Beranda / Pernikahan / Pembalasan Putri Mafia / Bab 5 Sangat Menyesal

Share

Bab 5 Sangat Menyesal

Tidak ada waktu untuk bersedih. Valerie telah bertekad untuk membalas dendam. Setelah kembali, dia mulai membantu mengelola perusahaan keluarganya.

Valerie memiliki seorang kakak laki-laki, dialah yang mengelola perusahaan keluarga selama ini.

Valerie keluar dari mobil mewahnya, sebuah gedung pencakar langit berada di depan mata. Smith Corporation, Itu adalah perusahaan milik keluarganya dan perusahaan mereka telah tersebar di banyak tempat. Mereka juga memiliki banyak bisnis juga beberapa rumah sakit.

Dulu dia tidak terlalu serius belajar bisnis karena dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pianis terkenal namun impian itu justru terkubur setelah dia menikah dengan Jonathan.

Setelah dipikir ternyata begitu banyak yang telah dia korbankan hanya untuk seorang pria seperti Jonathan.

Kedatangannya menarik perhatian. Para karyawan yang sudah lama tidak melihat dirinya terkejut dengan kedatangannya. Valerie belum memberitahu sang kakak jika dia akan datang ke perusahaan hari ini. Dia akan memberikan sedikit kejutan untuk kakaknya tapi sayangnya ketika dia tiba, kakaknya tidak ada karena dia sedang pergi untuk menyambut tamu.

Valerie memutuskan untuk menunggu, dia rasa kakaknya tidak lama namun setelah menunggu cukup lama membuat Valerie bosan. Dia berniat menghubungi kakaknya, tapi hal itu tidak jadi dia lakukan karena Jonathan sedang menghubunginya saat ini.

Entah sudah berapa banyak pesan yang dikirimkan oleh Jonathan. Dia meminta Valerie untuk kembali karena dia tidak bisa berpisah dengan Valerie. Jonathan memohon kepada Valerie agar Valerie mengerti bahwa dia terpaksa menikahi Adelia untuk kebahagiaan mereka namun ucapannya itu justru semakin menyakiti hati Valerie.

Jonathan tak putus asa sama sekali, dia masih berusaha tapi ibunya yang menunggu sudah terlihat marah.

“Apa dia masih belum menjawab panggilan darimu?” Lidya semakin tidak tahan, seharusnya mereka langsung memberikan surat cerai ketika Valerie pergi.

“Bagaimana dia mau menjawab panggilan dariku sedangkan aku sudah begitu mengecewakan dirinya!”

“Bodoh. Berikan ponselmu padaku!” ponsel Jonathan direbut, Lidya menuliskan sebuah pesan lalu mengirimkan itu pada Valerie.

“Kurang ajar, jangan mempersulit Jonathan. Katakan dimana dirimu berada, aku akan mengirimkan surat perceraian kalian berdua dan kau harus segera menandatanganinya!” itu adalah pesan yang dikirimkan oleh ibu Jonathan.

Valerie membaca pesan itu, rupanya mereka sudah tidak sabar untuk menyingkirkan dirinya dari hidup Jonathan. Tidak masalah, dia memang ingin segera mengakhiri hubungan mereka berdua.

“Aku telah kembali ke Amerika, kirimkan surat perceraian itu. Aku pun sudah sangat ingin bercerai dengan putramu yang pecundang itu!” membaca pesan yang dikirimkan oleh Valerie justru membuat Ibu Jonathan begitu marah.

“Dia benar-benar kurang ajar!” sungguh dia tak habis pikir, kenapa putranya bisa menikahi si miskin dari Amerika itu? Sekarang, hanya untuk sebuah surat perceraian saja dia harus mengirimkannya ke Amerika.

“Mom, apa yang Valerie katakan?” Jonathan begitu penasaran.

"Dia sudah tidak sabar untuk bercerai denganmu jadi jangan membantah dan jangan mencari dirinya lagi!" ponsel dikembalikan, Jonathan membaca pesan yang dikirimkan oleh Valerie dan terlihat sedih. Jadi tidak ada maaf baginya?

"Kirimkan surat cerainya ke tempat ini!" Valerie mengirimkan alamat pengacara pribadi keluarganya pada Jonathan.

Akan dia buat menyesal, akan dia buat mereka semua menyesal karena telah meremehkan dirinya. Dia memang hanya seorang pianis saja, namun akan dia buktikan jika pianis yang mereka hina ini dapat membuat mereka semua bertekuk lutut.

******

Valerie memutuskan kembali karena kakaknya tidak ada. Nanti dia akan mencari kakaknya lagi. Dia hendak pergi tapi secara kebetulan kakaknya telah kembali.

"Valerie," Albert Smith, terkejut mendapati adiknya yang lari dari rumah itu telah kembali.

"Kakak!" Valerie berlari menghampiri kakaknya, lalu memeluknya. Dia tidak memperhatikan, pemuda lain yang masuk kemudian.

"Ada apa ini, kenapa tidak ada yang memberitahu aku jika kau kembali. Bukankah kau?"

"Aku tidak mau membahasnya, kakak," Valerie melepaskan pelukannya dan berbalik, "Aku tahu aku salah, aku telah mengecewakan kalian. Dulu aku terlalu dibutakan oleh cintaku dan aku sangat menyesal karenanya."

"Tidak perlu sedih, satu kegagalan tidak akan menghancurkan dirimu!" Albert mengusap kepala adiknya, dia tidak akan menghakimi adiknya, "Yang penting kau sudah sadar dan kembali sekarang!"

"Terima kasih, kakak," Valerie berbalik dan tersenyum tapi kini tatapan matanya tertuju pada pemuda yang berdiri di belakang kakaknya. Kenapa dia merasa tidak asing?

"Kenapa memandangi aku seperi itu, apa kau melihat hantu?" Pemuda itu, adalah Nick Russel.

Dia adalah sahabat baik Albert sejak dulu, dia dan Albert begitu dekat bahkan mereka sudah seperti saudara.

Nick selalu datang ke rumah keluarga Smith, Valerie juga mengenalnya. Pemuda itu selalu mengganggu Valerie kecil namun dia harus pindah ke Inggris karena suatu kejadian.

Valerie hampir melupakannya, saat Nick pergi usianya baru lima tahun. Karena Nick selalu mengganggunya membuat Valerie tidak menyukai pemuda itu. Namun, bagi Nick Russel, Valerie adalah cinta pertamanya.

Dia datang mengunjungi Albert dengan sebuah alasan, dia ingin melihat keadaan Valerie. Pertemuan mereka di pesta sungguh mengejutkan tapi yang lebih membuat Nick terkejut adalah pernikahan Valerie yang tak direstui. Albert tidak pernah mengatakan hal itu padanya selama ini karena memang tidak ada yang tahu akan perasaannya pada Valerie.

Nick pun tahu pernikahan Valerie yang akan kandas sebentar lagi. Bukankah ini adalah kesempatan baginya?

"Siapa kau?" Valerie bersedekap dada, dia tidak begitu ingat tapi entah kenapa timbul perasaan waspada ketika melihat pria itu.

"Dia Nick, apa kau lupa?" ucap kakaknya.

"Nick?" Valerie mengerutkan dahi, mencoba mengingatnya.

Nick? Nama itu kembali terucap dan yang muncul dalam ingatan adalah, pria tengil menyebalkan yang suka mengganggunya dulu.

"Nick Russel!" Valerie hampir memekik menyebut nama itu.

Nick mendekati Valerie, lalu mengambil rambutnya dan menciumnya, "Salam kenal, Nona," bisiknya dan setelah itu, Nick melewatinya.

Valerie berpaling, dia masih saja tidak suka dengan pria itu karena dia merasa selalu terintimidasi ketika berada di dekatnya.

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Serli Serli
makin asyik
goodnovel comment avatar
Jess'icha Vernesialing
cinta masa kecil ternyata
goodnovel comment avatar
Ahim Rahim Puetra'x Citutty
menyala janda ku...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status