Pelakor Harus Mati

Pelakor Harus Mati

last updateLast Updated : 2022-08-15
By:  Zia Cherry   Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
23 ratings. 23 reviews
139Chapters
84.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Air mata untuk suami yang berselingkuh?! Kalian bercanda?! Bah! Akan kutunjukkan apa arti kekuatan yang sebenarnya. Akan kubuat mereka menyesal. Dan, perempuan-perempuan murahan itu, mereka akan mati ditanganku. - Bianca Damian Peruka

View More

Latest chapter

Free Preview

BAB 1 - Video Penggerebekan Suami

“Kamarnya di mana, Pak?”Pria paruh baya berambut putih itu menunjuk lantai dua kamar indekosnya. Ia melirik dua orang pria bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam di belakang wanita itu, dan dua orang wanita yang sudah siap dengan ponsel mereka.Malam masih begitu tinggi, ia terpaksa mengikuti langkah orang-orang asing yang datang ke rumahnya ketika ia tertidur pulas.“Tolong jangan buat keributan,” ujar Warsono, ketua RT di tempat itu yang langsung dihubungi oleh pemilik indekos.“Pak, kami bukan mau buat keributan, kami mau cek kebenaran apa suami teman kami selingkuh sama salah satu anak kosan Bapak ini. Lagian Bapak masa kos-kosan khusus putri bebas bawa cowok nginep,” ujar Tini, salah satu dari tiga wanita yang datang malam itu.“Kalau ternyata kami salah, kami akan bertanggung jawab. Kami akan ganti rugi semua kerusakan yang ada, dan kalau perlu, kami juga akan bayar kosan ini satu tahun penu

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Adriana Epa Hoy
saya akan mencoba baca
2023-09-04 08:22:34
0
user avatar
Bumi Senja
kak bab 35 season 2 gk bisa dibuka
2023-03-17 09:17:00
0
user avatar
Helmy Abdullah
baru mulai baca sih , saya suka karakter Bianca yang menghajar pelakor dan saya harap sampai ending Bianca bisa berbuat kejam dngn peselingkuh dn penggoda itu dengan begitu Bianca mewakili hati para wanita yang menjadi korban di selingkuhi.
2023-01-27 09:01:24
0
user avatar
Mirsayustina Abror
kisah yg bisa dijadikan drakor
2022-11-19 09:34:12
0
user avatar
Maya Cantix
alhmdulilah akhirnya ketemu jg mksh athor
2022-10-06 21:28:53
0
user avatar
Cici Asnati
cerita nya bagussss
2022-07-24 09:38:45
0
user avatar
Sheem Ai
Ceritanya bagusssss
2022-07-23 20:47:23
0
user avatar
indras
baguuus...
2022-05-12 23:54:31
0
user avatar
Noor Ainee Ainee
cerita yang menarik
2022-05-12 12:36:59
0
user avatar
Fardan Aaqil
bagus banget cerita ny
2022-04-16 03:52:49
0
user avatar
lia latifah
susah di ungkapkan dengan kata-kata betapa seru baca cerita ini. gregetan bener,kok ada ya suami dan ayah yang kelakuan nya seperti binatang.
2022-03-14 19:17:36
2
user avatar
Aswa Antari
Deep banget. Nyesek sekaligus indah ......
2022-03-12 11:07:18
1
user avatar
Achmad Irfan
bagus banget semoga ada kelanjutannya
2022-02-13 20:17:20
1
user avatar
Gde Wilantara
bagus banget
2022-02-08 00:38:57
1
user avatar
Dhelly Afifaha
seru....bangett...membaca nya
2022-01-30 17:25:58
1
  • 1
  • 2
139 Chapters

BAB 1 - Video Penggerebekan Suami

“Kamarnya di mana, Pak?”Pria paruh baya berambut putih itu menunjuk lantai dua kamar indekosnya. Ia melirik dua orang pria bertubuh tegap dengan pakaian serba hitam di belakang wanita itu, dan dua orang wanita yang sudah siap dengan ponsel mereka.Malam masih begitu tinggi, ia terpaksa mengikuti langkah orang-orang asing yang datang ke rumahnya ketika ia tertidur pulas.“Tolong jangan buat keributan,” ujar Warsono, ketua RT di tempat itu yang langsung dihubungi oleh pemilik indekos.“Pak, kami bukan mau buat keributan, kami mau cek kebenaran apa suami teman kami selingkuh sama salah satu anak kosan Bapak ini. Lagian Bapak masa kos-kosan khusus putri bebas bawa cowok nginep,” ujar Tini, salah satu dari tiga wanita yang datang malam itu. “Kalau ternyata kami salah, kami akan bertanggung jawab. Kami akan ganti rugi semua kerusakan yang ada, dan kalau perlu, kami juga akan bayar kosan ini satu tahun penu
Read more

BAB 2 - Mertua Haus Harta

“Kamu serius mau ceraikan perempuan itu demi aku, Mas?” Suara itu terdengar cemas dan senang di saat bersamaan. Ia memeluk manja punggung pria yang tengah memakai kembali kemejanya.“Sayang, aku belum bisa ceraikan Bian sekarang. Tapi, gugatan cerai ini akan buat dia takut setengah mati. Kamu tau sendiri dia itu nggak bisa apa-apa tanpa aku. Selama ini ayah mertuaku cuma percaya sama aku buat handle semua kerjaan penting di kantor. Dia nggak bisa apa-apa, Sayang. Gugatan cerai ini akan buat dia sadar sama posisi dan kemampuannya, dan nanti, dia pasti akan ngemis-ngemis buat minta aku batalin gugatan ini.” Dandy berbali, memeluk mesra gadis itu. “Tapi kalau sampai ayah mertuamu tau hubungan kita gimana, Mas?”“Kamu tenang aja, Sayang. Walaupun tau, dia nggak akan peduli. Baginya uang itu yang paling penting, dan lagi pula, selama ini dia juga punya banyak simpanan. Makanya, selama keadaan finansial perusaha
Read more

BAB 3 - Devil Inside Her

2 Bulan Sebelumnya. BRAK! BRAK! BRAK!“BI! BUKA!” Tini berteriak panik di depan kamar Bianca. Ia melirik Sandra yang juga berwajah serius.“Sudah berapa lama Bianca di dalam?” tanya Sanda kepada Lia, asisten rumah tangga Bianca yang kini tampak pucat pasi. Ia meremas lap di tangannya, gemetar ketakutan.“Se… sekitar dua jam…,” ujar Lia gugup. Ia berusaha mengingat-ngingat kembali untaian kejadian sebelum majikannya membanting pintu kamar, lalu mengunci diri dan belum keluar lagi setelah itu.BRAK! BRAK! BRAK!“BIANCA, BUKA PINTUNYA!”Lagi-lagi Tini menggebrak pintu kamar Bianca yang masih tertutup rapat. Kedua tangannya sudah mulai memerah karena terlalu keras memukul pintu itu.Setelah menerima telepon panik dari Lia satu jam yang lalu, keduanya langsung bergegas berangkat ke rumah Bianca. Wanita itu sangat panik, ia menelepon sambil menangis, mengatak
Read more

BAB 4 - Wanita Ular

“BIANCA!”Teriakan itu bergema marah. Dandy hartono, sang menantu yang digadang-gadang akan menggantikan mertuanya untuk menjadi direktur, datang dengan murka.Ia baru saja melihat video yang tengah viral di sosial media, dan sialnya, dia tau betul siapa yang berada di dalam video itu meski wajahnya disamarkan.“BIANCA!”Bianca muncul di anak tangga teratas.“Mas, akhirnya kamu pulang.” Bianca tidak bisa menahan air matanya saat melihat pria itu. Ia berlari menuruni tangga, lalu melompat ke dalam pelukan Dandy. “Akhirnya kamu pulang, Mas. Aku kangen kamu.”Namun, dengan kasar pria itu mendorong tubuh istrinya menjauh.“Mas?”“DIAM! KAMU KAN YANG SUDAH SEBAR VIDEO SEMALAM?! KAMU GILA, HAH?!” bentak Dandy geram. Ia mencengkram lengan istrinya, membuat lengan putih Bianca memerah seketika.“Video apa, Mas?” tanya Bianca dengan mata basah.
Read more

BAB 5 - Harga Perempuan Simpanan Suamiku

“Jadi sekarang kamu mau pindah ke apartmentnya si Jess?” Pertanyaan itu mengandung dengusan tak percaya.Nindi mengibaskan rambut panjangnya yang kini lebih terawat. “Iya, kita nanti jadi tetangga, iya kan, Jess?”Jessica tersenyum tipis. “Mungkin,” katanya sambil mengangkat bahu tak acuh.Mereka berempat sudah berteman sejak pertama kali masuk ke kampus, dan baik Jessica maupun Vira tau betapa miskinnya Nindi, ia mengandalkan beasiswa untuk kuliah. Tapi bagaimana mungkin tiba-tiba saja ia bisa pindah ke apartment yang lumayan mahal seperti tempat tinggal Jessica.“Ah, kamu memang hebat, Nin!” sorak Risti riang.Nindi tersenyum lebar. Sebentar lagi ia bisa membalas tatapan sebelah mata orang-orang atas label kemiskinannya.“Eh, tunggu ada telepon.” Nindi mengangkat ponselnya yang bergetar.“Cieee dari pacarmu, ya?” goda Risti, yang hanya dijawab dengan ke
Read more

BAB 6 - Harga Perempuan Suamiku (2)

PLAK! Tamparan itu sangat keras, hingga membuat tubuh Bianca terpelanting ke ujung ranjang. Bianca bisa merasakan amis di ujung mulutnya. “B*NGS*T! Aku nggak main-main dengan ancamanku, Bi. Kalau kamu ganggu Nindi lagi, kamu akan berurusan denganku!” Pria itu menarik rambut istrinya dengan kasar, lalu mengempaskannya sekali lagi. Air mata Bianca jatuh berurai. “Aku minta maaf, Mas!” Cih! Pria itu meludahi lantai. Ia mendengus sinis. “Aku masih bersabar sama kamu karena Ibu. Kalau bukan karena ibu, sudah kutinggalin perempuan sampah kaya kamu!” Sampah? Susah payah Bianca tetap mempertahankan isak tangisnya saat yang ia ingin lakukan sekarang adalah menusuk belati ke dada pria itu. “Aku cuma mau kasih pelajaran sama dia, Mas! Dia sudah rebut kamu dari aku!” PLAK! Tamparan lagi. Kini membuat Bianca sedikit pening karena tamparan itu mengenai pelipisnya dengan keras. “PEREMPUAN GILA
Read more

BAB 7 - Anjing Pelacak

“Maaf, Kak, kartu ini sudah tidak bisa digunakan,” ujar seorang gadis muda yang berdiri di belakang meja resepsionis. “Nggak bisa? Mbak salah kali. Kartu ini masih aktif kok, dan nggak akan expired!” ujar Dinda kesal. Ia menatap gadis resepsionis itu dengan tatapan sinis. Bisa-bisanya pegawai rendahan mencoba untuk mempermalukannya. Rissa menghela napas pelan, lalu mencoba kembali. “Maaf Kak, tetap tidak bisa,” ujar Rissa sesopan mungkin. “Heh, kamu anak baru, ya?! Kok nggak becus banget! Coba panggil pegawai lainnya yang lebih kompeten! Saya langganan di sini loh! Nggak mungkin kartu ini tiba-tiba nggak bisa dipakai!! Atau panggil manager kamu sekalian. Anak nggak becus kok ditaro di resepsionis. Nyusahin aja!” runtuk Dinda kesal. Salah satu temannya datang mendekat. “Kenapa, Din?” tanyanya bingung. “Nih, resepsionisnya b*go, begini aja nggak bisa!” maki Dinda kesal. Sena melirik ke meja resepsionis yang kosong. Tampaknya resepsionis
Read more

BAB 8 - Pria dan Para Gundik

“Kamu mau kemana, Dan?” Langkah Dandy berhenti di depan ruang makan. Ia memperbaiki dasinya dengan santai, lalu menoleh ke meja makan, tempat Laksmi dan Bianca sarapan. “Aku mau ke kantor, Bu.” “Sepagi ini?” “Sarapan dulu, Mas,” panggil Bianca manis. Ia mengangkat piring Dandy, mengambil beberapa sendok nasi goreng buatan Lia untuk sarapan. Dandy menghela napas panjang. “Ada meeting, aku akan sarapan di kantor,” jawab Dandy seraya melanjutkan langkahnya. Wajah Bianca berubah sendu, lalu meletakan piring itu kembali ke atas meja. “Bi, Dandy kan lagi sibuk kerja, kamu jangan sedih, ya.” Laksmi menyentuh tangan menantunya, menunjukan empati yang terlalu berlebihan. “Yang penting kan sekarang Dandy sudah berubah. Dia selalu pulang ke rumah tepat waktu. Dia pasti sudah nggak ketemu sama perempuan murahan itu lagi. Jadi kamu nggak perlu cemas.” Bianca tersenyum tipis kepada kata-kata ibu mertuanya. “Iya, Bu, Bian ben
Read more

BAB 9 - Sang Penggoda

Beberapa tahun yang lalu.Sebuah keluarga bahagia menjalani sebuah pemotretan untuk menjadi sampul majalah. Ibu yang cantik, ayah yang gagah, dan dua putri yang begitu mempesona. Mereka menggunakan gaun berwarna emas, senada dengan sapu tangan yang tersemat di kantong jas sang ayah. Keempatnya tersenyum lebar di hadapan kamera, pun ketika masuk ke sesi wawancara.Tidak ada sedikitpun celah dari keluarga bahagia itu.Semuanya tampak sempurna.Setidaknya, sampai suatu hari si ibu ditemukan tewas setelah bunuh diri, melompat dari istananya sendiri. *** Siang itu kantor mendadak riuh oleh kedatangan seorang anak magang yang baru. Belum apa-apa orang-orang sudah sibuk membicarakannya. Ia memang cantik dan s*ksi, tapi bukan itu yang membuat gunjingan mereka tak berhenti terdengar, melainkan kenyataan bahwa gadis itu turun dari mobil yang sama dengan manager manajemen mereka.Sera yang bertugas untuk menjelaskan r
Read more

BAB 10 - Jar of Rages

BRAK!Indra menggebrak meja dengan kasar. “Apa kamu bilang? Si b*ngsat itu selingkuh?!” desis Indra marah. Beberapa pengunjung kafe melirik ke meja mereka, tapi Bianca tetap acuh dengan wajah sinisnya.“Si b*ngsat? bagus juga,” gumam Bianca senang. Akhirnya ia menemukan panggilan yang cukup pantas untuk pria itu.Indra mencengkram bahu Bianca. “Kenapa kamu baru bilang sekarang?! Kenapa kamu diam aja?!”“Aku nggak diam aja, Kak.”Indra mendesis, bagaimana mungkin wanita itu bisa begitu tenang di saat seperti ini?“Dan kenapa aku nggak bilang sama Kakak, karena aku tau Kakak akan begini. Sikap Kakak bisa saja akan merusak rencanaku.”Suara tenang Bianca membuat Indra terdiam. Kedua tangannya kembali jatuh, melepaskan sosok cantik itu.“Kakak pikir aku akan diam aja diselingkuhi dia?” Bianca bersidekap di kursinya, menatap jauh ke luar jendela.  Lalu sebu
Read more
DMCA.com Protection Status