Share

75. Pencarian Hantoro

Tawa pecah di antara seorang gadis berwajah oriental dan seorang pemuda berwajah timur tengah. Haidar dan Zaara tengah tertawa saat keduanya dipertemukan dengan cara seperti itu. Zaara baru tahu jika Haidar adalah putra majikannya, Hamid.

Dunia begitu sempit rupanya.

“Ya ampun Mas Haidar, ternyata dunia itu seukuran daun kelor kata orang. Sempit. Aku tak pernah mengira jika kita bertemu lagi di sini,” kata Zaara terkekeh dengan mata yang nyaris tertutup. “Oalah, maaf bikin rusuh pagi-pagi. Baju Mas Haidar basah,”

“Iya, Zaara, kok bisa ya kita bertemu di sini? Barangkali kita berjodoh,”

Haidar menyahut dengan nada serius. Dia sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk kecil.

“Ah benar, berjodoh,” gurau Zaara menimpali. Jelas ‘berjodoh’ versi Haidar dan dirinya berbeda.

“Mas, maafin aku ya, karena kurang hati-hati Mas Haidar jadi keguyur air,”

Zaara merasa bersalah. Karena kurang hati-hati dia mengguyur Haidar yang baru saja pulang dari tur pamerannya.

“Kamu harus bertangg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status