Share

Bab 454

Ciuman Jihan begitu lembut, mungkin lebih tepatnya disebut kecupan.

Jemari Jihan yang kekar menyusuri rambut dan membelai wajah wanita di hadapannya yang terasa sedingin es.

Wina melirik ke jemari Jihan yang sedang menelusuri alisnya, lalu mengelak dengan halus.

Tindakan sepele ini seperti badai yang menghapus bersih seluruh sisa rasa dan seketika langsung membuat hati Jihan merasa pilu.

Sorot tatapan Jihan sontak terlihat begitu terluka, matanya yang memerah tampak nanar.

"Kamu ... nggak mau?"

Jihan sudah tahu apa jawaban Wina, tetapi dia memutuskan untuk tetap bertanya.

"Iya ...."

Wina mengangguk, perasaannya yang semula terasa campur aduk perlahan-lahan kembali tenang.

Jihan sontak merasa tidak berdaya, nada bicara Wina yang terdengar begitu yakin langsung menghancurkan secercah harapan yang tersisa dalam hati Jihan.

"Kenapa ...."

Bukankah semua kesalahpahaman ini sudah diluruskan? Kenapa Wina masih tidak mau kembali padanya?

Jihan sudah berusaha sebisa mungkin untuk mendapatkan Win
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status