Share

107. Kata-Kata yang Menusuk

Vena duduk lesu di sisi ranjang perawatan Alyra, tubuhnya terasa lunglai dan matanya sembab karena kurang tidur. Sudah beberapa hari ini Alyra menjalani terapi di rumah sakit, dan selama itu pula Vena hampir tidak pernah meninggalkan sisi putrinya. Rambutnya yang biasanya rapi kini berantakan, tanda kelelahan dan kurangnya perawatan diri.

Dia tampak begitu letih setelah mengurusi Alyra sendirian. Setiap hari terasa seperti ujian, setiap detik diisi dengan kecemasan dan harapan agar kondisi Alyra membaik. Vena merasa sangat tertekan, terjebak dalam rutinitas tanpa akhir di rumah sakit, di mana suara mesin-mesin medis dan aroma antiseptik menjadi latar belakang yang konstan.

“Padahal Pak Nathan sebelumnya tak pernah seperti ini. Biasanya dia selalu peduli pada Alyra. Tapi kenapa sekarang dia berubah?” Vena menghela napas dalam-dalam. Ada yang terasa menusuk dalam dadanya kala merasakan ketidakpedulian Nathan pada buah hati mereka lagi.

Nathan belum juga kembali dari perjalanan bisnisnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Adistha
Udah ya vena... Kmu yg cari masalah dengn nya jdi tanggung sendri ap yg telah kmu tanam... Ck Ck Nathan kayak monster
goodnovel comment avatar
Siti Hasanah
gimana Vena rasanya ,sakitkan,itu kamu yg cari penyakit sendiri maka nikmati saja hasilnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status