Gaun telah dikenakan, sebentar lagi Valerie akan pergi ke pesta dansa untuk bermain piano di sana. Dia tidak melewatkan setiap kesempatan. Setiap kali dia mendapatkan tawaran untuk bermain piano, Valeri tidak pernah menolak meskipun terkadang dia lelah dengan pekerjaannya.Dia tahu untuk mencapai sebuah kesuksesan dia harus berusaha dengan keras. Semakin sering dia bermain piano, semakin banyak orang tahu akan kemampuannya. Tidak saja di bidang bisnis, dia pun sedang melebarkan sayapnya di bidang musik. Dukungan dari Nick, tentu saja sangat membantu dirinya.Nick masuk ke dalam kamar. Dia ingin melihat apakah Valerie sudah selesai atau belum. Valerie tampak kesulitan menarik resleting gaunnya yang ada di bagian belakang.Senyum tipis menghiasi wajah pria itu. Dia menghampiri Valerie untuk membantu. Usapan jarinya di punggung, membuat Valeri sedikit terkejut karena geli. “Nick!” Pria itu suka mengejutkan dan menyentuhnya secara tiba-tiba.“Hm,” kecupannya mendarat di bahu Valerie yan
Pesta telah dimulai. Para tamu mulai berdatangan. Valerie sedang melakukan pekerjaannya, dia duduk dengan anggun di depan piano. Jari lentiknya mulai memainkan musik yang merdu dari piano besar yang ada di sisi ruangan.Nick memperhatikannya dari jauh. Dia tidak mau bergabung dengan tamu yang lainnya walaupun dia juga tamu di undangan pesta itu. Dia malas berbasa-basi dengan mereka. Yang ingin dia lakukan hanyalah memperhatikan Valerie saja.Di antara para tamu undangan itu sudah pasti ada Jonathan dan Adelia. Mereka disapa oleh beberapa tamu yang lain. Adelia pun memperkenalkan dirinya sebagai calon istri Jonathan agar orang-orang tahu. Bagaimanapun keluarga Hart memiliki pengaruh yang begitu besar dan tentunya Jonathan cukup dihormati oleh para pengusaha yang lainnya. Inilah yang membuat dirinya tidak bisa meninggalkan keluarganya.Dia akan kehilangan semua itu jika sampai ibunya mencoret namanya dari kartu keluarga. Dia tidak akan memiliki pengaruh apa pun lagi dan orang-orang ak
Jonathan sangat senang melihat keberadaan Valerie. Dia sungguh tidak menyangka, Valerie berada di tempat itu. Sudah dia duga, Nick Russel tahu akan keberadaan Valerie tapi dia tidak mau memberitahu keberadaannya.Adelia sangat kesal melihat keberadaan Valerie tapi sebuah akal licik muncul dalam hatinya. Dia bisa menjadikan ini sebagai kesempatan untuk mempermalukan Valerie juga menunjukkan kepada Valerie siapa yang lebih pantas bersama Jonathan.Valerie tidak tahu akan keberadaan mereka berdua. Satu lagu lagi, maka dia bisa beristirahat sebelum acara dansa dimulai. Setelah ini dia bisa menghabiskan waktunya dengan Nick meski sebentar.Pria itu sedang menghampirinya. Nick ingin mengajaknya pergi dari pesta itu sejenak. Dia juga ingin memberitahu Valerie jika suaminya yang pecundang ada di sana. Nick bahkan melirik ke belakang, melihat Jonathan yang diam terpaku tanpa menghampiri.Bagus, setidaknya belum ada keributan tapi dia yakin sebentar lagi akan terjadi karena laki-laki tak tahu
“Apa yang kau lakukan, Adelia?” Jonathan segera menghampiri Adelia dan merebut gelas yang ada di tangannya. “Memberikan pelajaran pada mantan istrimu itu agar tidak menggoda dirimu!” Dia merasa sudah berhasil mempermalukan Valerie. Lihatlah, begitu banyak yang memperhatikan mereka dan orang-orang mulai berbisik membicarakan mereka. Valerie pasti akan mendapat malu dan setelah ini dia akan lihat, siapa lagi yang akan berani menggunakan jasanya untuk bermain piano? Dia pastikan kariernya hancur dan dia tidak akan mendapatkan satu pekerjaan pun lagi. “Cih, drama murahan yang menyebalkan. Ayo pergi, Nick!” Dia malas berdebat dengan mereka karena tak ada gunanya sama sekali apalagi drama murahan seperti itu, tidak membuatnya berminat untuk melanjutkannya. Nick memang hanya diam saja. Tapi dia akan membuat perhitungan pada wanita itu nanti. Mereka berdua tidak akan dia biarkan lolos begitu saja .Jika tidak diberi pelajaran maka mereka akan bertindak semena-mena dan merendahkan Valeri
Jonathan membawa Adelia pergi sebelum dia membuat kekacauan. Dia tidak mau Adelia mempermalukan mereka lebih jauh. Jujur saja dia sangat malu dengan apa yang Adelia lakukan.Dia juga merasa tidak enak hati pada Valerie. Dia tidak bermaksud membuat Valerie berada di dalam masalah tapi gara-gara Adelia yang menyiramnya secara tiba-tiba, justru membuat Valerie marah.Ucapan terakhir Valerie membuatnya sedih. Entah Valerie serius atau tidak, tapi dia justru dianggap sebagai sampah oleh Valerie. Rasanya begitu menyakitkan. Jangan katakan setelah kejadian ini, Valerie justru membenci dirinya.“Lepaskan tanganku, Jonathan!” Adelia berusaha menepis. Dia kesal dan dia benar-benar tidak suka dengan apa yang Jonathan lakukan.“Jangan membuat masalah dan membuat malu lagi, Adelia!” Benar yang Valerie katakan, Adelia sangat cocok dengan ibunya.“Kau yang membuat aku malu, Jonathan. Dia sudah menjadi mantan istrimu tapi beraninya kau menyapa dirinya di saat ada aku? Apa kau tidak memikirkan pera
Ekspresi wajah Lidya tampak berubah ketika Adelia menceritakan apa yang terjadi ketika berada di pesta. Adelia menangis, dia membuat sebuah drama agar ibu Jonathan semakin membenci Valerie. Dia juga menyalahkan Jonathan atas semua yang terjadi. Seperti yang dia katakan, dia akan membuat perhitungan dengan Jonathan dan dia akan membuat Jonathan tidak lagi memiliki pikiran untuk kembali dengan mantan istrinya itu. “Jadi kalian bertemu dengannya?” Dia tidak menduga si miskin itu telah kembali ke Inggris. Jangan katakan Valerie merencanakan sesuatu untuk kembali dengan Jonathan. “Benar, Aunty. Aku juga tidak menyangka jika akan bertemu dengannya di tempat pesta itu. Jangan-jangan selama ini Jonathan pergi menemui dirinya tanpa kita ketahui,” Adelia mulai memfitnah. Apa pun akan dia lakukan supaya Valerie semakin dibenci agar dia tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke dalam keluarga itu. “Kurang ajar. Beraninya wanita itu bermain di belakangku?” Kedua tangan Lidya mengepal dengan
Adelia bergegas pergi ke perusahaan ayahnya seorang diri. Dia tidak mengerti kenapa saham perusahaan ayahnya bisa jatuh dan yang tidak dia mengerti adalah, Kenapa justru dia yang disalahkan. Sepertinya dia tidak membuat sebuah kesalahan. Dia bahkan jarang pergi ke perusahaan ayahnya apalagi terlibat secara langsung dengan pekerjaan di sana. “Kenapa Daddy meminta aku datang?” “Jangan berpura-pura tidak tahu, Adelia. Apa yang kau lakukan semalam sampai membuat Tuan Russel begitu marah padaku.”“Apa?” Sepertinya dia membutuhkan sedikit waktu untuk mencerna apa yang ayahnya katakan.“Katakan padaku, Adelia. Apa sebenarnya yang kau lakukan sampai membuat Nick Russel begitu marah padaku? Selama ini kita selalu menjalin hubungan baik dengannya, tidak sekalipun kita membuat kesalahan tapi untuk kali ini, dia begitu murka sehingga saham perusahaan kita hancur dalam satu malam!”“Aku tidak melakukan apa pun, Dad. Aku memang bertemu dengannya di pesta semalam, tapi aku tidak melakukan apa pu
Adelia pergi dengan kekesalan di hati. Kenapa dia harus berlutut dan meminta maaf pada Valerie? Memangnya siapa wanita itu sampai-sampai membuat Nick Russel begitu marah karena tindakannya?Dia jadi mulai menebak akan hubungan mereka berdua dan dia sangat yakin, Valerie memberikan tubuhnya pada Nick untuk memanfaatkan pria itu. Dia yakin apa yang Nick lakukan, atas permintaan Valerie. Wanita itu mungkin ingin menghancurkan dirinya Karena Jonathan bersama dengannya. dia yakin wanita itu begitu licik. Dia menggunakan kekuasaan orang lain agar tujuannya tercapai. Bukankah itu sangat memalukan?Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi karena dia tidak pernah berniat ingin membuat Nick marah. Yang ingin dia permalukan adalah Valerie tapi kenapa justru pria itu yang tersinggung?Adelia berpikir dengan keras selama dia kembali. Dia akui Valerie begitu cerdik. Setelah dicampakkan oleh Jonathan, dia mencari pria yang jauh lebih kaya daripada Jonathan dan bodohnya mereka begitu mudah tertipu
Emy bergegas, hari ini dia harus pergi dengan Lidya untuk menemui Axel. Lidya memerlukan Emy untuk mengantarkan dirinya untuk bertemu Axel.Sesuai rencana, Axel sengaja mengulur agar Lidya Hart semakin penasaran dan semakin ingin bergabung dengan proyek fiktif itu. Beberapa kali dia menolak panggilan dari Lidya Hart dan sekarang, setelah pria itu setuju untuk bertemu dengannya, dia benar-benar tidak sabar untuk bertemu dengan pria itu.“Nyonya, aku hanya bisa mengantarmu pada pria itu saja. Aku tidak boleh bertemu dengannya karena bisa berbahaya sampai dia melihat aku. Jangan sampai Nona Valerie tahu apa yang aku lakukan dari pria itu,” Emy berpura-pura agar akting yang mereka mainkan berjalan dengan begitu sempurna.“Tidak perlu khawatir. Cukup antar aku padanya maka kau bisa pergi.”“Baiklah. Mungkin ini akan menjadi terakhir kali aku bisa membantumu karena Nona Valerie akan kembali beberapa hari lagi. Jangan sampai dia tahu dan curiga denganku!”“Aku tahu itu, Emy. Aku memang suda
Bulan madu mereka telah berakhir. Saatnya mereka kembali karena banyak kejutan dan pekerjaan yang telah menanti mereka. Valerie sedang membereskan barang-barang ke dalam kopernya karena dia dan suaminya baru saja kembali dari berbelanja sebelum mereka kembali.Dia membelikan hadiah untuk Emy. Dia harus berterima kasih pada Emy karena sudah begitu setia dan melakukan perintahnya dengan baik.Nick sedang berbicara dengan sahabatnya karena ada kabar yang disampaikan oleh sahabat baiknya itu. Tentunya mengenai kerjasama yang mereka lakukan untuk menjebak Lidya Hart.“Dia telah menghubungi aku dan meminta aku untuk menerimanya bergabung dalam proyektif yang kita buat. Bagaimana menurutmu, Nick?”“Lakukanlah yang terbaik dan berpura-puralah sedikit bimbang untuk menerima dirinya. Jika bisa, permainkan dia sebentar agar dia semakin gencar bernegosiasi denganmu karena takut kehilangan kesempatan untuk bergabung!”“Aku tahu maksudmu, Nick. Kau tak perlu khawatir, aku pasti akan memainkan p
“Mommy dari mana?” Pertanyaan Jonathan membuat ibunya menghentikan langkah.“Kenapa kau bertanya seperti itu? Mommy mau pergi ke mana, itu urusan Mommy!” Ibunya justru tidak senang karena tidak seharusnya Jonathan bertanya seperti itu padanya.“Adelia berada di rumah sakit jiwa, Mom. Ayah dan ibunya juga berada di sana tapi kenapa Mommy tidak menjenguk dirinya? Mommy bisa pergi ke tempat lain tapi kenapa Mommy tidak meluangkan waktu untuk menjenguk Adelia?”“Kau tuli atau bodoh. Bukankah sudah Mommy katakan padamu? Mommy tidak akan membuang waktu untuk menjenguk orang gila itu!”“Mom!” Untuk pertama kalinya, Jonathan berteriak pada ibunya. Lidya cukup terkejut karena selama ini Jonathan adalah anak yang patuh dan tak pernah berteriak seperti itu.“Beraninya kau berteriak seperti itu pada Mommy, Jonathan? Apa kau merasa sudah begitu hebat oleh karena itulah kau berteriak seperti itu?”“Itu karena Mommy sudah begitu keterlaluan. Apa yang sebenarnya Mommy pikirkan? Dia adalah istriku dan
Bukannya mengkhawatirkan keadaan menantunya, Lidya justru pergi mencari Emy. Dia sudah tidak sabar untuk mengetahui apa yang akan Valerie lakukan. Apakah Valerie akan menerima tawaran itu, ataukah tidak?!Jika Valerie menerimanya, maka dia akan langsung merebutnya tapi jika Valerie menolak, dia pun tidak akan mengambilnya.Emy telah menunggunya, dia berpura-pura takut ketahuan oleh karena itu Emy menunggunya di sebuah cafe yang cukup jauh dari kantor. Dia semakin pandai berakting sehingga Lidya semakin mempercayai dirinya.“Bagaimana Emy, apa Valerie belum memberikan kabar untukmu? Apakah dia bersedia menerima tawaran kerja sama dari pengusaha itu?” Rasanya sudah tidak sabar untuk merebut semua yang Valerie miliki.“Nona Valerie sudah memberi aku kabar, Nyonya. Dia berkata jika dia akan menerima tawaran itu. Dia akan kembali dalam dua hari lagi untuk menerima tawaran itu. Bagaimana menurut, Nyonya? Jika ingin merebutnya, aku rasa inilah waktu yang tepat untuk melakukannya.”“Apa ucap
Keadaan Adelia semakin menjadi. Dia berteriak pada setiap orang yang dia lihat karena dia mengira mereka adalah Ruben. Dia takut dengan ruangan sempit juga gelap dan dia akan menyerang siapa saja yang ada di dekatnya. Keadaannya itu tentu saja membuat kedua orang tuanya sangat sedih terutama ibunya.Jonathan sudah berada di rumah sakit jiwa. Dia berdiri di depan pintu ruangan dan memandang istrinya yang berbicara seorang diri melalui kaca kecil yang ada di pintu itu. Terkadang dia tertawa dan terkadang dia menangis juga berteriak.Keadaannya benar-benar tak menentu. Dia tidak lagi dinyatakan depresi tapi dia benar-benar sudah mengalami gangguan jiwa. Anehnya dia tidak menyebut nama Valerie, mungkin karena yang dia takutkan hanya Ruben saja.“Apa yang sebenarnya terjadi dengan putriku, Jonathan?” Tanya ayah mertuanya. Mereka sudah tahu tapi mereka ingin tahu lebih rinci apa sebenarnya yang terjadi dengan Adelia. “Aku sudah mengatakan padamu kemarin, Dad. Adelia bekerja sama dengan man
Jonathan telah kembali. Wajahnya tampak kusut, terlihat banyak masalah yang sedang dia pikirkan. Dia tidak langsung mencari ibunya. Jonathan pergi ke kamar karena dia ingin mandi dan menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Air dingin mengguyur kepalanya. Jonathan berdiri di bawahnya dengan banyak pikiran. Kenapa jadi seperti ini? Lagi-lagi dia berpikir seperti itu. Dia pikir dia akan bahagia setelah menikah lagi, dia pikir ibunya pun akan senang setelah dia melakukan apa yang ibunya inginkan tapi apa? Sudah jelas dia bahagia dengan Valerie tapi dia melepaskan kebahagiaannya begitu saja. Dia melepaskan wanita yang dia cintai dan lebih memilih Adelia yang rupanya hanyalah seorang penjahat. "Jonathan, apa kau di dalam?" Lidya yang telah mendengar jika putranya sudah kembali, mencari keberadaan Jonatan. Dia sudah sangat ingin tahu apa yang terjadi dengan Adelia. "Aku sedang mandi!" Teriak Jonathan dari dalam kamar mandi. Padahal dia sangat ingin menikmati waktunya untuk sesaat tapi ib
Lagi-lagi Jonathan pulang di luar jadwal. Hal itu membuat Lidya sangat heran. Bukankah Jonathan berkata perjalanan mereka menyenangkan? Tapi kenapa dia kembali lebih cepat? Jonathan pun tidak langsung pulang ke rumah, dia justru langsung pergi ke rumah sakit. Hal itu semakin membuat Lidya sangat heran apalagi Jonathan tidak mengatakan apa pun lagi padanya. Entah apa yang terjadi, dia sudah menghubungi putranya tapi Jonathan tidak menjawab sama sekali. Itu karena Jonathan membantu para perawat sedang berusaha memegangi Adelia karena dia terus memberontak. Keadaannya semakin parah. Adelia harus diberi obat penenang selama di dalam pesawat. Setelah mendapatkan izin dari dokter yang menangani, Jonathan langsung membawa Adelia pulang. Beruntungnya tidak ada masalah besar walau Adelia sempat berteriak dan tertawa di dalam pesawat tapi kini semakin tidak terkendali. "Aku tidak membunuhmu, ha... ha.... ha...!" Adelia tertawa keras, kedua tangan dan kakinya diikat agar dia tidak memberontak
Valerie mendapatkan telepon dari anak buah yang dia utus untuk mengantarkan kepala Ruben pada Adelia. Dia pun telah mengetahui apa yang terjadi dengan Adelia. Rasanya sangat senang, karena pembalasan yang dia lakukan telah membuahkan hasil. Segala teror yang dia berikan pada Adelia tidaklah sia-sia.Dia bisa menghabisi Adelia secara langsung dengan cara yang mengerikan tapi itu tidaklah seru. Dia lebih suka bermain seperti ini di mana Adelia menjadi gila dan kejahatannya pun jadi terbohong.Ibu Jonathan pasti akan mendapatkan kejutannya nanti karena menantu yang dia banggakan rupanya hanyalah seorang penjahat tapi apakah keadaan Adelia dapat menghentikan Ibu Jonathan?Setelah berbicara dengan anak buahnya, Valerie pun berbicara dengan Emy untuk membahas rencana mereka berdua dan apa saja yang telah Emy sampaikan kepada mantan Ibu mertuanya.“Jadi dia berniat merebut proyek itu dariku?” Lagi-lagi senyuman sinis menghiasi wajahnya.“Benar, Nona. Dia berkata seperti itu. Dia meminta aku
“Bukan aku yang membunuhmu, Ruben. Bukan aku!” Adelia meringkuk ketakutan dan dia pun berteriak seolah-olah Ruben bersama dengan dirinya saat itu. Jonathan telah membawanya ke rumah sakit. Paket yang didapatkan oleh istrinya benar-benar menjawab segala pertanyaan yang selama ini menghantui mereka. Rupanya Adelia berencana membunuh Valerie dengan bantuan penjahat bernama Ruben itu tapi dia tidak tahu siapa yang telah mengirimkan anggota tubuh Ruben karena tidak ada bukti sama sekali. Pihak berwajib sudah mencari tahu siapa orang yang mengirimkan paket tersebut melalui rekaman CCTV akan tetapi, seseorang telah memanipulasi rekaman CCTV yang ada sehingga orang yang mengirimkan paket itu tidak terlihat di dalam rekaman. Mereka hanya bisa mengandalkan keterangan dari beberapa karyawan hotel dan itu pun tidak membantu karena tidak ada yang melihat rupanya secara langsung. Meski Jonatan sangat ingin menebak jika keluarga Valerie lah yang melakukan hal itu, tapi dia tidak berani menuduh se