Share

Bab 139

Saat pintu kamar ditutup, teriakan putus asa Rian pun menghilang.

Wina dilempar ke tempat tidur oleh Jihan. Dia hampir tidak diberi kesempatan untuk melawan. Jihan sudah menekannya dari atas.

Wina pikir dia hanya ingin membuat Rian kesal, tetapi tidak menyangka bahwa Jihan bersungguh-sungguh ingin bercinta dengannya.

"Jihan, bukankah kamu menderita misofobia? Aku pernah tidur dengan pria lain, apa kamu nggak merasa diriku kotor?"

Baru sekarang Wina ingat bahwa Jihan menderita misofobia. Seolah-olah ini kesempatan terakhirnya, Wina meneriakkan ucapan itu sambil meronta.

"Terus kenapa? Aku nggak peduli lagi ...."

Setelah mengatakan itu, sorot mata Jihan terlihat seperti sudah membuat keputusan.

Pada saat inilah Wina menyadari bahwa Jihan benar-benar marah. Saking marahnya, bahak tidak peduli dengan dirinya yang kotor. Jihan bersikeras ingin bercinta dengannya.

Seperti sebuah hukuman, juga untuk melampiaskan amarah dan sedikit ... kerinduan.

Seperti itulah kerinduan Jihan terhadap Wina. B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status