Share

106. Pelarian Sementara

Nathan meletakkan gelas whisky ke meja bar dengan kasar, terdengar benturan pantat gelas dengan meja yang menimbulkan suara tidak enak didengar, yang menandakan bahwa suasana hati Nathan sedang tidak baik-baik saja hari ini.

Winda, sang sekretaris yang mendampinginya dalam perjalanan bisnis kali ini, sudah tidak kaget lagi melihatnya. Dia sudah terbiasa menangani suasana hati Nathan yang mudah berubah-ubah belakangan ini.

Dengan gerakan tenang namun tegas, Winda mendekat dan mengambil botol whisky yang hampir kosong, menjauhkannya dari jangkauan Nathan. "Pak, sudah cukup," katanya sambil menatap Nathan dengan penuh perhatian. Suaranya lembut tapi tegas, menunjukkan keprihatinannya tanpa meninggalkan profesionalisme.

"Ini sudah larut malam, Bapak harus segera istirahat. Besok kita masih ada satu agenda lagi," tegas Winda, matanya tetap terkunci pada Nathan, berharap kata-katanya bisa menyentuh akal sehat bosnya yang sedang mabuk.

Sudah segelas whisky yang dihabiskan oleh Nathan, dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Merry oktarina
Jangan nyampe thor Mia balik lagi keNathan, brengsek banget tuh laki doyan mempermainkan wanita terus
goodnovel comment avatar
Nychinta
Kak Indy, nathan jadi beneran redflag gini *\(T.T)/*
goodnovel comment avatar
Nan-Na
daaann aku yg masih meletakkan harapan dengan nathan terpaksa patah hati. Mia please, g perlu balikan sama nathan. mending sm Valen aja. karna kita sudah bosan dengan kekayaan jadi kita perlu dg yg memberikan kenyamanan. Go! asli kl smp ujung2nya masih sama nathan ak g bs berkata2..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status