Share

Bab 634

Penulis: Coklat Panas
Wina akhirnya meminta pengawal untuk membiarkan Robert masuk dan menunggu di ruang tamu. Dia juga meminta Bibi Nelsa untuk menyajikan kopi untuknya.

Pria yang duduk di sofa memiliki gerakan dan ekspresi yang mirip dengan Alvin. Satu-satunya yang berbeda adalah matanya.

Sorot mata Alvin terlihat muram dan tajam, sementara tatapan mata Robert begitu kalem, seolah tidak memiliki kepedulian akan apa pun.

Mereka sama-sama memiliki temperamen santai dan malas, tetapi cara bicara mereka berbeda. Dibandingkan dengan Alvin, Robert terlihat lebih sopan.

Setelah melihatnya sekilas, Wina duduk dan menanyakan alasan kunjungannya, "Tuan Robert, ada keperluan apa sampai datang kemari?"

Robert tidak langsung menjawab. Dia mendongak dan melirik kepada sepuluh pengawal yang berjaga di belakang Wina.

Ada juga seorang pria aneh yang duduk di meja makan. Pria itu tengah memegang sebuah apel, menggerogotinya dan terus menatapnya.

Setelah melihat sekeliling beberapa saat, Robert mengalihkan pandangannya dan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 635

    Di mata Wina, Alvin adalah saingan cinta Robert. Namun, Robert tetap membiarkan putrinya tinggal bersama saingan cintanya selama delapan bulan.Wina masih tidak habis pikir. Setelah ragu-ragu sejenak, dia menundukkan kepalanya dan bertanya, "Tuan Robert jelas-jelas tahu kalau perasaan mereka bisa tumbuh ketika mereka menghabiskan waktu bersama cukup lama. Kenapa Tuan malah menetapkan batas waktu delapan bulan untuk mereka? Bukankah itu terlalu lama?"Robert sepertinya sudah menduga Wina akan menanyakan hal ini. Jadi, dia langsung menjawab tanpa berpikir panjang, "Aku menetapkan batas waktu selama itu memang karena memiliki keegoisanku sendiri. Aku ingin Gisel menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya agar dia tahu bahwa Vera meninggalkan keturunannya di dunia ini.""Aku harap dia bisa melepaskan segala sesuatu yang berhubungan dengan Vera dan dirinya, agar dia nggak menggangguku dan Gisel lagi ...."Wina mengerutkan kening, lalu bertanya, "Apa Tuan nggak takut dia nggak akan mengembal

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 636

    Wina tidak menyangka kalau Robert akan membicarakan begitu banyak hal tentang masa lalu. Dia melakukan ini bukan untuk memberitahunya kenangan tentang kakaknya, melainkan untuk menyalahkannya.Wina melihat lebih dalam pada sosok Robert, merasa bahwa Robert tampak tenang dan kalem di permukaan. Namun, nyatanya dia bahkan lebih sulit dipahami daripada Alvin.Dia tidak bisa memahami jalan pikiran Robert dan tidak ingin menjawab pertanyaannya. Sebaliknya, dia bertanya kepada Robert berdasarkan informasi yang diungkapkan dalam kata-katanya."Karena Kakak hanya peduli kepada Alvin, kenapa dia malah memilih bersama denganmu? Kenapa Alvin masuk penjara?"Robert tidak menyangka Wina akan berpihak pada Alvin sampai seperti ini. Tiba-tiba, sorot matanya berubah menjadi sedikit waspada. "Maaf, aku nggak bisa memberitahumu."Alis Wina kembali berkerut. "Kenapa?"Robert meletakkan cangkir kopi di tangan, lalu bersedekap. Dia mengajukan pertanyaan dengan sangat serius, "Kamu berpihak pada Alvin, jadi

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 637

    "Bibi ...."Suara menggemaskan Gisel terdengar dari ponsel, membuat hati Wina menghangat ketika mendengarnya."Apa Gisel kangen sama Bibi?""Kangen ...."Gisel mengangguk, mengangkat ponsel di tangannya dan memutar arah kamera ponsel ke belakang.Dia mendekatkan wajahnya ke layar, menutup mulutnya dengan jari dan berbisik pelan."Bibi, Paman Aneh membawaku ke pemakaman. Di sini, aku melihat foto Bibi.""Paman Aneh bilang kalau orang di foto itu bukan Bibi, tapi Ibu ....""Bibi, apa orang yang ada di bawah batu nisan benar-benar Ibu?"Gisel mengedipkan bulu matanya yang panjang dan lentik sambil menatap Wina yang ada di layar ponsel dengan tatapan polos.Melihat wajah kecil Gisel yang polos dan tidak berdosa, hati Wina terasa sakit seperti disayat.Tidak tahu apakah dia bersimpati pada Gisel atau karena dia merasa tidak tega mendengar pertanyaan putri kakaknya ini.Wina mengangkat tangannya untuk menutupi hatinya yang terasa sakit, lalu menghibur Gisel dengan suara gemetar, "Paman Aneh

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 638

    Air mata yang ditahan Wina dengan susah payah akhirnya terjatuh.Ternyata anak kecil yang kelihatannya sangat polos ini tahu segalanya.Melihat Wina menangis di layar ponsel, Gisel mencium layar ponselnya beberapa kali."Bibi jangan nangis. Gisel nggak akan pernah bicara sembarangan lagi ...."Wina makin tidak tega saat melihat Gisel begitu peduli pada perasaan orang lain di saat usianya masih sekecil itu.Dia sendiri tidak memiliki orang tua, jadi sifatnya terkesan rendah diri, sensitif dan lebih memedulikan perasaan orang lain daripada perasaannya sendiri.Tidak disangka kalau Gisel pun seperti dirinya. Di usianya yang masih kecil, dia sangat pandai dalam memperhatikan tingkah laku orang dan mengutamakan orang lain.Ketika memikirkan kalau Gisel besar nanti bisa menjadi orang yang berhati-hati seperti dirinya, air mata Wina makin tak terbendung ...."Gisel, kamu nggak perlu berhati-hati begitu. Di depan Bibi, kamu boleh mengatakan apa pun yang kamu mau. Jangan menahan diri."Gisel se

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 639

    Wina ragu-ragu cukup lama dan akhirnya memutuskan untuk tidak menghubungi nomor Robert.Dia sedang tidak tenang, jadi takut kalau keputusan yang dia buat akan salah. Dia akan memikirkannya lagi nanti.Wina menyimpan ponselnya kembali dan berniat kembali ke ruang kerja. Tiba-tiba, dia melihat pria dengan tinggi 190 sentimeter berjalan masuk.Pria itu mengenakan jas hitam yang dipadukan dengan kemeja putih. Kerah kemejanya dibuka santai, memperlihatkan tulang selangkanya yang putih dan seksi.Di bagian celana, dia mengenakan ikat pinggang hitam. Bagian pinggul ke bawah, ada kaki jenjang dan ramping yang tersembunyi di balik celana yang dia kenakan.Pria itu berdiri membelakangi cahaya, jadi Wina tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas. Rasa dingin yang terpancar dari tubuh pria itu membuat suhu di dalam ruangan turun secara tiba-tiba hingga beberapa derajat.Sam yang sedang memeluk Sammy dan mengupas jeruk dengan santai pun tiba-tiba menggigil."Eh, kenapa tiba-tiba jadi dingin?"Sam

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 640

    Wina menoleh, lalu bertanya dengan lembut, "Terus aku harus apa biar Tuan Jihan nggak marah?"Tuan Jihan yang sombong mengangkat dagunya dengan bangga, lalu menjawab ketus, "Pikir saja sendiri."Wina terhibur oleh sikap Jihan. Dia merasa Tuan Jihan yang seperti ini sangat menarik.Dia sampai berinisiatif mengalungkan tangannya ke leher Jihan.Dia berjinjit, mencondongkan tubuh ke depan dan mencium sudut bibirnya. "Begini cukup nggak?"Mata Jihan menegang dan jakunnya bergerak naik turun. Namun, dia tetap berdiri diam dan tidak bergerak. "Nggak cukup."Wina melepaskan salah satu tangannya, bergerak turun melewati bahu lebarnya, hingga sampai pada ikat pinggang mahal yang dikenakan pria itu.Tangan kecilnya bertumpu pada kunci logam ikat pinggang selama beberapa detik, lalu membukanya ....Tangannya hendak masuk ke dalam kemeja Jihan, tetapi Jihan menghentikannya. "Mau ngapain?"Wina berjinjit lagi sampai ke telinganya, lalu bertanya dengan suara rendah, "Menurutmu aku mau ngapain?"Saat

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 641

    Wina tidak menduga fokus Jihan malah tertuju pada Alvin. Hal itu membuatnya tertawa."Tuan Jihan, kenapa kamu cemburu sama semua orang?"Pria yang duduk di atas sofa itu memasang ekspresi tegang. Sorot mata cerahnya bahkan menunjukkan pemikiran yang rumit.Melihat Jihan hanya diam dan tidak berbicara, Wina perlahan menyingkirkan senyuman di wajahnya dan menatapnya dengan gugup."Aku nggak menghubungi Alvin. Dia menyela saat aku menelepon George, lalu ingin aku bilang kepada Robert kalau dia ada di pemakaman."Wina berpikir jika dia menjelaskan dengan jelas, perasaan pria di seberangnya akan menjadi lebih baik. Namun tidak disangka, ekspresi pria itu terlihat makin muram dan sedih.Wina langsung berdiri dan berjalan mendekat, menyentuh wajah tegas Jihan."Jihan, kamu kenapa?"Merasakan sentuhan hati-hati Wina, kerutan di alis Jihan perlahan mengendur."Wina, aku baik-baik saja."Setelah mengatakan itu, Jihan mengulurkan jari-jarinya yang panjang dan indah, menarik Wina untuk duduk di sa

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 642

    Wina tidak terlalu terkejut saat melihat hasil tes tersebut.Karena sejak awal dia sudah menduga kalau Gisel adalah anak Alvin.Setelah hasil tes DNA benar-benar ada di hadapannya, hal itu makin menegaskan bahwa penilaiannya memang benar.Gisel memang anak Alvin. Kakaknya tidak pernah mengkhianati Alvin. Selama ini, Alvin membenci orang yang salah.Jelas-jelas Robert tahu kalau Gisel adalah putri Alvin. Bukannya memberi tahu Alvin, dia malah berbohong dan mengatakan kalau Gisel adalah putrinya.Apakah Robert melakukan itu karena terlalu menyayangi kakaknya dan ingin menguasai putri yang ditinggalkan kakaknya? Atau dia ingin balas dendam kepada Alvin?Saat Wina bertanya-tanya apa tujuan Robert, Jihan menjentikkan jarinya kepada pengawal."Informasi."Pengawal itu segera mengerti, berbalik dan segera meninggalkan vila. Dia mengambil dokumen dari mobil dan menyerahkannya kepadanya.Jihan tidak menjawab dan hanya menunduk menatap Wina. Pengawal itu cepat paham dan menyerahkan informasi itu

Bab terbaru

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1552

    Lama sekali Jodie hanya tertegun setelah menerima berita kematian Wina, tetapi akhirnya bergegas dan mengantar kepergian Wina ke tempat peristirahatan terakhirnya. Setelah semua orang meninggalkan pemakaman, Jodie mengelus batu nisan Wina dengan penuh rindu."Wina."Jodie perlahan berjongkok sambil bertopang pada batu nisan Wina dan menatap wajah Wina dalam foto dengan matanya yang sudah menua ...."Nggak disangka, ya?""Ternyata begitu aku jatuh cinta, rasa cintaku bisa bertahan selama ini," gumam Jodie sambil mengangkat alisnya. "Aku saja nggak tahu kalau aku ternyata tipe orang yang sepenyayang ini."Jodie menatap foto itu dan tersenyum. "Sampai-sampai ... aku merasa nggak ada satu wanita lain pun yang menarik perhatianku. Tuh Wina, aku nggak kalah dari Jihan, 'kan?"Namun, yang menjawab Jodie adalah bunyi kepak sayap burung yang terbang di pemakaman. Setelah semua binatang itu pergi, yang tersisa hanyalah keheningan. Sama heningnya seperti rasa cinta yang selama ini Jodie pendam da

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1551

    Sebelum kehidupan Wina berakhir, yang terlintas di benaknya adalah rasa cinta yang Jihan sembunyikan selama lima tahun itu ....Saat membalikkan tubuhnya dan bangun, Wina bisa melihat tubuhnya dipeluk dengan erat oleh sepasang lengan yang kuat dan bertenaga. Jika itu bukan cinta, lantas apa ....Wina juga bisa melihat suasana makan di akhir pekan itu dengan jelas. Jihan yang duduk di depannya sesekali melirik Wina melalui ekor matanya. Jika itu bukan karena Jihan sudah lama menyukainya waktu, lantas apa ....Apalagi setelah Jihan selesai melakukannya. Dia akan menggendong dan membiarkan Wina berbaring tengkurap, lalu mengusap-usap punggung Wina untuk menidurkannya seperti anak kecil ....Rasa cinta Jihan terwujud dalam hal-hal kecil. Mungkin sekilas tidak terlihat jelas cinta macam apa itu dan hanya Jihan sendiri yang tahu betapa dia menyayangi dan mencintai Wina ....Mata Wina tidak bisa lagi terbuka, rasanya jiwanya tersedot keluar. Dia tidak punya tenaga lagi untuk bangkit, dia juga

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1550

    Wina mengelus bagian belakang kepala Delwyn, ekspresinya terlihat sangat tenang seolah-olah dia sudah berdamai dengan kenyataan. "Kapan kamu akan menikah?"Tubuh Delwyn sontak menegang, air mata menggenangi pelupuk matanya. Dia pun perlahan menengadah dan melepaskan Wina. "Ibu ... aku ... aku belum bertemu dengan gadis yang kusuka."Wina bisa melihat pantulan dirinya dari bola mata Delwyn, jadi dia menyentuh wajah putranya. "Kamu lihat sendiri betapa menderitanya ibumu tetap bertahan hidup. Masa kamu nggak mau membiarkan Ibu menyusul ayahmu?"Sewaktu kecil Delwyn dikekang oleh orang tuanya, tetapi sekarang setelah besar, giliran dia yang mengekang orang tuanya. Karena hanya pengekangan ini saja yang bisa mencegah Delwyn menjadi yatim piatu. Jadi ... biarkan Delwyn menjadi egois untuk kali ini saja ....Delwyn meraih lengan Wina dan memohon, "Ibu, tolong tunggu sebentar lagi. Aku akan menemukan gadis yang kusuka dan menikahinya, oke?"Wina tidak tega menyakiti hati putranya, jadi dia me

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1549

    Demi putranya, Wina sama sekali tidak mengikuti Jihan. Namun, rambut Wina mendadak beruban dalam satu malam dan wajahnya seolah menua sepuluh tahun. Kerutannya sontak tampak lebih kentara, tatapan matanya selalu terlihat kosong.Di depan makam Jihan, Wina meminta Jihan untuk menunggunya. Sekarang Wina sudah punya anak, jadi dia tidak bisa melakukan sesuatu dengan asal. Nanti setelah putra mereka menikah, barulah Wina akan pergi menyusul Jihan. Jika Jihan ternyata tidak menunggunya, Wina akan menarik kembali janjinya tentang kehidupan selanjutnya sehingga mereka tidak akan pernah bertemu lagi ....Wina tidak menghadiri pemakaman Jihan. Itu sebabnya dia akhirnya terbangun, lalu berjalan ke makam Jihan dengan tubuh yang terhuyung-huyung. Tidak ada yang tahu tentang apa yang Wina katakan kepada Jihan, selain Delwyn yang memapah ibunya untuk menemui ayahnya ....Malam itu, Wina tiba-tiba pingsan di salju dan segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan pertama. Wina baru sadar s

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1548

    Bulu mata Wina tampak bergetar. Dia mengangkat matanya yang terkesan kosong dan menatap ke kejauhan. "Nggak, aku nggak akan ke mana-mana. Kami akan tetap di sini sampai aku ikut mati beku. Nggak akan ada yang bisa memisahkan kami."Semua orang sontak merasa tercekat. Mereka semua bergegas membujuk Wina agar jangan melakukan hal bodoh, tetapi Wina tidak mengacuhkan semua omongan mereka. Dia hanya duduk diam di sana sambil memeluk Jihan, menunggu ajal menjemputnya.Delwyn akhirnya menggenggam tangan Wina dengan erat sehingga pandangan Wina beralih kepadanya. "Ibu, aku tahu betapa Ibu mencintai Ayah dan Ibu pasti sulit menerima kenyataan ini, tapi tolong jangan lakukan hal bodoh. Aku sudah kehilangan Ayah dan aku nggak bisa kalau harus kehilangan Ibu juga ...."Suara putranya membuat Wina akhirnya perlahan menatap Delwyn. Wina menyentuh wajah Delwyn yang tampak begitu mirip dengan Jihan, lalu tersenyum kecil dengan senang ...."Ibu sudah lama mempersiapkan diri untuk kematian ayahmu. Kare

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1547

    Air mata Wina pun mendadak mengalir turun. Tidak ada tangisan yang memilukan hati, hanya keheningan dan bibir Wina yang terbuka. Wina ingin mengatakan sesuatu, tetapi sepertinya dia sudah mengatakan semua yang ingin dia katakan kepada Jihan. Pada akhirnya, Wina hanya menurunkan pandangannya menatap wajah Jihan yang sudah pucat itu ...."Bodoh. Mau seberapa banyak pun darahmu mengalir keluar, kamu tetap suamiku. Mana mungkin aku takut? Aku nggak takut. Kenapa kamu malah pergi ke tempat seperti ini sendirian?"Yang membuat Wina merasa begitu getir adalah karena dia tidak sempat berpamitan untuk terakhir kalinya. Namun, Jihan sama sekali tidak memikirkan rasa penyesalan Wina dan fokus ingin menyembunyikan kondisinya dari Wina ....Lantas, bagaimana jika ... Wina tidak mengenali tiruan Jihan? Apa itu berarti Wina tidak akan pernah menemukan tubuh Jihan? Apa itu berarti Jihan akan selamanya terkubur beku di bawah salju ....Jihan sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemputn

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1546

    Saat Delwyn meraih tangan Jihan dengan gemetar, Wina sontak menengadah seolah mendapatkan firasat. Dia melihat ke arah Delwyn sekilas, lalu bergegas merangkak menghampiri putranya dengan rambut acak-acakan seperti orang gila.Wina tetap tidak menangis. Dia bahkan menyentuh tangan yang kaku dan putih membeku itu dengan tatapan tegas, lalu menurunkan pandangannya yang bergetar dan menggali salju yang menutupi tubuh Jihan dengan tangannya yang sudah berdarah.Salju yang menumpuk di gunung lebih dalam, setiap lapisannya mengubur Jihan. Wina berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengeluarkan suaminya dari dalam salju, lalu akhirnya melihat wajah Jihan yang berlumuran darah. Tidak ada rona kemerahan apa pun di wajah yang tampan itu, hanya ada noda darah dan salju yang menghiasi ....Delwyn menatap sosok ayahnya dengan tidak percaya. Dia pun jatuh terduduk, hatinya terasa remuk redam. Langit seolah mendadak runtuh dan hanya ada kegelapan tak berujung yang menyelimuti ...."Delwyn.""Tolong Ibu,

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1545

    Wina yang sedang mencari ke mana-mana sontak berhenti melangkah, rasanya dia seperti mendengar ada yang memanggil namanya. Wina pun menoleh dengan tatapan kosong, tetapi terlihat jelas hanya ada dia di sini.Wina berdiri dalam diam, lalu memegangi dadanya yang berdetak dengan begitu kuat. Tiba-tiba, hatinya terasa tersayat seolah-olah dia akan kehilangan sesuatu. Saking sakitnya, Wina sampai membungkukkan tubuhnya. Akan tetapi, rasa sakit itu tidak kunjung hilang ....Firasatnya mengatakan bahwa sesuatu terjadi pada Jihan. Di saat Wina ingin kembali mencari Jihan, tiba-tiba sosok Jihan yang tampan muncul di hadapannya sambil membawa sebuket mawar."Sayang, kok kamu di sini? 'Kan sudah kubilang tunggu aku?"Begitu melihat Jihan tampak baik-baik saja, jantung Wina yang semula berdegap kencang mendadak menjadi tenang kembali.Wina langsung melempar payungnya dan melompat memeluk Jihan dengan gembira.Wina menghela napas lega saat merasakan hangat tubuh dan napas Jihan."Sayang, kamu tahu

  • Pak Jihan Jangan Galau Lagi, Nona Wina Sudah Menikah   Bab 1544

    Saat melihat Jihan berdiri sempoyongan dan mengerahkan sedikit tenaga untuk melambaikan tangannya, Jefri akhirnya tidak tahan lagi. Dia menggertakkan gigi dan berlari secepat mungkin ke dasar Gunung Kiron ...."Kak Jihan, aku panggil dokter dulu, terus menyuruh robot itu naik gunung dan baru setelah itu aku akan menjemputmu! Kakak berdiri saja di sana dan tunggu aku, ya! Aku akan segera kembali!"Jalan gunung di malam hari memang tidak dapat diprediksi, salju yang turun dari langit seolah menjadi sumber penerangan. Jefri merasa seperti sedang berjalan di siang hari. Namun, saking langkahnya terburu-buru, Jefri sampai beberapa kali jatuh tersungkur ke atas tanah dan dia bahkan tidak tahu berjalan ke arah mana ....Jihan memandangi punggung Jefri yang berangsur-angsur menghilang dari pandangannya, lalu memegangi dadanya. Dia bisa merasakan detak jantungnya yang perlahan melambat. Jihan berdiri diam sambil merasakan bagaimana nyawanya meregang ....Entah berapa lama waktu berlalu, yang je

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status