Tidak ada waktu untuk bersedih. Valerie telah bertekad untuk membalas dendam. Setelah kembali, dia mulai membantu mengelola perusahaan keluarganya.
Valerie memiliki seorang kakak laki-laki, dialah yang mengelola perusahaan keluarga selama ini. Valerie keluar dari mobil mewahnya, sebuah gedung pencakar langit berada di depan mata. Smith Corporation, Itu adalah perusahaan milik keluarganya dan perusahaan mereka telah tersebar di banyak tempat. Mereka juga memiliki banyak bisnis juga beberapa rumah sakit. Dulu dia tidak terlalu serius belajar bisnis karena dia memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pianis terkenal namun impian itu justru terkubur setelah dia menikah dengan Jonathan. Setelah dipikir ternyata begitu banyak yang telah dia korbankan hanya untuk seorang pria seperti Jonathan. Kedatangannya menarik perhatian. Para karyawan yang sudah lama tidak melihat dirinya terkejut dengan kedatangannya. Valerie belum memberitahu sang kakak jika dia akan datang ke perusahaan hari ini. Dia akan memberikan sedikit kejutan untuk kakaknya tapi sayangnya ketika dia tiba, kakaknya tidak ada karena dia sedang pergi untuk menyambut tamu. Valerie memutuskan untuk menunggu, dia rasa kakaknya tidak lama namun setelah menunggu cukup lama membuat Valerie bosan. Dia berniat menghubungi kakaknya, tapi hal itu tidak jadi dia lakukan karena Jonathan sedang menghubunginya saat ini. Entah sudah berapa banyak pesan yang dikirimkan oleh Jonathan. Dia meminta Valerie untuk kembali karena dia tidak bisa berpisah dengan Valerie. Jonathan memohon kepada Valerie agar Valerie mengerti bahwa dia terpaksa menikahi Adelia untuk kebahagiaan mereka namun ucapannya itu justru semakin menyakiti hati Valerie. Jonathan tak putus asa sama sekali, dia masih berusaha tapi ibunya yang menunggu sudah terlihat marah. “Apa dia masih belum menjawab panggilan darimu?” Lidya semakin tidak tahan, seharusnya mereka langsung memberikan surat cerai ketika Valerie pergi. “Bagaimana dia mau menjawab panggilan dariku sedangkan aku sudah begitu mengecewakan dirinya!” “Bodoh. Berikan ponselmu padaku!” ponsel Jonathan direbut, Lidya menuliskan sebuah pesan lalu mengirimkan itu pada Valerie. “Kurang ajar, jangan mempersulit Jonathan. Katakan dimana dirimu berada, aku akan mengirimkan surat perceraian kalian berdua dan kau harus segera menandatanganinya!” itu adalah pesan yang dikirimkan oleh ibu Jonathan. Valerie membaca pesan itu, rupanya mereka sudah tidak sabar untuk menyingkirkan dirinya dari hidup Jonathan. Tidak masalah, dia memang ingin segera mengakhiri hubungan mereka berdua. “Aku telah kembali ke Amerika, kirimkan surat perceraian itu. Aku pun sudah sangat ingin bercerai dengan putramu yang pecundang itu!” membaca pesan yang dikirimkan oleh Valerie justru membuat Ibu Jonathan begitu marah. “Dia benar-benar kurang ajar!” sungguh dia tak habis pikir, kenapa putranya bisa menikahi si miskin dari Amerika itu? Sekarang, hanya untuk sebuah surat perceraian saja dia harus mengirimkannya ke Amerika. “Mom, apa yang Valerie katakan?” Jonathan begitu penasaran. "Dia sudah tidak sabar untuk bercerai denganmu jadi jangan membantah dan jangan mencari dirinya lagi!" ponsel dikembalikan, Jonathan membaca pesan yang dikirimkan oleh Valerie dan terlihat sedih. Jadi tidak ada maaf baginya? "Kirimkan surat cerainya ke tempat ini!" Valerie mengirimkan alamat pengacara pribadi keluarganya pada Jonathan. Akan dia buat menyesal, akan dia buat mereka semua menyesal karena telah meremehkan dirinya. Dia memang hanya seorang pianis saja, namun akan dia buktikan jika pianis yang mereka hina ini dapat membuat mereka semua bertekuk lutut. ****** Valerie memutuskan kembali karena kakaknya tidak ada. Nanti dia akan mencari kakaknya lagi. Dia hendak pergi tapi secara kebetulan kakaknya telah kembali. "Valerie," Albert Smith, terkejut mendapati adiknya yang lari dari rumah itu telah kembali. "Kakak!" Valerie berlari menghampiri kakaknya, lalu memeluknya. Dia tidak memperhatikan, pemuda lain yang masuk kemudian. "Ada apa ini, kenapa tidak ada yang memberitahu aku jika kau kembali. Bukankah kau?" "Aku tidak mau membahasnya, kakak," Valerie melepaskan pelukannya dan berbalik, "Aku tahu aku salah, aku telah mengecewakan kalian. Dulu aku terlalu dibutakan oleh cintaku dan aku sangat menyesal karenanya." "Tidak perlu sedih, satu kegagalan tidak akan menghancurkan dirimu!" Albert mengusap kepala adiknya, dia tidak akan menghakimi adiknya, "Yang penting kau sudah sadar dan kembali sekarang!" "Terima kasih, kakak," Valerie berbalik dan tersenyum tapi kini tatapan matanya tertuju pada pemuda yang berdiri di belakang kakaknya. Kenapa dia merasa tidak asing? "Kenapa memandangi aku seperi itu, apa kau melihat hantu?" Pemuda itu, adalah Nick Russel. Dia adalah sahabat baik Albert sejak dulu, dia dan Albert begitu dekat bahkan mereka sudah seperti saudara. Nick selalu datang ke rumah keluarga Smith, Valerie juga mengenalnya. Pemuda itu selalu mengganggu Valerie kecil namun dia harus pindah ke Inggris karena suatu kejadian. Valerie hampir melupakannya, saat Nick pergi usianya baru lima tahun. Karena Nick selalu mengganggunya membuat Valerie tidak menyukai pemuda itu. Namun, bagi Nick Russel, Valerie adalah cinta pertamanya. Dia datang mengunjungi Albert dengan sebuah alasan, dia ingin melihat keadaan Valerie. Pertemuan mereka di pesta sungguh mengejutkan tapi yang lebih membuat Nick terkejut adalah pernikahan Valerie yang tak direstui. Albert tidak pernah mengatakan hal itu padanya selama ini karena memang tidak ada yang tahu akan perasaannya pada Valerie. Nick pun tahu pernikahan Valerie yang akan kandas sebentar lagi. Bukankah ini adalah kesempatan baginya? "Siapa kau?" Valerie bersedekap dada, dia tidak begitu ingat tapi entah kenapa timbul perasaan waspada ketika melihat pria itu. "Dia Nick, apa kau lupa?" ucap kakaknya. "Nick?" Valerie mengerutkan dahi, mencoba mengingatnya. Nick? Nama itu kembali terucap dan yang muncul dalam ingatan adalah, pria tengil menyebalkan yang suka mengganggunya dulu. "Nick Russel!" Valerie hampir memekik menyebut nama itu. Nick mendekati Valerie, lalu mengambil rambutnya dan menciumnya, "Salam kenal, Nona," bisiknya dan setelah itu, Nick melewatinya. Valerie berpaling, dia masih saja tidak suka dengan pria itu karena dia merasa selalu terintimidasi ketika berada di dekatnya.Tatapan matanya, Valerie tidak menyukainya. Nick memperhatikannya sedari tadi, Valerie jadi serba salah. Seharusnya kakaknya tidak membawa pria itu pulang. Nick Russel, hanya dia satu-satunya pria yang dapat membuatnya seperti itu. Pria itu sudah pergi lama, tapi kenapa dia kembali lagi?Selama ini dia tidak pernah mendengar kabar Nick dari kakaknya setelah pria itu pergi. Dia juga tidak pernah tahu di mana Nickn tinggal. Baginya, itu tidak penting. Dia tidak menyukai pria itu oleh karena itulah, dia tidak pernah bertanya.“Valerie,” ibunya memanggil. Namun, Valeri tidak mendengarnya.“Valerie,” untuk kedua kalinya, barulah dia menyadari panggilan dari ibunya.“Ya, ada apa Mom?”“Apa yang kau pikirkan? Jika kau tidak sehat, pergilah beristirahat,” mungkin saja Putrinya seperti itu karena memikirkan pernikahannya yang akan segera berakhir.“Tidak, aku baik-baik saja,” dia tidak boleh menunjukkan jika dia sedang sedih meskipun, memang ada rasa sedih di dalam hatinya.“Di mana kau tingg
Jonathan terlihat tak bersemangat sama sekali. Semenjak kepergian Valerie, dia mulai banyak termenung. Adelia sering datang untuk menemui dirinya. Akan tetapi, dia tidak menyukai wanita itu.Lidya berusaha keras mendekatkan mereka berdua. Dia membicarakan Valerie sebagai wanita tidak berguna yang tak bisa memberikan keturunan bagi mereka. Mendengar apa yang ibunya ucapkan, membuat Jonathan merasa bersalah pada Valerie tapi tidak ada yang bisa dia lakukan.Hari itu akhir pekan. Biasanya dia akan menghabiskan waktu dengan Valerie tapi kini dia kesepian. Ibunya sama sekali tak mengerti akan perasaannya. Padahal dia sudah sering mengatakan jika dia begitu mencintai Valerie.“Surat perceraian itu sudah kau kirimkan atau belum?” Ibunya sedang berbicara dengan pengacara keluarga mereka.Jonathan tak berminat sama sekali mendengarnya. Seharusnya tidak seperti ini. Seharusnya dia bisa memperjuangkan pernikahan mereka. Namun, dia terlalu bodoh dan takut.“Jonathan,” ibunya menghampiri.“Ada apa
Valerie terlihat gelisah. Antara mau pergi atau tidak, dia sedang mempertimbangkannya. Dia ingin pergi mencari Nick, untuk melakukan negosiasi lagi dengannya.Hanya pria itulah yang dapat membawanya kembali ke Inggris. Akan tetapi, permintaan yang diinginkan oleh Nick, harus membuatnya berpikir seribu kali lagi untuk menyetujuinya.Dia rasa Nick hanya bercanda saja. Dia yakin pria itu sedang menggodanya. Sejak dulu Nick selalu seperti itu. Sikap menyebalkannya tak berubah sama sekali.Valerie mondar-mandir di dalam kamar. Dia seperti itu dari setengah jam yang lalu. Antara pergi dan tidak, masih saja belum dapat diputuskan. Nick mungkin bersama dengan kakaknya saat ini. Jika begitu, dia akan berpura-pura mencari kakaknya.Tidak mau lagi membuang waktu begitu lama, Valerie mengambil tasnya. Lebih baik dia pergi, daripada menghabiskan waktu di kamar. Dia tidak boleh mundur dan gentar, menghadapi pria menyebalkan itu.“Mom, aku mau pergi!” Valerie berteriak pada ibunya, setelah keluar da
Mau tidak mau, dia harus pergi menemui Nick. Valerie baru kembali dari rumah kakaknya. Dia menghabiskan waktu cukup lama dengan si kembar yang sangat menggemaskan. Tidak ada yang tahu jika dia akan pergi menemui Nick Russel. Dia tidak memberitahu kakaknya akan hal itu. Begitu kembali, Valerie segera bersiap-siap. Nick menunggunya pukul 07.00 malam. Dia tidak boleh terlambat karena jika sampai dia terlambat, maka pria itu tidak akan mau menemuinya. Menyebalkan. Entah kenapa pria itu benar-benar menyebalkan. Jika bukan karena dia memiliki kepentingan, maka dia tidak sudi pergi menemui Nick. Tidak salah jika dia tidak menyukai Nick. Sikap menyebalkannya tidak pernah berubah bahkan sikap menyebalkannya itu, semakin menjadi dibandingkan dulu. “Kau mau pergi ke mana, Valerie?” Ibunya bertanya ketika melihat putrinya sedang bersiap-siap. “Sepertinya aku tidak bisa makan malam dengan kalian, Mom.” “Kenapa? Mommy sudah menyiapkan makanan kesukaanmu tapi kenapa kau tidak bisa makan b
Valerie belum bisa mengambil keputusan untuk menjadi kekasih Nick. Itu bukanlah hal mudah karena tidak ada perasaan sama sekali antara dirinya dengan Nick. Dia masih berdiri di tempat, tak dapat mengambil keputusan. Sudah lima menit berlalu, dia masih berada dalam kebimbangan. Antara menjadi kekasih Nick, atau melupakan dendamnya, dia harus memilih antara satu.Nick mulai gusar. Apakah sulit hanya mengambil keputusan untuk menjadi kekasihnya? Sudah lima menit berlalu, Valerie seperti penghias kamar saja.“Kenapa kau belum juga mengambil keputusan, Valerie? Apakah menjadi kekasihku adalah sesuatu yang hal yang sulit kau lakukan?” Entah kenapa, sejak dulu Valerie tak pernah menyukai dirinya.Dia sudah tahu siapa suami Valerie. Jonathan Hart bukanlah pria yang tepat untuk Valerie. Wanita seperti Valerie memerlukan pria yang bisa menjadi pemimpin, bukan pria lembek seperti Jonathan. Valerie menghela nafas. Minuman yang tak dia sentuh diletakkan ke atas meja. Dia bingung, keputusan apa y
Surat perceraian yang telah ditandatangani oleh Valerie telah terkirim dan diterima secara langsung oleh Jonathan pagi itu. Dia belum tahu itu surat apa. Jonatan justru memberikan surat itu kepada ibunya.Lidya sangat senang. Akhirnya yang dia tunggu datang. Dia kira Valerie akan mempersulit mereka tapi rupanya tidak. Setidaknya si miskin itu tahu diri dan tidak membuat masalah.Tidak ada tuntutan yang diberikan oleh Valerie. Padahal dia sudah curiga jika Valerie akan meminta uang untuk perceraian itu. Dia sudah menyiapkan beberapa ribu dolar yang akan dia berikan pada Valerie sebagai kompensasi. Tentunya dengan syarat dia tidak boleh mengganggu Jonathan lagi.Wanita miskin seperti dirinya, sudah pasti menginginkan uang. Itu yang dipikirkan oleh Lidya Hart. Akan tetapi, Valerie tidak meminta apa pun untuk perceraian itu meskipun dia memiliki hak. Sangat bagus, kali ini dia memuji si miskin tidak berguna itu.“Jonathan!” Dia memanggil putranya karena Jonathan harus menandatangani s
“Tidak. Kau tidak boleh kembali ke Inggris!” Jacob menolak ketika putrinya mengutarakan keinginannya untuk kembali ke Inggris. Dia sudah berbaik hati tidak menghancurkan keluarga Hart yang telah menghina putrinya jadi dia tidak akan mengizinkan Valerie kembali ke sana. “Aku harus kembali, Dad,” demi balas dendam, dia harus mendapatkan izin. “Untuk apa kau kembali ke sana, Valerie? Apa kau tidak bisa melupakan mantan suamimu itu sehingga kau ingin kembali untuk menemui dirinya?” tanya ibunya pula. Alice pun tidak akan mengijinkan putrinya kembali ke Inggris. “Bukan begitu, Mom. Aku ingin kembali bukan untuk memperbaiki hubunganku dengan Jonathan.” “Jika bukan lalu apa? Jangan membuat Daddy kecewa, Valerie. Cukup satu kesalahan yang kau lakukan, tidak ada lagi. Jangan jadi bodoh karena cinta. Apa tidak ada laki-laki lain sehingga kau masih saja mengejar pria tidak berguna itu?” “Ya ampun, Dad. Apakah aku sebodoh itu?” Dia tahu dia telah membuat kesalahan besar dengan menipu
Izin sudah didapatkan, sebentar lagi Valerie akan kembali ke Inggris. Valerie pun berpamitan pada keluarganya. Kali ini kakek dan neneknya datang. Semenjak Valerie kembali, mereka belum bertemu. John Smith dan Samantha Jackson, mereka adalah kakek dan nenek Valerie.Mereka sudah mendengar apa yang terjadi dengan pernikahan Valerie. Memang sangat disayangkan, akan tetapi semua juga salah Valerie yang menyembunyikan kebenarannya.“Kakek, Nenek,” Valerie menghampiri neneknya dan memeluknya.“Kau cucu yang nakal. Setelah menipu kami dengan pernikahanmu, kau tidak juga mencari kami setelah kau kembali dan sekarang, kau ingin pergi lagi. Jika bukan dari ayahmu maka kami tidak akan pernah tahu apa yang terjadi denganmu. Apa kau melupakan kakek dan nenekmu ini?”“Maaf, Nenek. Aku tidak bermaksud membuat kalian marah. Aku hanya sedikit sibuk dan tidak memiliki kesempatan untuk mengunjungi kalian.”“Jangan memberikan alasan yang tidak masuk akal. Sekarang katakan, kenapa kau mau kembali ke Ingg