Share

Tolong Tinggalkan Papi!

Pelangi menunggu dengan gelisah. Berkali-kali dia mengecek ponsel, memastikan jika pesan yang dia kirim sudah benar. Dia juga membaca ulang tempat yang dia setujui bersama seseorang.

"Udah lama, ya?"

Pelangi menoleh. Janice tersenyum dan langsung duduk di depannya. Pelangi memperhatikannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Janice mengenakan terusana melar siang itu. Terusan yang hanya sepanjang setengah paha itu memang terlihat sangat cocok di tubuh semampai dan kulit putihnya. Ya, meski terlalu terbuka bagi Pelangi.

"Pelangi, kan, ya?"

Pelangi mengangguk cepat. Dia hanya menatap Janice yang memperhatikan sekelilingnya. Seolah mencari seseorang.

"Kamu ... sendirian?"

Pelangi kembali mengangguk. Dia menyesap jus alpukatnya yang tinggal separuh. Bukan karena haus, tapi karena gugup dan perasaan yang sudah campur aduk menjadi satu.

"Mau ngomong apa emangnya?" tanya Janice
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status