Pelayan Perawan Milik Tuan Muda

Pelayan Perawan Milik Tuan Muda

Oleh:  Norwinda  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.4
11 Peringkat
81Bab
18.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Kamu milikku tapi aku tidak ingin ada status terikat diantara kita berdua." Argio _______ Berawal dari menawarkan dirinya pada seorang pria kaya raya untuk membiaya pengobatan sang ibu. Rela melakukan apapun untuk mendapatkan uang, membuat Naya terjebak dalam permasalahan yang membuat hidupnya yang awalnya tenang dan damai kini berubah penuh air mata dan bathin yang tersiksa karna keputusannya sendiri. Menjadi simpanan Argio Andreas tanpa ada status yang mengikat keduanya sampai membuat Naya mengandung anak dari Argio. Namun, tidak ada niatan dari pria itu untuk menikahi Naya sebagai pertanggungjawaban atas anak yang dikandung. Argio ingin Naya tetap bersamanya tanpa harus ada ikatan diantara keduanya.Apakah Argio akan terus menjadikan Naya wanita simpanannya yang kini mengandung anaknya? Atau Naya memilih melarikan diri dan menjauh dari kehidupan Argio yang hanya menganggap Naya kantong bayi dan pemuas hasrat pria itu?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
ranty rosita
kapan nih lanjutannya udah terlalu lama nungguin lanjutannya mba thour
2024-07-15 08:31:38
0
user avatar
helenaa
bagus banget alur ceritanya. keep a good work!!
2024-06-17 18:07:50
0
user avatar
Amelia Nabela
cerita yang seru
2024-05-25 14:56:06
1
default avatar
Saiful
Terima kasih telah mengajarkan arti bertahan,berjuang,berdamai
2024-05-18 07:46:42
1
user avatar
Pradita Putri
ayo min update lagi dong kentang bgt
2024-04-20 21:13:17
1
user avatar
sweetchocosin
semangat terus ya kakkk.. ceritanya seruuu
2024-04-06 13:49:41
1
default avatar
minaya
Semangat kak cepet update dong
2024-04-06 13:48:39
1
user avatar
Norwinda
Terimakasih banyak sudah mampir dan memberikan vote. Setiap babnya cukup panjang, dan kalian akan puas...
2024-03-29 17:02:43
2
user avatar
naya amelia
KEREN BANGET SUKA
2024-03-04 05:49:03
1
user avatar
Dira
Bagus sekali
2024-02-12 19:22:05
3
user avatar
Bilqist Zahrani
terlalu mahal koin ny
2024-03-28 12:41:22
0
81 Bab

Bab 01

Dalam suasana yang tegang, seorang wanita muda menunggu sosok pria yang ia harapkan. Tubuhnya gemetar dan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya. Pikirannya saat ini hanya terfokus pada satu hal, yaitu mendapatkan uang dengan cepat untuk operasi ibunya.Tiba-tiba, seorang pria muncul dari arah tangga. Ia mengenakan rompi tuxedo abu-abu yang dilapisi dengan jas hitam yang mengkilap. Matanya yang tajam seperti burung elang langsung tertuju pada wanita muda yang berdiri tegang di ruang tamu. Netra coklatnya yang berair bertatap dengan iris hitam yang memancarkan kekuatan dan ketegasan.Beberapa anak buah pria itu sudah berdiri di beberapa sudut ruangan dengan senjata yang tersisip di celananya. Bunyi langkah sepatu pria itu bagai suara yang mampu membuat jantung wanita muda itu berdegup semakin manggila.Argio mendudukkan dirinya di single sofa dan menaikkan kedua kalinya di atas meja kaca bening di ruangan itu dengan posisi menyilang. Aroma maskulin langsung
Baca selengkapnya

Bab 02

Argio keluar dari mobil sedan hitamnya dengan langkah yang goyah. Matanya terlihat sayu. Argio tampak sedikit tidak seimbang saat berjalan, karena ia telah mengonsumsi banyak minuman beralkohol sebelumnya. "Sebaiknya kamu berhenti melakukan kebiasaan burukmu itu, Argio. Orang tuamu mungkin akan marah dengan hobi burukmu yang sangat senang ke club dan bermain wanita." Hendrik terus menggerutu ketika mereka berdua sudah sampai di mansion. Entah sudah berapa kali Hendrik memperingatkan Argio tapi sepertinya anak itu memang kepala batu, sangat keras kepala, dan sulit diatur. "Sstt ... diamlah Paman. Aku sudah dewasa tidak seharusnya Paman terus mengekangku seperti ini! Aku tahu mana yang baik dan buruk!" balas Argio tanpa menghentikan langkah lebarnya memasuki mansion. Hendrik mendengus."Dasar keras kepala. Dulu ayahmu tidak seperti ini!" gerutu Hendrik yang dibalas lirikkan malas oleh Argio.  Pria berusia 27 tahunan itu melepaskan jas hitam
Baca selengkapnya

Bab 03

Sepanjang menyusuri jalanan aspal, Naya tampak melamun dengan sorot mata penuh kekosongan. Raut wajahnya tampak cemas bercampur takut. Setelah keluar dari mansion itu ia diliputi kecemasan. Meskipun begitu ia harus memberikan apa yang pria itu inginkan sebagai imbalan atas uang yang diberikan."Woy! Jalan itu pakai mata! Hampir saja tertabrak!" Teriakan seorang pengendara sepeda motor yang merem mendadak kala Naya berjalan terlalu ke tengah."Fokus-fokus Naya" Ia menepuk-nepuk kedua pipinya pelan. Terlalu memikirkan masalah ini membuat ia tidak fokus dan hampir tertabrak. Bahkan kepalanya terasa pusing dan ingin meledak.Wanita muda itu mengusap wajahnya kasar lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk kembali ke rumah sakit. Yaa, beberapa malam ini ia menginap di rumah sakit. Sesekali ia pulang ke rumah untuk sekadar mencuci pakaian."Dokter Renal! Kapan ibu saya di operasi?" tanya Naya ketika tak sengaja berpapasan dengan dokter Renal di lorong rumah sak
Baca selengkapnya

Bab 04

"Sebaiknya kamu pulang dulu, pekerjaannya di lanjut besok pagi saja," tutur Merry lembut. Wanita berusia 45 tahunan itu begitu hangat pada Naya."Ta-tapi bagaimana bila dia marah?" balas Naya menatap ke arah tangga. Merry mengusap lembut pundak Naya."Nanti Bibi yang akan mengatakan pada tuan Argio. Jangan dimasukkan ke dalam hati ucapan tuan Argio tadi, dia memang seperti itu cara bicaranya. Tapi dia sangat baik." Naya hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan wanita tersebut. Bagi Naya yang baru mengenal Argio, ucapan pria itu sangat menyakitkan dan panas di telinga. Walaupun orang mengatakan pria itu sangat baik tapi ucapannya begitu menyakitkan. "Kalau begitu saya izin pulang," pamit Naya yang dibalas anggukan oleh Merry.Merry menghela Napas berat setelah sosok wanita muda itu mulai menghilang dari pandangan matanya. Rasa kasihan merambat dalam benaknya. Ia sudah mengetahui semuanya termasuk niat wanita itu yang ingin menjual ke
Baca selengkapnya

Bab 05

Naya hanya bisa tertunduk dengan kedua tangan yang saling bertautan setelah Merry membawanya pergi dari ruang makan. Raut ketakutan tampak jelas di wajah wanita itu."Maafkan Bibi, seharusnya Bibi tidak memintamu untuk mengantarkan kopi_""Tidak!" Naya mendongak menatap Merry."Bibi tidak salah, aku yang kurang hati-hati. Aku benar-benar gugup saat mengantarkan kopi pada tuan muda dan itu yang membuat aku tidak sengaja menumpahkan minuman kopi panas itu," lirihnya, tersirat rasa bersalah apalagi sampai mengenai bagian celana Argio.Naya merasa, ia memang pantas mendapatkan kemarahan itu. Tapi kemarahan yang ditunjukkan tuan muda sangat menakutkan untuknya.Merry menghela napas berat."Lain kali lebih hati-hati lagi. Dan kalau butuh bantuan atau tidak paham dengan pekerjaanmu bisa tanya Bibi."Naya mengangguk cepat. Sungguh, ia sangat beruntung bertemu dengan bibi Merry. Semoga kedepannya ia bisa lebih baik lagi bekerja di tempat ini.•
Baca selengkapnya

Bab 06

Gedoran pintu yang cukup keras membuat Bella bergegas membuka pintu apartemen miliknya. Wanita itu tampak terkejut ketika mendapati Argio sudah berdiri di depan pintu dengan raut wajah yang begitu menyeramkan.Tanpa diberi tahu pun ia tahu maksud kedatangan pria itu ke sini apalagi ekpresi wajah Argio sudah menjelaskan semuanya."G-gio ... ada apa kamu ke sini?" Bella menampilkan wajah bingungnya membuat Argio yang melihat itu berdecih."Tidak perlu basa basi!" ketusnya.Argio melangkah maju mendekati Bella yang melangkah mundur menjauhi. Wanita itu tampak gugup dengan raut wajah yang begitu tegang."Apa maksudmu membuat berita bohong itu?""A-aku tidak paham maksudmu, Gio. Memangnya aku melakukan apa?""Akh!" Bella terpekik kala Argio mencengkram lengannya. Ia merintih kesakitan dengan cengkraman yang semakin kuat dan tak berperasaan menekan kuku-kukunya di kulit mulus Bella."Aku tidak suka orang yang berbohong. Dan kamu sudah berani melakukan itu!""Oke, aku akui, memang aku yang m
Baca selengkapnya

Bab 07

"Siapa diantara kalian yang membersihkan kamarku?" Suara lantang dan nyaring Argio seperti suara petir menyambar, membuat pelayan yang dikumpulkan di ruang tengah tampak ketakutan di tambah aura tak bersahabat yang menguar dari wajah pria itu."Kenapa diam? Cepat jawab!" Salah satu pelayan melangkah maju dengan kepala tertunduk. Tubuhnya gemetar ketakutan. Takut menghadapi kemarahan sang tuan muda. "Sa-saya yang membersihkan kamar, Tuan muda," ucapnya dengan suara yang bergetar.Argio semakin menajamkan sorot matanya seolah tatapan pria itu mampu menembus sampai ke ulu hati. Pelayan yang lain saling pandangan satu sama lain, antara bingung dan takut karna tiba-tiba mereka di kumpulkan di tempat ini tanpa tahu alasannya. Ruangan itu hening beberapa saat sampai suara tegas Argio kembali terdengar."Apa kamu yang membuang semua sampah yang ada di kamarku termasuk foto para perempuan di tempat sampah itu?" Sontak hal itu langsung dibalas gelengan oleh pelayan yang bertugas membersihk
Baca selengkapnya

Bab 08

Seorang pria tinggi tegap melangkah lebar memasuki bangunan yang begitu ramai di kunjungi para kaum pria. Aroma alkohol dan asap rokok menusuk ke indra penciuman Argio. Dengan langkah lebar ia memasuki tempat yang terdengar suara gemuruh musik yang cukup keras. Hendrik mengikuti Argio dari belakang. Pria berusia 50 tahunan itu selalu mengikuti Argio ke mana pun. Anggap saja ia malaikat pengawas untuk mencegah Argio melakukan hal-hal yang buruk.Sorot tajam Argio menatap sekitar bar yang sangat ramai malam ini. Terlalu fokus menelisik sekitar bar yang ia kunjungi, pria itu tiba-tiba saja menabrak seorang pelayan wanita yang hampir menjatuhkan sebotol wine yang wanita itu bawa."Kamu ..."Ucapan Argio terjeda kala manik hitamnya bertubrukan dengan mata coklat milik wanita yang ia kenali. Sementara wanita yang mengenakan blouse hitam ketat yang menampilkan lekuk tubuhnya dan rok di atas lutut, menegang sempurna ketika bersitatap dengan Argio."Ma-maafkan saya, Tuan," ucapnya terbata-bata
Baca selengkapnya

Bab 09

Dengan kasar Argio mendorong Naya hingga jatuh ke atas kasur. Wanita itu menggeliat dengan pandangan yang tampak sayu. Minuman yang diberikan oleh tiga pria itu membuat Naya tak berdaya seperti ini bahkan penampilannya sudah tak karuan dan berantakan. Argio melangkah mundur, ia mengusap wajahnya kasar. Ia tak ingin lebih jauh lagi membantu wanita yang terbaring tak berdaya di atas kasur hotel itu. Yaa, ia membawa Naya ke hotel dan setelah itu ia akan pergi. Terlalu lama bersama Naya akan sangat bahaya apalagi wanita itu terlihat sangat menggoda di matanya. Dan entah mengapa, hasratnya langsung naik hanya melihat Naya seperti ini berbeda saat bersama wanita lain. Argio berbalik badan dan hendak keluar dari kamar tersebut namun suara barang jatuh membuat Argio berbalik badan. Mata pria itu sedikit melebar melihat Naya jatuh ke lantai beserta lampu hias yang terletak di dekat kasur. "Tuan." Suara panggilan Naya yang begitu lembut dan sendu menciptakan desiran aneh dalam benak Argio.
Baca selengkapnya

Bab 10

Naya terus melangkahkan kakinya dengan langkah yang tertatih-tatih, wajahnya pucat dan mata yang tampak kosong. Air mata terus merembes dari pelupuk mata yang sembab, sesekali ia mengusapnya. Wanita muda itu terpaksa harus pulang ke rumah dengan berjalan kaki, ia tidak memiliki uang sepeser pun. Naya terlihat sangat menyedihkan setelah mahkotanya direnggut lalu ditinggalkan begitu saja seperti seorang wanita bayaran. Yang membuat Naya semakin hancur mahkotanya direnggut saat ia tidak sadar karna pengaruh minuman memabukkan itu. Dengan tangan gemetar Naya memutar handel pintu rumah kontrakannya setelah satu jam berjalan kaki. Beruntung sang ibu masih di rawat di rumah sakit, setidaknya bu Ani tidak tahu apa yang terjadi pada putrinya. Naya memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Air matanya semakin meluruh ketika melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya. Bercak merah kebiruan tercetak jelas di sekujur tubuh. Bagian pangkal pahanya terasa sangat sakit. Naya
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status