Pesta telah dimulai. Para tamu mulai berdatangan. Valerie sedang melakukan pekerjaannya, dia duduk dengan anggun di depan piano. Jari lentiknya mulai memainkan musik yang merdu dari piano besar yang ada di sisi ruangan.Nick memperhatikannya dari jauh. Dia tidak mau bergabung dengan tamu yang lainnya walaupun dia juga tamu di undangan pesta itu. Dia malas berbasa-basi dengan mereka. Yang ingin dia lakukan hanyalah memperhatikan Valerie saja.Di antara para tamu undangan itu sudah pasti ada Jonathan dan Adelia. Mereka disapa oleh beberapa tamu yang lain. Adelia pun memperkenalkan dirinya sebagai calon istri Jonathan agar orang-orang tahu. Bagaimanapun keluarga Hart memiliki pengaruh yang begitu besar dan tentunya Jonathan cukup dihormati oleh para pengusaha yang lainnya. Inilah yang membuat dirinya tidak bisa meninggalkan keluarganya.Dia akan kehilangan semua itu jika sampai ibunya mencoret namanya dari kartu keluarga. Dia tidak akan memiliki pengaruh apa pun lagi dan orang-orang ak
Jonathan sangat senang melihat keberadaan Valerie. Dia sungguh tidak menyangka, Valerie berada di tempat itu. Sudah dia duga, Nick Russel tahu akan keberadaan Valerie tapi dia tidak mau memberitahu keberadaannya.Adelia sangat kesal melihat keberadaan Valerie tapi sebuah akal licik muncul dalam hatinya. Dia bisa menjadikan ini sebagai kesempatan untuk mempermalukan Valerie juga menunjukkan kepada Valerie siapa yang lebih pantas bersama Jonathan.Valerie tidak tahu akan keberadaan mereka berdua. Satu lagu lagi, maka dia bisa beristirahat sebelum acara dansa dimulai. Setelah ini dia bisa menghabiskan waktunya dengan Nick meski sebentar.Pria itu sedang menghampirinya. Nick ingin mengajaknya pergi dari pesta itu sejenak. Dia juga ingin memberitahu Valerie jika suaminya yang pecundang ada di sana. Nick bahkan melirik ke belakang, melihat Jonathan yang diam terpaku tanpa menghampiri.Bagus, setidaknya belum ada keributan tapi dia yakin sebentar lagi akan terjadi karena laki-laki tak tahu
“Apa yang kau lakukan, Adelia?” Jonathan segera menghampiri Adelia dan merebut gelas yang ada di tangannya. “Memberikan pelajaran pada mantan istrimu itu agar tidak menggoda dirimu!” Dia merasa sudah berhasil mempermalukan Valerie. Lihatlah, begitu banyak yang memperhatikan mereka dan orang-orang mulai berbisik membicarakan mereka. Valerie pasti akan mendapat malu dan setelah ini dia akan lihat, siapa lagi yang akan berani menggunakan jasanya untuk bermain piano? Dia pastikan kariernya hancur dan dia tidak akan mendapatkan satu pekerjaan pun lagi. “Cih, drama murahan yang menyebalkan. Ayo pergi, Nick!” Dia malas berdebat dengan mereka karena tak ada gunanya sama sekali apalagi drama murahan seperti itu, tidak membuatnya berminat untuk melanjutkannya. Nick memang hanya diam saja. Tapi dia akan membuat perhitungan pada wanita itu nanti. Mereka berdua tidak akan dia biarkan lolos begitu saja .Jika tidak diberi pelajaran maka mereka akan bertindak semena-mena dan merendahkan Valeri
Jonathan membawa Adelia pergi sebelum dia membuat kekacauan. Dia tidak mau Adelia mempermalukan mereka lebih jauh. Jujur saja dia sangat malu dengan apa yang Adelia lakukan.Dia juga merasa tidak enak hati pada Valerie. Dia tidak bermaksud membuat Valerie berada di dalam masalah tapi gara-gara Adelia yang menyiramnya secara tiba-tiba, justru membuat Valerie marah.Ucapan terakhir Valerie membuatnya sedih. Entah Valerie serius atau tidak, tapi dia justru dianggap sebagai sampah oleh Valerie. Rasanya begitu menyakitkan. Jangan katakan setelah kejadian ini, Valerie justru membenci dirinya.“Lepaskan tanganku, Jonathan!” Adelia berusaha menepis. Dia kesal dan dia benar-benar tidak suka dengan apa yang Jonathan lakukan.“Jangan membuat masalah dan membuat malu lagi, Adelia!” Benar yang Valerie katakan, Adelia sangat cocok dengan ibunya.“Kau yang membuat aku malu, Jonathan. Dia sudah menjadi mantan istrimu tapi beraninya kau menyapa dirinya di saat ada aku? Apa kau tidak memikirkan pera
Ekspresi wajah Lidya tampak berubah ketika Adelia menceritakan apa yang terjadi ketika berada di pesta. Adelia menangis, dia membuat sebuah drama agar ibu Jonathan semakin membenci Valerie. Dia juga menyalahkan Jonathan atas semua yang terjadi. Seperti yang dia katakan, dia akan membuat perhitungan dengan Jonathan dan dia akan membuat Jonathan tidak lagi memiliki pikiran untuk kembali dengan mantan istrinya itu. “Jadi kalian bertemu dengannya?” Dia tidak menduga si miskin itu telah kembali ke Inggris. Jangan katakan Valerie merencanakan sesuatu untuk kembali dengan Jonathan. “Benar, Aunty. Aku juga tidak menyangka jika akan bertemu dengannya di tempat pesta itu. Jangan-jangan selama ini Jonathan pergi menemui dirinya tanpa kita ketahui,” Adelia mulai memfitnah. Apa pun akan dia lakukan supaya Valerie semakin dibenci agar dia tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke dalam keluarga itu. “Kurang ajar. Beraninya wanita itu bermain di belakangku?” Kedua tangan Lidya mengepal dengan
Adelia bergegas pergi ke perusahaan ayahnya seorang diri. Dia tidak mengerti kenapa saham perusahaan ayahnya bisa jatuh dan yang tidak dia mengerti adalah, Kenapa justru dia yang disalahkan. Sepertinya dia tidak membuat sebuah kesalahan. Dia bahkan jarang pergi ke perusahaan ayahnya apalagi terlibat secara langsung dengan pekerjaan di sana. “Kenapa Daddy meminta aku datang?” “Jangan berpura-pura tidak tahu, Adelia. Apa yang kau lakukan semalam sampai membuat Tuan Russel begitu marah padaku.”“Apa?” Sepertinya dia membutuhkan sedikit waktu untuk mencerna apa yang ayahnya katakan.“Katakan padaku, Adelia. Apa sebenarnya yang kau lakukan sampai membuat Nick Russel begitu marah padaku? Selama ini kita selalu menjalin hubungan baik dengannya, tidak sekalipun kita membuat kesalahan tapi untuk kali ini, dia begitu murka sehingga saham perusahaan kita hancur dalam satu malam!”“Aku tidak melakukan apa pun, Dad. Aku memang bertemu dengannya di pesta semalam, tapi aku tidak melakukan apa pu
Adelia pergi dengan kekesalan di hati. Kenapa dia harus berlutut dan meminta maaf pada Valerie? Memangnya siapa wanita itu sampai-sampai membuat Nick Russel begitu marah karena tindakannya?Dia jadi mulai menebak akan hubungan mereka berdua dan dia sangat yakin, Valerie memberikan tubuhnya pada Nick untuk memanfaatkan pria itu. Dia yakin apa yang Nick lakukan, atas permintaan Valerie. Wanita itu mungkin ingin menghancurkan dirinya Karena Jonathan bersama dengannya. dia yakin wanita itu begitu licik. Dia menggunakan kekuasaan orang lain agar tujuannya tercapai. Bukankah itu sangat memalukan?Seharusnya hal seperti ini tidak terjadi karena dia tidak pernah berniat ingin membuat Nick marah. Yang ingin dia permalukan adalah Valerie tapi kenapa justru pria itu yang tersinggung?Adelia berpikir dengan keras selama dia kembali. Dia akui Valerie begitu cerdik. Setelah dicampakkan oleh Jonathan, dia mencari pria yang jauh lebih kaya daripada Jonathan dan bodohnya mereka begitu mudah tertipu
Valerie berdiri di hadapan para pemimpin perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengannya. Dia tidak menunjukkan rasa gugup. Dia memiliki kepercayaan diri yang tinggi ketika dia menjelaskan sebuah proyek yang sedang dia tangani saat ini. Terjun ke bidang bisnis ternyata tidaklah mudah. Diperlukan kepercayaan diri serta keahlian yang luar biasa untuk menguasai pekerjaan itu. Segala untung rugi harus diperhatikan dengan baik dan proyek yang dia tawarkan pada mereka semua tentu saja memberikan keuntungan yang begitu besar bagi dirinya juga bagi mereka yang bersedia menjalin kerjasama dengannya. Jika dia berhasil meyakinkan para pengusaha itu maka dia sangat yakin perusahaan yang baru dia bangun setengah tahun belakangan akan menanjak dengan pesat. Nama perusahaannya akan semakin populer dan akan mulai diperhitungkan oleh pengusaha-pengusaha lainnya. Menyenangkan. Dia akui itu. Terjun ke dunia bisnis tidaklah seburuk yang dia bayangkan sebelumnya. Setengah tahun dia belajar deng
Adelia tidak bisa tidur sepanjang malam. Semua itu gara-gara Ruben. Dia jadi memikirkan perkataan Ruben. Apa maksudnya Valerie bukanlah wanita biasa? Dengan anak buahnya yang begitu banyak, tidak mungkin Ruben kesulitan membunuh seorang wanita saja. Apakah Ruben salah menangkap orang tapi bagaimana mungkin?Pikiran-pikirannya itu, membuat Adelia tak bisa tidur sama sekali. Dia tahu Ruben selalu profesional dan tak mungkin salah target. Dia juga yakin Ruben tidak mungkin berbohong karena itu tidaklah penting sama sekali tapi apa yang sebenarnya terjadi?Kini dia berpikir mengenai Valerie. Dia memang tidak terlalu mengenal wanita itu. Yang dia dengar jika Valerie hanyalah wanita miskin dari ibu mertuanya tapi bagaimana jika wanita itu memiliki rahasia?“Kenapa kau tidak tidur, Adelia?” Pertanyaan Jonathan membuyarkan lamunan.“Aku mimpi buruk!”“Hanya mimpi saja, jangan terlalu dilebihkan dan kembalilah tidur!”“Mantan istrimu itu, apa benar dia dari keluarga miskin dan seorang pecundan
Nick segera berlari menghampiri Valerie yang jatuh terduduk di atas tanah. Dia sangat lelah, darah juga sudah keluar banyak dari luka tembak yang dia dapatkan. Dia sangat lega, Nick datang tepat waktu di saat dia sudah berada diujung tanduk.“Valerie, apa kau baik-baik saja?” Pistol disimpan, Nick melepaskan jasnya lalu berjongkok untuk melihat keadaan Valerie..“Tidak, kau bisa melihatnya!”“Kurang ajar. Aku akan mengejar mereka setelah aku membawamu keluar dari sini!” Nick memakaikan jasnya ke bahu Valerie lalu membantunya untuk berdiri.“Mereka pasti mampu menangkapnya, Rick. perintahkan mereka tangkap pemimpinnya dan bawa. Aku ingin tahu siapa yang telah memerintahkan dirinya untuk menyingkirkan aku!”“Jadi targetnya adalah dirimu?” Dia mengira Emy yang menjadi target sejak awal.“Pria itu memang mengincar aku tapi dia menggunakan Emy sebagai umpan. Aku ingin tahu siapa yang yang telah memerintahkan dirinya.”“Apakah hal ini tidak ada hubungannya dengan keluarga mantan suamimu, V
Emy masih berteriak dan berusaha memberontak dari laki-laki yang sedang memegangi bahunya saat ini. Dia kira salah satu penjahat itu telah menangkap dirinya. Dia bahkan tidak berani membuka kedua mata untuk melihat siapa yang ada di hadapannya saat ini tapi dia bisa merasakan, banyak orang yang berlari melewati dirinya.“Emy!” Suara yang tidak asing memanggil dirinya. Emy membuka kedua matanya dan dia sangat senang melihat Nick berdiri di hadapannya.“Tu-Tuan, akhirnya kau datang,” suaranya bergetar.“Apa yang terjadi dan di mana Valerie?”“Nona masih berada di dalam. Dia berusaha melawan para penjahat itu seorang diri. Kau harus segera membantunya, Tuan!” Emy memegangi lengan Nick dan memohon padanya.“Tidak perlu khawatir. Tenangkan dirimu. Seseorang akan membawamu untuk mengobati lukamu!” Dia bisa melihat, Emy terluka di bagian belakang.“Segera selamatkan Nona Valerie, Tuan. Aku takut mereka menggilirnya lalu membunuhnya!”“Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!” Nick melepa
“Lepaskan aku, lepaskan!” Emy berteriak karena dia ditarik paksa oleh anak buah Ruben. Mereka berniat menikmati tubuh Emy di depan mata Valerie dan setelah itu, mereka akan menikmati tubuh Valerie.“Tolong aku, Nona. Aku mohon padamu!” Emy kembali berteriak. Dia ditarik ke sebuah kursi yang tidak jauh darinya.“Ha… ha.. ha! Aku yang lebih dulu!” Teriak salah satu anak buah Ruben. Mereka mulai membuka baju dan terlihat tidak sabar.“Sebaiknya lepaskan dan jangan sentuh dia!” Teriak Valerie. Dia sedang mencari momen yang tepat untuk menyerang balik.Hanya satu kesempatan yang dia miliki jadi dia tidak boleh gagal. Dia sedang mengincar senjata api yang ada di tangan Ruben. Hanya dengan itu saja dia dapat melawan karena dia tidak akan menang melawan mereka semua tanpa adanya senjata api.Keberadaan Emy akan menjadi kelemahan jadi dia harus membebaskan Emy dan memintanya untuk lari.Kedua tangan yang diikat ke bagian belakang pun tidak memungkinkan dirinya dapat melawan dengan mudah tapi d
“Nona, bangun Nona,” Emy mencoba membangunkan Valerie yang sudah bersama dengannya saat ini.Padahal dia berharap Valerie tidak tertangkap dan meminta bantuan untuk membebaskan dirinya tapi dengan mudahnya, penjahat itu membawa Valerie dalam keadaan pingsan. Sekarang mereka berdua berada di dalam masalah besar karena tidak akan ada yang datang ntuk menyelamatkan mereka.Emy kembali memanggil Valerie. Mereka berdua ditinggalkan begitu saja. itu bisa menjadi kesempatan bagi mereka untuk melarikan diri meskipun dia tidak tahu bagaimana caranya.“Tolong Nona, cepatlah sadar!” Emy menggoyang tubuh Valerie menggunakan kedua tangannya yang terikat. “Emy?” Valerie mendengar panggilannya dengan samar.“Aku di sini, Nona. Cepatlah sadar. Kita harus segera pergi karena ini adalah kesempatan kita!”Valerie membuka kedua mata. Kepalanya begitu sakit akibat pukulan yang dia dapatkan dari anak buah Ruben.“Nona, Aku senang kau baik-baik saja!” Emy berusaha memeluknya dan menangis, “Kenapa Nona juga
Nick masih saja dikejar. Dia semakin kesal saja. Dia harus mengakhiri semua itu. Orang-orang itu begitu gigih ingin menghabisinya dan hal itu justru membuat Nick curiga. Jangan-jangan mereka bukanlah orang-orang suruhan ayah Adelia.Dia mengenal ayah Adelia dengan baik. Pria itu tidak mungkin memiliki nyali sebesar itu apalagi sampai membunuhnya di tempat terbuka seperti itu apalagi di siang hari. Seperti Valerie, firasatnya pun buruk dan entah kenapa dia merasa terjadi sesuatu dengan Valerie.Nick memerintahkan supir pribadinya untuk terus menghindari tabrakan. Dia ingin menghubungi Valerie karena dia jadi memikirkan kekasihnya. Dia sangat berharap Valerie telah tiba di rumah Emy.“Mereka masih mengejar, Sir. Apa yang harus aku lakukan?” Supir pribadinya tidak panik. Dia tampak tenang menghadapi situasi seperti itu karena pengalamannya sudah ada.“Terus saja menghindar dan bawa mereka keluar dari keramaian!” Bisa-bisa orang lain akan menjadi korban hanya karena dirinya. Nick mengamb
Ruben membangunkan Emy dari pingsannya menggunakan seember air dingin. Emy berteriak dengan keras. Tubuhnya menggigil akibat dinginnya air.Ruben melangkah menghampiri. Dia membutuhkan wanita itu untuk berbicara pada Valerie. Dia harus meyakinkan Valerie jika tawanan berada di tangannya. Dengan demikian barulah Valerie akan datang padanya.“Di-dingin!” Emy berteriak ketika Ruben kembali menyiramkan seember air padanya.“Cepat bangun dan lakukan peranmu dengan baik. Jika kau ingin hidup dan selamat, maka jangan membantah!”“Dingin… Dingin!” Emy memeluk tubuhnya.“Aku beri kau waktu dua menit!” Wanita itu harus sadar sepenuhnya agar dia dapat berbicara dengan jelas.Valerie pergi ke rumah Emy dengan harapan dia dapat bertemu dengan Emy di sana. Tak hentinya dia mencoba menghubungi Emy. Mungkin saja Emy akan menjawab saat di perjalanan tapi hasilnya nihil karena ponsel Emy masih saja tidak aktif.Firasat buruk semakin kuat dia rasakan. Dia memang tidak tahu bagaimana kehidupan sekretaris
Valerie sudah pergi ke kantor karena ada rapat penting yang harus dia hadiri. Nick mengantarnya, kebetulan rapat itu pun harus dia hadiri. Tanpa dia sadari, beberapa anak buah Ruben masih mengintai di tempat itu. Mereka mengambil beberapa foto Valerie ketika melihatnya. Foto itu akan menjadi bukti bahwa wanita yang mereka cari memang ada di sana dan setelah mendapatkan foto itu, para anak buah Ruben pun segera pergi. Mereka harus waspada karena mereka tidak mau ada yang mengetahui keberadaan mereka.Bisa saja ada yang curiga dengan gerak-gerik mereka lalu melaporkan hal itu pada polisi.Begitu tiba, yang Valerie cari adalah Emy. Dia membutuhkan Emy serta beberapa berkas yang akan dia gunakan nanti ketika memulai rapat. Valerie meminta Nick untuk menunggu di ruangannya, sedangkan dia mencari Emy ke dalam ruangan lain.Dia sudah mencoba menghubungi Emy, tapi sekretarisnya tak menjawab sama sekali. Dia masih berusaha untuk tidak berpikiran buruk akan keadaan Emy karena bisa saja Emy s
Ruben semakin kesal, waktunya terbuang banyak. Dia menunggu sampai hari mulai gelap tapi Valerie tidak juga terlihat. Sepertinya mereka harus mengubah rencana karena dia tidak bisa membuang waktu terlalu banyak lagi.Waktu yang dia miliki hanya 2 hari saja. Jangan sampai Adelia mencari orang lain untuk melakukan misi itu. Dia tidak boleh kehilangan uangnya dan jangan sampai, Adelia menganggap dirinya tidak becus hanya menangkap satu orang perempuan saja.“Bagaimana ini, Tuan. Kita tidak bisa berdiam diri seperti ini. Kita harus mencari cara lain untuk mendapatkan wanita itu?” Seorang anak buah menghampiri. Mereka menghabiskan waktu satu hari yang sia-sia dan besok, belum tentu mereka dapat menemukan keberadaan wanita yang mereka cari.“Kau sangat benar. Kita memang harus mengubah rencana!” Ruben tampak berpikir. Jika mereka tidak dapat menemukan Valerie Smith, bukankah lebih baik mereka menggunakan sebuah umpan?Mungkin wanita itu akan datang jika mereka menggunakan sebuah umpan. Car