Share

105. Penyuka Wanita Rapuh

Para wartawan yang berdiri di lobi hotel segera bergerak cepat begitu melihat Max dan Dessy bersama. Kilatan lampu kamera menyilaukan mata, dan suara mereka mulai terdengar memanggil-manggil dengan penuh antusiasme.

“Dessy!” seru salah satu wartawan wanita dengan mikrofon di tangannya. "Max!"

Para wartawan berusaha mendapatkan jawaban dari mereka. Suasana menjadi riuh dengan suara mereka yang saling bersahutan, ingin mencari tahu lebih banyak tentang hubungan antara Max dan Dessy.

“Max, masuk dan beristirahatlah, biar aku yang mengatasi mereka,” kata Dessy sambil mengedipkan sebelah matanya.

Max tersenyum tipis. “Terima kasih,” katanya sambil mengangguk singkat.

“Cuma terima kasih?” sindir Dessy dengan alis terangkat. Tatapannya seolah menggoda, namun ada sedikit rasa kecewa yang terpancar di matanya.

Max yang seolah tak peduli segera pergi menyusul rekan-rekan timnas lainnya yang sedang mengantre di depan lift, bersiap kembali ke kamar masing-masing.

Di sana, Max tidak menoleh lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status