Bab 4 Buta Karena Cinta

Valerie duduk diam di taman, dia pergi begitu saja tanpa memikirkan kemana dia harus pergi. Bukannya dia tidak memiliki uang untuk kembali ke rumah orang tuanya, dia bisa kembali tapi dia malu untuk melakukannya.

Selama ini dia telah menipu mereka. Dia berkata kepada ibunya jika dia bahagia dengan rumah tangganya. Jonathan adalah pria yang dia pilih sendiri oleh karena itu dia menutupi segala perlakuan buruk keluarga Jonathan agar keluarganya tidak kecewa.

Sesungguhnya pernikahannya tidak direstui oleh ayahnya tapi dia mengambil jalan nekad dengan memilih pergi. Dia yakin dia akan bahagia tapi sekarang, bukankah semua ucapan ayahnya tentang Jonathan telah terbukti?

Sesungguhnya, dia adalah Putri seorang mafia yang berkuasa di Amerika. Mereka adalah keluarga konglomerat nomor satu di sana dan mereka disegani karena kedudukan yang mereka miliki. Tidak ada yang berani dengan mereka, karena mereka dikenal sebagai mafia kejam yang tak kenapa ampun.

Ketika dia mengenal Jonathan, Pria itu tidak memiliki apapun. Dia hanyalah seorang perantau yang mencoba keberuntungan di Amerika. Kebaikan hati Jonathan telah membuatnya jatuh hati.

Dia menutupi identitasnya pada Jonathan agar Jonathan mau menerima dirinya. Dia tahu Jonathan tidak akan mau menikah dengannya jika Jonathan tahu bahwa dia adalah putri seorang mafia. Keluarga Jonathan pun tidak mungkin merestui, mereka pasti akan menganggap jika keluarganya adalah keluarga penjahat.

Agar dapat menikah dengan Jonathan, Valerie menipu seluruh keluarganya. Dia yakin dia akan mendapatkan kebahagiaan dari pernikahannya tapi apa? Dia justru mendapatkan pengkhianatan.

Seharusnya dia tidak menipu Ayah dan Ibunya dan seharusnya dia memberitahu Jonathan akan identitasnya. Ini adalah kesalahan terbesar yang dia lakukan dan sekarang dia memetik hasilnya.

Seorang Valerie Smith, yang selalu hidup bergelimang harta dan tak pernah mengalami kesulitan di sepanjang hidupnya sekarang seperti orang tersesat karena tidak memiliki tujuan arah.

Valerie menunduk. Dia rela meninggalkan semuanya demi hidup bersama dengan Jonathan tapi balasan yang diberikan oleh pria itu, begitu menyakitkan.

Jonathan tidak mau berkorban, padahal dia telah rela meninggalkan semuanya. Jonathan terlalu takut keluar dari zona nyamannya. Sungguh dia menyesali perbuatan yang telah dia lakukan.

Angin semakin dingin malam itu, dia belum mengambil keputusan hendak pergi ke mana. Dia bisa pergi ke hotel dan menginap di sana tapi setelah itu, apa yang harus dia lakukan?

Di tengah kebimbangan yang dia rasakan, segerombolan orang menghampiri dirinya. Mereka berdiri di hadapan Valerie, mereka juga menunduk hormat kepada Valerie.

“Nona, tuan meminta kami untuk membawamu pulang sekarang juga!”

“Apa?” Valerie tampak sedikit linglung. Bagaimana ayahnya bisa tahu dia mengalami masalah? Sepertinya dia lupa dengan kekuasaan yang keluarganya miliki tentunya ayahnya tak mungkin membiarkan dirinya begitu saja.

“Pulanglah bersama dengan kami, tuan besar telah menunggu Nona.”

Valerie menimbang beberapa saat. Kemudian memutuskan untuk meminta maaf pada orangtuanya karena telah dibutakan oleh cinta dan sekarang dia tidak akan bertindak bodoh lagi.

Dirinya kemudian beranjak dan mengangguk kepada para pengawal, sehingga mereka langsung mengangkut koper Valerie ke dalam mobil.

Mobil langsung menuju ke bandara. Pesawat pribadi keluarganya juga telah siap untuk membawanya kembali ke Amerika.

********

Perjalanan yang memakan waktu cukup lama terasa singkat sebab dia sudah tak sabar meminta maaf pada ayahnya, Jacob Smith. Mungkin dia akan mendapatkan satu pukulan dari ayahnya dan amarah ibunya tapi begitu pesawat yang dia tumpangi telah mendarat di bandara pribadi milik keluarganya, rupanya ibu dan ayahnya sudah menunggu kepulangannya.

“Mom,” langkah Valerie terhenti ketika dia hendak turun dari pesawat.

“Kemarilah, Mommy merindukan dirimu,” ucap ibunya dengan lembut.

“Apa kalian tidak akan memarahi aku?” dia yakin ayah dan ibunya pasti sudah tahu.

“Jelaskan pada kami kenapa kau melakukan hal ini dan kami akan memaafkan dirimu asalkan kau tidak mengulangi kesalahanmu lagi,” ucap ayahnya.

“A-aku?” kedua mata Valerie berkaca-kaca, Valerie tak bisa menahan tangis lagi. Dia berlari ke arah ibunya lalu memeluknya.

“Maafkan Aku, Mom. Aku benar-benar minta maaf. Aku terlalu bodoh dan aku buta karena cinta. Aku justru menipu kalian hanya untuk sampah seperti dirinya. Tolong maafkan aku,” Valerie memohon, air mata mengalir begitu deras. Dia menyesal, benar-benar menyesali kebodohan yang telah dia lakukan.

“Tidak apa-apa. Kami tidak akan menghakimi dirimu untuk satu kesalahan yang kau lakukan. Semua orang memiliki salah dan kami mengerti kenapa kau melakukan hal itu tapi jangan pernah kau ulangi lagi. Aku pun tidak akan mengijinkan kau kembali pada suamimu itu!” ucap ibunya.

“Tidak akan, aku tidak akan pernah kembali pada penghianat itu. Selama ini aku terlalu bodoh. Aku berusaha bersabar karena aku pikir aku akan bahagia dengannya tapi rupanya dia hanyalah seorang pecundang yang tidak pantas mendapatkan cintaku!”

“Setidaknya kedua matamu sudah terbuka dengan lebar dan kau telah melihat bahwa dia memang tidak pantas mendapatkan dirimu!” ucap ayahnya.

“Aku minta maaf, Seharusnya aku mendengarkan nasehat Daddy tapi aku terlalu keras kepala dan tak mengindahkan perkataan yang kalian ucapkan tentang dirinya,” sebelum dia menikah dengan Jonathan, ayahnya memang sudah memperingati karena dia bisa melihat, Jonathan tidak akan bisa membahagiakan Valerie oleh karena itulah dia tidak setuju.

Valerie tidak mempercayai itu. Dia yakin dia akan bahagia dengan Jonathan dan sekarang, perkataan ayahnya benar-benar terbukti. Pria yang dia perjuangkan dan yang dia cintai selama ini hanyalah boneka keluarganya.

“Tidak perlu disesali. Ayo pulang, kau butuh istirahat dan jangan menangisi kegagalanmu. Pria seperti itu, tidak pantas kau tangisi sama sekali!”

“Aku tahu!” Valerie memeluk ibunya erat. Tidak akan dia biarkan, segala penghinaan yang dia dapatkan, rasa sakit hatinya, dia akan membalasnya.