Tidak saja mengundang sahabatnya tapi dia juga mengundang rekan bisnis untuk merayakan kelahiran Putra pertama mereka. Pesta yang begitu meriah itu tentu saja diketahui oleh ketiga saudara Jonathan. Mereka sangat terkejut ketika mengetahui jika Valerie telah melahirkan seorang anak laki-laki. Mereka tampak tidak mempercayainya karena selama ini mereka menganggap Valerie hanyalah wanita mandul yang tidak akan pernah dapat memberikan keturunan pada Jonathan tapi lihatlah apa yang terjadi? Tuduhan mereka selama ini terhadap benar-benar tidak terbukti bahkan, Jonatan lah yang tidak bisa memiliki keturunan. Bukankah selama ini mereka sudah salah? Pesta itu dimuat di sebuah majalah ternama. Orang-orang menuliskan jika gosip mengenai Valerie selama ini tidaklah ben
Alice dan Jacob bergegas. Pesawat pribadi mereka baru saja mendarat tapi mereka sudah mendapat kabar jika putri mereka berada di rumah sakit dan hendak melakukan persalinan.Tidak ingin membuang waktu membuat mereka langsung pergi ke rumah sakit. Mereka tidak menyangka begitu mereka tiba mereka justru mendapatkan kabar baik itu.Alice memang sengaja mengajak suaminya untuk mengunjungi Putri mereka mengingat usia kandungannya yang sudah besar tapi mereka justru mendapatkan kejutan yang tidak terduga sama sekali dan tentunya mereka sangat bahagia dengan kebetulan yang begitu luar biasa itu.Mereka sempat menghubungi Nick untuk mencari tahu rumah sakit mana Valerie akan menjalani persalinan. Alice tidak memberitahu putrinya jika dia akan datang. Dia sengaja melakukannya untuk menjadikan itu sebagai kejutan. Dia juga meminta Nick untuk tidak mengatakan apa pun pada Valerie.Nick memang tidak mengatakannya karena dia panik dan cemas dengan keadaan istrinya. Dia dan Valerie masih berada di
Nick buru-buru kembali karena ada kabar yang hendak dia sampaikan pada istrinya. Melalui orang yang dia perintahkan untuk memata-matai keluarga Jonathan, membuatnya tahu jika Jonathan telah pergi bersama dengan ibunya.Istrinya mungkin tidak mau mementingkan hal itu tapi dia hanya ingin memberitahu saja. Dengan begini Valerie tidak akan lagi bertemu dengan mantan suaminya juga dengan mantan mertuanya yang jahat itu. Sekarang, siapa yang pada akhirnya terusir dari kota itu?Padahal Lidya ingin mengusir Valerie keluar dari kota London tapi justru merekalah yang terusir. Semua rencana jahat yang dia rencanakan untuk Valerie justru berbalik pada dirinya sendiri. Valerie berada di dapur, tiba-tiba dia ingin membuat makanan karena dia bosan hanya berbaring saja. Dia dibantu oleh beberapa pelayan yang akan membantunya membersihkan beberapa piring kotor.Nick menghampiri dirinya. Dia meminta para pelayan untuk pergi karena dia ingin bersama dengan istrinya. Valerie belum menyadari kepulang
Jonathan baru saja membayar biaya rumah sakit ibunya menggunakan uang terakhir yang dia miliki. Dia tidak lagi memiliki uang san dia tidak tahu harus mendapatkan uang di mana lagi.Jonathan duduk termenung di sisi ibunya. Dia harus menyampaikan kabar buruk pada ibunya jika dia harus membawa ibunya pulang sebab dia tidak bisa lagi membayar biaya rumah sakit.Dia juga menunggu ke-3 saudaranya datang karena ada hal penting yang harus dia bicarakan dengan mereka. Dia tidak bisa membuang waktu terlalu lama di kota itu. Dia harus memberanikan diri untuk pergi ke tempat baru dan memulai semuanya dari awal.Dia akan melupakan segala kenangan yang tak menyenangkan di tempat itu dan dia akan melupakan Valerie. Hal ini harus dia lakukan dengan sungguh-sungguh sebab Valerie sudah tidak akan bisa menjadi miliknya lagi.“Mom, aku terpaksa mengatakan hal ini padamu jika aku harus membawamu pulang sebab aku tidak memiliki uang lagi!” Jonathan memegangi tangan ibunya. Jangan tanya apakah dia kecewa a
Jonathan berusaha keras untuk mencari sebuah pekerjaan tapi reputasi keluarganya yang sudah hancur membuatnya sulit untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Dia ditolak di mana-mana, semua memandang rendah dan mencibir dirinya.Dia bahkan mendapatkan penghinaan yang tidak menyenangkan. Dia pun diusir secara tidak terhormat. Tidak satu kali saja dia mendapatkan perlakuan seperti itu, tapi beberapa kali.Rupanya orang yang menyimpan rasa sakit hati pada ibunya begitu banyak dan setelah keadaan mereka seperti itu, barulah semua mengutarakan. Ibaratkan gunung merapi yang meletus di waktu yang tepat, begitulah yang dia dapatkan saat ini.Setiap perusahaan yang dia datangi pasti akan menolak dan mencibir dirinya. Dia dibicarakan secara terang-terangan karena sekarang tidak ada lagi yang segan juga menghotmati mereka karena kesombongan mereka telah runtuh.Sepertinya dia tidak bisa lagi bertahan di kota itu dan sepertinya dia harus pergi ke tempat yang jauh untuk memulai segalanya dari awal. Dia
Semuanya, mereka telah kehilangan semuanya. Semua terjadi dengan begitu cepatnya. Perusahaan yang dibangun dengan susah payah, hilang dalam sekejap mata. Mereka semua menjadi perbincangan hangat bagi banyak orang. Apa yang mereka banggakan selama ini benar-benar sirna. Tidak ada yang membantu mereka dan tidak ada yang peduli dengan mereka. Semua itu terjadi karena banyaknya orang yang sakit hati dengan Lidya Hart. Sikapnya yang sombong dan perkataannya telah menyakiti hati banyak orang sehingga tidak ada yang mau menolong meskipun orang terdekat mereka. Sahabat Jonathan serta teman-teman Putra dan putrinya, mereka pun enggan menolong. Tidak ada satupun yang tidak tahu bagaimana dengan kesombongan Lidya Hart. Sakit hati yang dipendam, menjadi sebuah ketidakpedulian sehingga tidak ada satu orang pun yang mau membantu mereka. Perusahaan mereka sudah disita, begitu juga dengan rumah mereka. Tidak ada lagi yang tersisa, bahkan sebuah mobil pun tidak. “Aku tidak bisa membawa Mo
Adelia ditemukan oleh seorang perawat dalam keadaan tergantung di tengah-tengah ruangan. Dia ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa lagi. Semua itu diakibatkan halusinasi yang dia alami. Tidak pernah satu kali pun dia tidak melihat Ruben tidak menghantui dirinya. Setiap saat dia pasti akan meneriakkan hal yang sama. Sebelum dia mengakhiri hidupnya, Dia kembali diteror dengan halusinasi yang semakin mengerikan. Sayangnya tidak ada yang menjaga ketika kejadian itu terjadi. Jonathan yang telah pergi sibuk dengan permasalahan keluarganya. Kedua orang tua Adelia pun tidak ada di tempat. Para perawat yang sedang sibuk, membuat apa yang Adelia lakukan berjalan dengan begitu mulus tanpa adanya hambatan. Ditambah dia hanya seorang diri di dalam ruang rawat itu membuat tak ada satu orang pun yang tahu. Dia telah tergantung selama berjam-jam dengan sebuah kain yang digunakan untuk menjadi selimut. Wajahnya sudah membiru. Kedua matanya melotot dengan lidah yang terjulur keluar.Jonathan
Seorang pelayan menghampiri dengan segelas minuman hangat. Valerie masih berada di ruang tamu, dan diam termenung. Tetapannya kosong ketika pelayan itu meletakkan minuman untuk dirinya. Dia tidak menyesal, dia hanya merasa tidak seharusnya semua berakhir seperti ini. Seandainya Ibu Jonathan sedikit tahu diri dan tidak melewati batas maka dia pun tidak akan menghancurkan mereka. Kenangan yang telah dia lewati selama bersama dengan mereka tidak ada artinya sama sekali. Segala simpatinya untuk keluarga itu benar-benar telah sirna. "Sayang," panggilan Nick mengejutkan dirinya, "Kenapa kau termenung seperti ini, apa kau menyesal telah menolak membantu dan membiarkan pria itu pergi?" Nick duduk di sampingnya. Dia khawatir Valerie justru menyesali apa yang baru saja dia lakukan. "Apa yang kau katakan, Nick?" Valerie bersandar di dada suaminya, "Aku tidak mungkin menyesal dengan apa yang baru saja aku lakukan. Aku hanya tidak menyangka jika semua akan berakhir seperti ini.""Mereka yang m
Jonathan dipersilakan untuk masuk ke dalam. Dia menunggu di ruang tamu. Dia sangat berharap dapat bertemu dengan Valerie. Tatapan matanya tertuju pada foto pernikahan Valerie dengan Nick yang terpampang jelas di dinding.Tak bisa dipungkiri jika ada perasaan sedih ketika dia melihat foto itu. Valerie terlihat begitu bahagia dan tidak hanya itu saja, terdapat seluruh anggota keluarga pada difoto lainnya.Dulu mereka tidak melakukan hal itu karena ibunya tidak memberikan pernikahan yang pantas untuk Valerie bahkan dia hanya memiliki sebuah foto pernikahan saja yang sudah hilang entah ke mana.Dia bahkan tidak memberikan gaun terbaik seperti yang Valerie kenakan dalam foto itu. Ibunya bahkan tidak memberikan hadiah untuk Valerie tapi dia justru memberikannya kepada Adelia.Dia sadar, keluarganya begitu memandang rendah Valerie hanya karena Valerie berpura-pura berasal dari keluarga miskin. Apa yang terjadi benar-benar menjadi tamparan untuknya dan apa yang terjadi tak bisa diperbaiki la